PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Unknown Affiliation

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN FISIKA SAGUNG RATIH SARASWATI ANTARI .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tes keterampilan berpikir kritis dalam mata pelajaran fisika yang memenuhi standar valid dan reliabel. Pengembangan menggunakan materi fisika SMA kelas X dan XI. Prosedur pengembangan tes keterampilan berpikir kritis materi fisika menggunakan adaptasi model Borg dan Gall meliputi tahap pendahuluan, perencanaan, pengembangan dan uji coba lapangan. Tahap lainnya tidak dilakukan dengan pertimbangan keterbatasan waktu. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji validasi isi dan validasi konstruk dilakukan oleh dua orang ahli dalam bidangnya. Validitas bandingan diukur dengan cara membandingkan tes yang dikembangkan dengan tes berpikir kritis yang baku yaitu California Critical Thining Skills Test (CCTST). Serta reliabilitas tes dilakukan dengan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian: (1) validitas isi 0,77 dengan kategori valid; (2) validitas konstruk 3,50 dengan kategori baik; dan (3) reliabilitas tes 0,773 dengan kategori derajat reliabilitas tes tinggi; (4) reliabilitas retes 0,967 dengan kategori reliabilitas sangat tinggi; (5) reliabilitas split-half 0,754 dengan kategori reliabilitas tinggi, (6) internal konsistensi butir menghasilkan 49 butir soal dengan kategori konsisten dan (7) valdiitas banding 0,923 dengan kategori validitas sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa tes keterampilan berpikir kritis siswa dalam materi fisika memenuhi kriteria valid dan reliabel.Kata Kunci : tes, keterampilan berpikir kritis, fisika This study aims to generate critical thinking skills tests in physics subjects that meet valid and reliable standards. Development using high school physics materials class X and XI. Development procedure of critical thinking skills of physics material using adaptation of Borg and Gall model includes preliminary stage, planning, development and field trial. The other stage is not done with the consideration of time constraints. The instrument of data collection used is validation sheet. The data analysis technique used to test content validation and construct validation is done by two experts in the field. Comparability validity was measured by comparing tests developed with standard critical thinking tests of California Critical Thining Skills Test (CCTST). And test reliability is done by descriptive statistical analysis techniques. Result of research: (1) validity of content 0,77 with valid category; (2) construct validity of 3.50 with good category; and (3) test reliability of 0.773 with high degree of reliability test category; (4) reliability of retest 0.967 with very high reliability category; (5) split-half reliability of 0.754 with high reliability category, (6) internal consistency of grains yielded 49 items with consistent categories and (7) varity of appeal of 0.923 with very high category of validity. Based on the results of this study concluded that the test of critical thinking skills of students in physics material meet valid and reliable criteria.keyword : test, critical thinking skills, physics
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP KREATIVITAS SAINTIFIK DAN LITERASI SAINS SISWA SMP I PUTU IVAN KARYA WIGUNA .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Siklus 5E terhadap kreativitas saintifik dan literasi sains siswa. Populasi dalam penelitian ini semua siswa SMP N 2 Sukawati dan sampel sebanyak 128 orang siswa, yang dibagi mendjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdiri dari 64 prang siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E. Sedangkan pada kelompok kontrol terdiri dari 62 orang siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Data kreativitas saintifik dan literasi sains dikumpulkan menggunakan tes essay. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mancova. Hasil Penelitian yang telah didapatkan antara lain: 1) terdapat perbedaan kreativitas saintifik dan literasi sains siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pengajaran langsung (Direct Intruction), 2) terdapat perbedaan kreativitas saintifik siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pengajaran langsung (Direct Intruction) terdapat perbedaan kreativitas saintifik siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pengajaran langsung (Direct Intruction), 3) terdapat perbedaan kemampuan literasi sains siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pengajaran langsung (Direct Intruction)Kata Kunci : Model Pembelajaran Siklus Belajar 5E, Kreativitas Saintifik, Literasi Sains This research was aimed at investigating the effect of 5E learning-cycle model towards the students’ scientific creativity and science literacy. The population of the research were all of the students in SMP N 2 Sukawati. There were 128 students who were selected as the sample of the research. Those were divided into two groups, the experimental and the control group. There were 64 students in the experimental group who were taught by means of 5E learning-cycle model. Meanwhile, there were 62 students in the control group who were taught by means of direct instruction model. The data of scientific creativity and science literacy were gathered by means of essay test. The data are analyzed by means of Mancova. The result of the reseacrh are: 1) there are different ability of scientific creativity and science literacy of the students who are taught by means of 5E learning-cycle model compared with those who are taught by means of direct instruction model, 2) there are different ability of the students scientific creativity who are taught by means of 5E learning-cycle model compared with those who are taught by means of direct instruction model, 3) there are different ability of the students science literacy who are taught by means of 5E learning-cycle model compared with those who are taught by means of direct instruction model. keyword : 5E Learning Cycle Model, Scientific Creativity, Science Literacy
Pengembangan LKS Sains Pokok Bahasan Gaya dan Hukum Newton dengan Setting Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains GEDE SUADNYANA .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa LKS sains pokok bahasan Gaya dan Hukum Newton dengan setting inkuiri terbimbing yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan menggunakan model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (Thiagarajan et al, 1974) yang dimodifikasi menjadi 3-D yaitu Define, Design, Development. Validasi LKS dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) oleh dua orang ahli media dan satu orang praktisi yang selanjutnya LKS divalidasi oleh sepuluh orang praktisi. Kepraktisan dinilai oleh dua orang guru dan siswa dan keefektifan LKS diuji melalui rancangan one group pre-test post-test design yang melibatkan 36 orang siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif tentang validitas dan kepraktisan. Efektivitas LKS dilakukan dengan one group pre-test post-test design dan dianalisis dengan uji t pihak kanan. Dari hasil penelitian dan pengembangan diperoleh : 1) validitas LKS berada pada kategori sangat valid dengan skor rata-rata validitas 3,56, 2) kepraktisan LKS berada pada kategori sangat praktis dengan skor rata-rata keterlaksanaan LKS dalam pembelajaran 3,61, rata-rata nilai penilaian guru 3,77 dan skor rata-rata penilaian siswa 3,75, 3) keefektifan LKS dapat dilihat dari skor perubahan sebelum dan sesudah menggunakan LKS inkuiri terbimbing. Hasil uji gain skor keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan sebesar 0.65 yang berada pada kategori sedang. Hasil uji t menunjukan keterampilan proses sains memiliki thitung 18,167 dengan p < 0,05 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Ini berarti LKS sains dengan setting Inkuiri Terbimbing efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Kata Kunci : inkuiri terbimbing, keterampilan proses sains This research is research development. The purpose of research is to produce instructional devices as science student worksheet on subject of Force and Newton Law with guided inquiry setting that is valid, practical and effective. The development model is the 4-D by Thiagarajan (Thiagarajan et al, 1974) that is modified into 3-D those are Define, Design, And Development. The worksheet validation was done through Focus Group Discussion (FGD) by two media experts and one practitioner, which was then validated by ten practitioners. Practicality was assessed by two teachers and students and the effectiveness of student worksheet was tested through a one group pre-test post-test design involving 36 students.. Data analysis was done by quantitative descriptive analysis of validity and practicality. The effectiveness of student worksheet is done by one group pretest posttest design and analyzed by right side t test. The results of research and development obtained: 1) the validity of worksheet is in the category of very valid with the average score of validity 3.56, 2) worksheet practicality is in the category very practical with average score of worksheet implementation in learning 3.61, the average score of teacher assessment 3, 77 and the average student assessment 3.75, 3) the effectiveness of worksheet can be seen from the score changes before and after using guided inquiry worksheet. The result of gain test of student science skill score has increased by 0.65 in the medium category. The result of t test shows the of science process skill have t count 18,167 with p
PENGARUH MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA ANIK ARIANI .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan Model Collaborative Teamwork Learning (MCTL) dan kelompok siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Konvensional (MPK), (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan emosional siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, (4) perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan Posttest Only Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian siswa kelas X SMA Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 288 siswa. Sampel penelitian 4 kelas (X3, X5, X7 dan X8) dengan jumlah 141 orang siswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data kemampuan pemecahan masalah fisika dikumpulkan dengan tes kemampuan pemecahan masalah fisika. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji ANAVA 2 jalur. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F = 4,644; p
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY I NYOMAN TRY UPAYOGI .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) kualitas pelaksanaan lesson study pada guru IPA, (2) peningkatan kemampuan guru menerapkan pendekatan saintifik sebelum dan sesudah lesson study, dan (3) peningkatan kualitas perencanaan pembelajaran guru IPA sebelum dan sesudah lesson study. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 orang guru IPA di SMP Lab Undiksha Singaraja. Objek Penelitian ini adalah kemampuan menerapkan pendekatan saintifik guru dan kualitas perencanaan pembelajaran. Data dikumpulkan dengan observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kualitas lesson study berada pada kualifikasi sangat baik; 2) terjadi peningkatan kemampuan menerapkan pendekatan saintifik guru sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study; 3) terjadi peningkatan kualitas perencanaan pembelajaran guru sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study.Kata Kunci : lesson study, kualitas perencanaan pembelajaran, kemampuan menerapkan pendekatan saintifik This study aimed to describing: 1) quality of lesson study, 2) improvement of science teachers’ ability to apply scientific approach before and after the implementation of lesson study, and 3) improvement of quality of lesson plan before and after the implementation of lesson study. The kind of this study was case study that analyzed by descriptive qualitative. Subject of this study are 3 science teacher at SMP Lab Undiksha Singaraja. Object of this study are teachers’ ability to apply scientific approach and quality of lesson plan. The data collected by observation and interview. The results of this study show that: 1) quality of lesson study is in very good categorized; 2) an increase of science teachers’ ability to apply scientific approach; and 3) an increase of science teachers’ quality of lesson plan before and after the implementation of lesson study.keyword : lesson study, the quality of lesson plan, scientific approach
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF-EFFICACY SISWA MADE DWIPAYANA .; PROF. DR. PUTU BUDI ADNYANA, M.Si. .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Jenis penelitian adalah penelitian semu (quasi experiment) dengan rancangan pretest-posttest non equivalent control group design Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VII SMP 2 Singaraja dan sampel sebanyak 75 orang siswa. Data self-efficacy dikumpulkan dengan metode kuisioner dan data kemampuan pemecahan masalah dikumpulkan dengan tes essay. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manova. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self- efficacy siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dengan rata-rata nilai gain score STM lebih unggul dari nilai gain score DI berturut-turut yaitu 0,53>0,48 pada variabel kemampuan pemecahan masalah dan 0,55>0,41 pada variabel self-efficacy, 2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction), 3) terdapat perbedaan self-efficacy siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction).Kata Kunci : Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM), Kemampuan Pemecahan Masalah, Self-Efficacy This study aimed to analyze (1) differences of problem solving abilities and students self-efficacy between Science Technology Society (STS) learning model student groups compared to Direct Instruction learning model student groups. This research type is quasi experiment with pretest-posttest non equivalent control group design. The population in this study are all seven degree students of SMP 2 Singaraja and sample of 75 students. The self-efficacy data was collected by questionnaire method and problem solving data was collected by essay test. Data analysis used in this research is Manova. Based on the research that has been done, it is found that: 1) there is difference of problem solving skills and student self- efficacy between group of students studying with STS learning model compared with group of students studying with direct instruction model with average value of gain Score STS is superior to the value of gain DI score respectively that is 0.53> 0.48 on problem-solving ability variables and 0.55> 0.41 in the variable self-efficacy, 2) there is a difference in problem-solving ability of students between groups of students Who studied with the STS learning model compared with the group of students who studied with Direct Instruction model, 3) Differences in student self-efficacy between groups of students who were learning with the STS learning model were compared With groups of students studying with Direct Instruction model.keyword : Science Technology Society learning models (STS), Problem Solving Abilities, Self-Efficacy
Pengaruh Model Pembelajaran Kontesktual (Contextual Teaching and Learning) Berbasis Fenomena Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa ANDRI AFRIANI .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep fisika siswa yang mengikuti pembelajaran kontesktual (CTL) berbasis fenomena dan model pembelajaran langsung, (2) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual (CTL) berbasis fenomena dan model pembelajaran langsung, (3) menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena dan model pembelajaran langsung. Sampel penelitain ini diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan variabel keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep fisika antar siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena dan model pembelajaran langsung (F=23,590; p
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Dengan Multirepresentasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas X MIPA PUTU RUSMILA DEWI KESIMAN .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik dengan multirepresentasi yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMA kelas X MIPA. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan. LKS berbasis pendekatan saintifik dengan multirepresentasi divalidasi oleh 2 orang dosen ahli media dan 10 orang praktisi pendidikan di sekolah yang menyelenggarakan kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembar kerja siswa berbasis pendekatan saintifik dengan multirepresentasi valid dan praktis digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Respon guru dan siswa berada pada kategori setuju terhadap penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan multirepresentasi. LKS berbasis pendekatan saintifik dengan multirepresentasi menunjukkan efektifitas yang baik di kelas dengan kemampuan akademik tinggi dan kemampuan akademik sedang, namun belum menunjukkan efektifitas yang baik ketika digunakan di kelas dengan kemampuan akademik rendah. Kata Kunci : pendekatan saintifik, keterampilan proses sains, multirepresentasi The purpose of this research is to develop and to produce a valid, practical and effective student worksheet based on the scientific approach with multiple representation, to improve the science process skills of the 10th grade students of science class. The 4D model with four development stages (Define, Design, Development and Dissemination) was used in this research. This model was developed by Thiagarajan. The student worksheet was validated by two learning media experts and ten educational practitioners from some schools that already implemented the curriculum of 2013. The results show that the student worksheet based on the scientific approach with multiple representation is valid and is practical to be used in a science learning class to improve the student’s process skill. Teachers and students agree to use this student worksheets in their learning class. In conclusion, this student worksheet based on the scientific approach with multiple representation is effective to be used for the classes with high and moderate academic ability, but it is not effective to be used in a class with low academic ability. keyword : scientific approach, science process skills, multiple representation
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA I GUSTI AYU PUTU ADI LAKSMIDEWI .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .; PROF. DR. I WAYAN SUASTRA, M.Pd. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini adalah quasi experimental research yang digunakan posttest only control group desain. Populasi adalah siswa kelas VIII dari SMPN 1 Kediri. Secara total, ada 410 siswa sebagai populasi, sedangkan sampel menggunakan teknik kluster acak, sehingga memperoleh sampel adalah 60 siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis MANOVA dengan menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (LSD). nilai yang signifikan adalah 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada model berpengaruh signifikan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa bersama-sama (F = 1.498, p
PENGARUH MODEL SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF-EFFICACY SISWA I KADEK YUDI WIHARDI MARDITHA .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .; DR. A.A.ISTRI RAI SUDIATMIKA,MPd .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy sedangkan variabel bebas dengan dua level yaitu model self-regulated learning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sukawati Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah total 376 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik group random sampling sehingga diperoleh kelas X4 (40 siswa) sebagai kelas kelas eksperimen dan kelas X6 (40 siswa) sebagai kelas kontrol. Teknik statistika dalam penelitian ini menggunakan teknik MANOVA. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy siswa antara yang belajar dengan model self-regulated learning dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (F = 24,495; p