M. Agung Hidayatulloh
Universitas Terbuka UPBJJ Surabaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“LEARNING TO LIVE TOGETHER”: PENANAMAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI LEMBAGA PAUD ISLAM SM, Ismail; Hidayatulloh, M. Agung
Al-Ulum Vol 14, No 1 (2014): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengungkap (1) pentingnya aplikasi pilar “Learning to live together” sebagai upaya penanaman karakter pada anak usia dini di lembaga PAUD Islam; (2) kegiatan pembelajaran yang mencerminkan aplikasi pilar tersebut di lembaga PAUD Islam; dan (3) ragam karakter yang terbangun sebagai efek dari aplikasi pilar tersebut pada anak usia dini di lembaga PAUD Islam. Data penelitian kualitatif ini diperoleh dari para guru PAUD (RA) melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilar “Learning to live together” penting diaplikasikan pada anak sejak usia dini, terlebih di lembaga PAUD Islam. Selain karena usia tersebut adalah usia emas bagi anak untuk menyerap segala hal yang masuk, rasionalisasi lain bersumber dari al-Quran. Di antara kegiatan yang merefleksikan aplikasi pilar tersebut adalah bermain balok, karyawisata, bermain peran, dan cerita keteladanan. Sementara karakter-karakter yang sebaiknya ditanamkan kepada anak sejak dini secara keseluruhan dapat terbangun melalui aplikasi pilar “Learning to live together”. -----------------------------------This paper explores about 1) the importance of application pillar of “Learning to live together” as an effort to implement character on children under five years at PAUD Islam schools; (2) learning activities which reflect the application pillar at PAUD Islam institution; and (3) kind of characters which are built as the effect of the application pillar on children under five at PAUD Islam schools. In this paper, the qualitative research data was obtained from the teachers of PAUD (RA) through questionnaire distribution. The research result showed that pillar “Learning to live together” remains importance to be implemented on children under five years old, particularly at PAUD Islam schools. It is because of early years period is a golden age for children to reserve all aspects which they learned and saw. Also it is based on Qur’anic teachings. Among the activities which reflected the application pillar are beam playing, sightseeing, role playing, and heroic stories.Therefore, the character values should be wholly implemented on the children under five years old which can be built through the application pillar on “Learning to live together”.
Lingkungan Menyenangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini: Pemikiran Montessori Hidayatulloh, M. Agung
Nadwa Vol 8, No 1 (2014): Kepribadian Anak
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2014.8.1.574

Abstract

This article presents the description of a pleasant environment according to the Montessori method. fun environment characteristics and implications for the sustainability of early childhood education in Indonesia is also a discus-sion section. Montessori considers the environment as a key children spontaneous learning. Because the child is an active agent in its environment, Montessori suggested that the environment here should be fun for children and also provide opportunities for the development of the potential of eachindividual. In addition there is ease of access, with full responsibility, and freedom of movement, in the early child hood environment should be designed in such a way to make it look real, natural, and beautiful.AbstrakArtikel ini mengetengahkan deskripsi lingkungan menyenangkan menurut metode Montessori. Karakteristik lingkungan menyenangkan dan implikasinya bagi keberlangsungan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia juga men-jadi bagian pembahasan. Montessori menganggap lingkungan sebagai kunci utama pembelajaran spontan anak. Dikarenakan anak adalah agen aktif dalam lingkungannya, Montessori menyarankan agar lingkungan di sini hendaknyayang menyenangkan bagi anak dan juga memberi kesempatan bagi perkembangan potensi masing-masing individu. Di samping ada kemudahan akses, penuh dengan tanggung jawab, dan kebebasan bergerak, lingkungan pendi-dikan anak perlu didesain sedemikian rupa agar terlihat nyata, alamiah, dan indah.
Pemberdayaan Guru RA Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran Hidayatulloh, M. Agung; Anis, Urifatun
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.211 KB) | DOI: 10.21580/dms.2017.171.1249

Abstract

Some teachers of Islamic Kindergarten (RA) in Salatiga and Semarang District realize that there is still little absorbed information related to the preparation of instructional media. Even so, not many of them have high motivation to take a reflective action such as implementing a Classroom Action Research. This service activity that in the form of training of creating educative props (APE) and training on preparing the design of PTK aims to facilitate the teachers to achieve pedagogical and professional competence as well as achieve quality learning. The results show that both the preparation of media and the design of PTK will be more focused if using a reference; in this case the base is six child development scopes as set forth in Permendikbud No. 137 of 2014 on National Education Standards of Early Childhood.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini dalam Film “Adit & Sopo Jarwo” Hidayatulloh, M. Agung
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 5, No 1 (2017): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v5i1.2345

Abstract

This article explores the values of character education for early children in the film Adit & Sopo Jarwo. This qualitative descriptive study analyzes the contents of the four episodes that were randomly selected. The study found that the values of character education for early children based on four episodes of the film Adit & Sopo Jarwo are religious, hard working, independent, friendly and communicative, honest, social care, creative, discipline, honoring of achievement, and responsibility.
Lingkungan Menyenangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini: Pemikiran Montessori Hidayatulloh, M. Agung
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 8, No 1 (2014): Kepribadian Anak
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2014.8.1.574

Abstract

This article presents the description of a pleasant environment according to the Montessori method. fun environment characteristics and implications for the sustainability of early childhood education in Indonesia is also a discus-sion section. Montessori considers the environment as a key children spontaneous learning. Because the child is an active agent in its environment, Montessori suggested that the environment here should be fun for children and also provide opportunities for the development of the potential of eachindividual. In addition there is ease of access, with full responsibility, and freedom of movement, in the early child hood environment should be designed in such a way to make it look real, natural, and beautiful.AbstrakArtikel ini mengetengahkan deskripsi lingkungan menyenangkan menurut metode Montessori. Karakteristik lingkungan menyenangkan dan implikasinya bagi keberlangsungan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia juga men-jadi bagian pembahasan. Montessori menganggap lingkungan sebagai kunci utama pembelajaran spontan anak. Dikarenakan anak adalah agen aktif dalam lingkungannya, Montessori menyarankan agar lingkungan di sini hendaknyayang menyenangkan bagi anak dan juga memberi kesempatan bagi perkembangan potensi masing-masing individu. Di samping ada kemudahan akses, penuh dengan tanggung jawab, dan kebebasan bergerak, lingkungan pendi-dikan anak perlu didesain sedemikian rupa agar terlihat nyata, alamiah, dan indah.