<![CDATA[The geological and seismic-tectonic setting in the Bandung Basin area proliferates the seismicity risk. Thus, it is necessary to investigate the seismic hazards caused by the foremost seismic source that affects the ground motions in the bedrock. This research employed Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA) method to determine the peak ground acceleration value. It considers the source of the earthquakes in the radius of 500 km with a return period of 2500 years. The analysis results showed that the Peak Ground Acceleration (PGA) in this region varies from 0.46 g to 0.70 g. It correlates with the magnitude and hypocentre of the dominant earthquake source of the study locations. The PGA value on the bedrock was used as an input to develop the seismic hazard microzonation map. It was composed using the Geographic Information System (GIS) to visualise the result. This research provides a scientific foundation for constructing residential buildings and infrastructure, particularly as earthquake loads in the building structure design calculations. ABSTRACT - Mikrozonasi Bahaya Seismik Berdasarkan Probability Seismic Hazard Analysis di Cekungan Bandung. Kondisi geologi dan seismik-tektonik di Cekungan Bandung meningkatkan risiko kegempaan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang bahaya seismik yang disebabkan oleh sumber-sumber gempa di sekitarnya yang mempengaruhi gelombang gempa di batuan dasar. Penelitian ini menggunakan metode Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA) untuk menentukan nilai percepatan gelombang gempa di batuan dasar. Lebih lanjut penelitian ini menggunakan sumber gempa dalam radius 500 km dengan periode perulangan 2500 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa Peak Ground Acceleration (PGA) di wilayah ini bervariasi dari 0,46 g hingga 0,70 g. Hal ini berkorelasi dengan magnitudo dan jarak hiposenter sumber gempa dominan terhadap lokasi penelitian. Nilai PGA di batuan dasar digunakan sebagai input data dalam pembuatan peta mikrozonasi bahaya seismik. Peta mikrozonasi bahaya seismik disusun dan divisualisasikan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Luaran penelitian ini menghasilkan landasan ilmiah pada konstruksi bangunan tempat tinggal dan infrastruktur, khususnya sebagai pembebanan gempa dalam perhitungan desain struktur bangunan.]]>
