Adrin Tohari
RC for Geotechnology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MIKROZONASI SEISMIK WILAYAH KOTA PADANG BERDASARKAN PENGUKURAN MIKROTREMOR Adrin Tohari; Dadan Dani Wardhana
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.27 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.984

Abstract

Peristiwa gempa bumi pada tanggal 30 September 2009, dengan skala intensitas VII-VIII, mengindikasikan bahwa wilayah Kota Padang rentan terhadap amplifikasi tanah. Makalah ini menyajikan hasil analisis rasio spektra H/V untuk menghasilkan mikrozonasi kerentanan amplifikasi berdasarkan pengukuran mikrotremor. Hasil analisis menunjukkan variasi nilai periode predominan dan faktor amplifikasi yang dipengaruhi oleh jenis lapisan tanah dan struktur bawah permukaan. Berdasarkan variasi nilai faktor amplifikasi, wilayah Kota Padang dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) zonasi kerentanan amplifikasi. Kawasan perumahan kepadatan tinggi, perdagangan dan perkantoran di wilayah kecamatan Nanggalo, Padang Utara, Padang Barat dan Padang Selatan berada di zona kerentanan tinggi hingga sangat tinggi terhadap bahaya amplifikasi. Hasil zonasi ini sesuai dengan fakta-fakta kerusakan bangunan akibat fenomena amplifikasi yang terjadi pada gempa bumi 30 September 2009.The 30 September 2009 earthquake event with intensity VII to VIII (MMI scale) indicated that Padang City region is prone to soil amplification. This paper presents the results of H/V spectral ratio analysis to produce a microzonation map of amplification for Padang City based on microtremor measurement. The analysis of microtremor data shows that the predominant period and amplification factor of the soils are spatially varied and influenced by soil types and subsurface structure. On the basis of amplification factor, Padang City is classified into 5 (five) zones. High and very high susceptible zones are mainly concentrated in the very dense residential areas, trade and office areas, including the districts of Nanggalo, Padang Utara, Padang Barat, and Padang Selatan. The predicted amplification susceptibility zones are in a good agreement with the phenomena of building damages due to amplification during the 2009 earthquake.
KERENTANAN LIKUIFAKSI WILAYAH KOTA BANDA ACEH BERDASARKAN METODE UJI PENETRASI KONUS Adrin Tohari; Khori Sugianti; Arifan Jaya Syahbana; Eko Soebowo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.868 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.204

Abstract

Pengetahuan mengenai kerentanan likuifaksi di suatu wilayah kota pesisir yang rawan gempabumi besar sangat diperlukan dalam perencanaan tataruang untuk mengurangi bencana seismik. Makalah ini menyajikan hasil evaluasi potensi likuifaksi di wilayah Kota Banda Aceh berdasarkan metode uji penetrasi konus untuk menghasilkan mikrozonasi kerentanan penurunan lapisan tanah akibat likuifaksi di wilayah ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi likuifaksi terdapat pada lapisan tanah pasir dan campuran pasir dan lanau, yang dicirikan oleh nilai tahanan konus dan hambatan setempat masing-masing lebih kecil dari 15 MPa dan 150 kPa pada kedalaman dan ketebalan yang bervariasi. Berdasarkan hasil perhitungan penurunan tanah, wilayah Banda Aceh dapat dibagi menjadi lima zona kerentanan. Zona kerentanan tinggi terutama terdapat di Kecamatan Kuta Alam dan Syah Kuala, sedangkan zona kerentanan rendah terutama terdapat di wilayah Kecamatan Banda Raya. Dengan demikian, investigasi geoteknik detil sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan pada bangunan dan infrastruktur akibat likuifaksi di wilayah Kota Banda Aceh. Knowledge of liquefaction susceptibility is very important for spatial planning of a coastal city prone to big earthquakes. This paper presents the results of liquefaction potential evaluation based on cone penetration test to produce a microzonation map of liquefaction-induced ground settlement for Banda Aceh City. Results of the analysis show that liquefaction would occur in layers of loose to medium sand and silt-sand mixtures with the values of tip resistance and sleeve friction of less than 15 MPa and 150 kPa, respectively, at various depths. On the basis of ground settlement calculation, the city can generally be divided into five zones. High susceptible zone to ground settlement is mainly concentrated within the Kuta Alam and Syah Kuala Sub-District. Meanwhile, the zone of low susceptibility is within the Banda Raya Sub-District. Thus, detailed geotechnical investigation is necessary to mitigate liquefaction damage on buildings and infrastructures in Banda Aceh City.