Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

COMPARATIVE HEMOGLOBIN AND HEMATOCRIT BEFORE AND AFTER DONATION TO BLOOD DONATE IN UNIT TRANSFUSION YOGYAKARTA CITY Yuli Astuti; Dyah Artini
Jurnal Riset Kesehatan Vol 8, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.251 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v8i2.5362

Abstract

Blood is one of the main components in the human body. The people's need for blood is high, therefore the blood service in Indonesia should have good quality and total services. Unit Transfusion Yogyakarta City is one of the good services in the blood donation. In the blood donation, examination hemoglobin and hematocrit are important to selection for donors. The aim of this study is to determine comparative in hemoglobin and hematocrit levels before and after donors in UTD PMI Yogyakarta City. The type of research used was experimental with cross sectional research design. The sampling technique used was accidental sampling with a total sample of 67 donors. Based on the results of statistical tests on the data obtained, the results obtained with p value less than 0,05 which is significantly different between the hemoglobin level before and after the donor. Based on these result there were differences in hemoglobin and hematocrit levels before and after of blood donation in Unit Transfusion PMI Yogyakarta City.
THE AUTOMATIC MICRODILUTION-BROTH IN SENSITIVITY TESTING OF ACINETOBACTER BAUMANNII ISOLATES (Microdilution-Broth Otomatis Dalam Uji Kepekaan Isolat Acinetobacter Baumannii) Dyah Artini; Osman Sianipar; Umi S Intansari
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v22i3.1237

Abstract

Acinetobacter baumannii (A.baumannii) merupakan bakteri Gram negatif, non-fermentatif dan non-motil yang seringkali menjadipenyebab infeksi pada manusia. Infeksi A.baumannii di Indonesia adalah sebanyak 25,8%. Belakangan ini telah dikembangkan metodemicrodilution-broth untuk uji kepekaan antimikrobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidaktepatan metode microdilutionbrothotomatis (Viteks2) dibandingkan dengan metode uji E (M.I.C.E.TM) secara mengukurnya. Penelitian potong lintang ini dilakukanterhadap 76 isolat klinik A.baumannii yang diperoleh dari pasien yang dirawat inap di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Uji kepekaanmeropenem dilakukan terhadap isolat klinik tersebut dengan menggunakan metode microdilution-broth otomatis (Viteks2) dan uji E(M.I.C.ETM). Patokan peka ≤4 ug/mL, intermediet 8 ug/mL dan resisten ≥ 16 ug/mL serta dilakukan perhitungan ketidaktepatan ujikepekaan meropenem metode microdilution-broth otomatis Viteks2. Isolat klinik A.baumannii sebagian besar diperoleh dari pasienrawat bukan gawat darurat 72,4% dan diikuti oleh yang berada di bangsal rawat yang gawat darurat dan poliklinik secara berturutturut21,1% dan 6,5%. Sumber sampel sebagian besar adalah nanah, darah dan air kemih berturut-turut 44,7%, 19,7% dan 14,5%.Metode microdilution-broth otomatis (Viteks2) menunjukkan 56,6% peka, 42,1% resisten dan 1,3% intermediet, sedangkan M.I.C.ETMmenunjukkan 59,2% peka, 38,2% resisten dan 2,6% intermediet. Kesalahan kecil jika hasil M.I.C.ETM adalah Resisten (R)/Peka (P) danViteks2 adalah intermediet (I) atau M.I.C.ETM adalah I dan Viteks2 adalah R atau P. Kesalahan utama jika uji E M.I.C.ETM adalah P danViteks2 adalah R. Secara berturut-turut kesalahan kecil dan utama adalah 2,63% dan 2,63% (kurang dari 10%). Metode microdilutionbrothotomatis (Viteks2) cukup tepat dalam menentukan uji kepekaan Meropenem terhadap A.baumannii.