Munib Ikhwatun Iman
Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AIR TANAH UNTUK ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI MALANG, JAWA TIMUR: Penilaian Risiko Penurunan Ketersediaan Air Munib Ikhwatun Iman; Edi Riawan; Budhi Setiawan; Oman Abdurahman
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 27, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2720.251 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2017.v27.438

Abstract

Risk of water shortage related to climate change in Malang Regency has been conducted by climate projection model until 2030 based on baseline data in 1960-1990 as a normal condition. The projection as a trigger for an early warning of the water shortage hazard has shown trend of temperature increase and change of precipitation.To measure the vulnerability can be simplified based on three dominant factors which were water source for availability, water demand, and population welfare. The vulnerability has spread in the west and the south region spatially that increasing from high to very high risk in 2030. Population growth and land-use change were conducted the main factor as non-climatic driven related to hazard and vulnerability of water availability. Analysis result has conducted higher risk depends on its hydrogeology. Groundwater can take a part for adaptation to climate change if it could be managed optimally.AbstrakRisiko penurunan ketersediaan air akibat perubahan iklim di Malang, Jawa Timur dikaji melalui analisis skenario proyeksi model hingga tahun 2030 terhadap basis data tahun 1960-1990 sebagai kondisi acuan normal. Hasil proyeksi iklim sebagai pemicu awal bahaya perubahan iklim menunjukkan pola kenaikan suhu dan penurunan presipitasi yang berdampak atau berisiko pada adanya potensi penurunan ketersediaan air di Malang. Untuk mengukur dan menentukan upaya pengurangan risiko tersebut dilakukan pendekaatan analisis bahaya penurunan ketersediaan air dan kerentanan terhadapnya akibat perubahan iklim. Kerentanan dimaksud di Malang secara sederhana ditentukan oleh tiga faktor yang dinilai dominan, yaitu kebutuhan air, sumber air, dan kesejahteraan masyarakatnya. Kerentanan secara spasial memperlihatkan wilayah bagian barat dan selatan Malang mengalami peningkatan nilai risiko penurunan ketersediaan air dari tinggi menjadi sangat tinggi pada tahun 2030. Pertumbuhan penduduk dan perubahan tata guna lahan merupakan faktor non-klimatik yang mempengaruhi bahaya dan kerentanan penurunan ketersediaan air. Hasil analisis memperlihatkan adanya peningkatan risiko yang lebih tinggi yang dipengaruhi kondisi hidrogeologi yang terkait potensi airtanahnya. Pengelolaan airtanah yang optimal diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai salah satu upaya adaptasi terhadap risiko perubahan iklim atas sumber air di Malang.