Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Pemberian Beasiswa di STMIK Atma Luhur Hilyah Magdalena
Jurnal Buana Informatika Vol. 3 No. 2 (2012): Jurnal Buana Informatika Volume 3 Nomor 2 Juli 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jbi.v3i2.325

Abstract

Abstract. Top of FormEconomic conditions is one obstacle in implementing education especially higher education. This limitation can be overcome by granting scholarships. With the scholarship students who have excellent academic ability can continue their education. In STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, scholarships are offered not only to students who have excellent academic achievements but also for those with special abilities in other fields, such as for outstanding athletes. The number of classifications gives top management a hard time to decide who will receive the scholarship. The difficulty lies on the lack of clear criteria in awarding the scholarships either from campus or from the government based on both academic and non academic achievements. This study presents several criteria that can be used to determine which students deserve to receive which scholarship. This study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) as a model of decision making in determining scholarship recipients. The results of data processing tools with AHP and Expert Choice 2000 indicate that the scholarship (Improved Academic Achievement or PPA) is the most popular fellowship that reaches 23.3%, followed by student’s achievements by 22.3%,. The third is a scholarship Student aid Study (BBM) that reaches 21.5%. While the most important criteria according to the expert respondents is on academic achievement that reaches 50.3%.Keywords: scholarship, academic and non academic achievement, Analytical Hierarchy Proces. Abtrak. Di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, beasiswa tidak hanya untuk mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik sangat baik, namun juga untuk mahasiswa yang mempunyai kemampuan istimewa lainnya seperti atlet berprestasi. Banyaknya klasifikasi beasiswa membuat manajemen puncak sebagai penentu akhir kepada siapa beasiswa akan diberikan cukup kesulitan. Penelitian ini menyajikan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan mahasiswa dengan kategori seperti apa yang paling pantas menerima beasiswa – beasiswa tersebut. Penelitian ini menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai model pengambilan keputusan dalam menemtukan mahasiswa penerima beasiswa. Hasil pengolahan data dengan AHP dan tools Expert Choice 2000 menunjukkan bahwa beasiswa (Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) adalah beasiswa yang paling diminati dengan bobot mencapai 23,3%, selanjutnya adalah beasiswa mahasiswa berprestasi dengan bobot 22,3%, dan peringkat ketiga adalah beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dengan bobot mencapai 21,5%. Sedangkan kriteria paling penting menurut para responden ahli adalah prestasi akademik dengan bobot mencapai 50,3%.   Kata Kunci: beasiswa, beasiswa berbasis akademik, beasiswa non akademik, Analytical Hierarchy Process.
STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN SKRIPSI MAHASISWA STRATA SATU STMIK ATMA LUHUR Hilyah Magdalena
Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer) Vol 2, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : ISB Atma Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.309 KB) | DOI: 10.32736/sisfokom.v2i1.16

Abstract

Menghasilkan alumni yang berkualitas adalah kebanggan dan keinginan semua perguruan tingi. Salah satu tahap penting yang harus dilalui para calon sarjana adalah membuat skripsi. Skripsi adlah sebuah bentuk karya ilmiah yang wajib dibuat oleh mahasiswa sebagai persyaratan pendidikan akademis. Mengingat pentingnya skripsi dalam proses pendidikan mahasiswa strata satu, maka perguruan tinggi, khususnya STMIK Atma Luhur perlu memperhatikan beberapa factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses penulisan dan bimbingan skripsi ini. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Analytical Hierarchy Process (AHP) dan software Expert Choice sebagai tools. Hasil pengolahan data para responden ahli memunjukkan bahwa kriteria terpenting untuk diperhatikan dalam proses penulisan dan bimbingan skripsi adalah kualifikasi pembimbing dengan bobot mencapai 32,9% dan alternatif yang terpilih sebagai peminatan yang tertinggi adalah SPK dengan bobot mencapai 32,4%.
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Pendukung Keputusan dalam Menentukan Internet Service Provider Terbaik di Pangkalpinang Yogi Prihartono; Hilyah Magdalena
Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer) Vol 5, No 1 (2016): Maret
Publisher : ISB Atma Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.688 KB) | DOI: 10.32736/sisfokom.v5i1.195

Abstract

Internet service provider used in today's rapidly growing with a wide selection of advantages and disadvantages. Because it was so many criteria - criteria that can be used as a basic internet service providers the most suitable to be applied in the agency in Pangkalpinang. In this study, the authors raise some of the network providers are XL, Telkomsel, Indosat, Three and Smartfren. To select an Internet service provider with a six-level criteria. The level 1 criteria: ease of users, ease of use, speed of data transfer, type of service, access restrictions internrt / quota, network level, and the type of card, level 2 criteria consists of 20 criteria derived from special advantages to the internet service provider. As for the level 3 there are five alternatives are XL, Telkomsel, Indosat, Three and Smartfren. The results of this election result as an internet service provider XL is best as compared with Telkomsel, Indosat, Three, and Smaertfren. XL reliability levels reached 31.7%. And the most influential factor in the selection process is the data transfer speed factor reached 32.5%.
SPK Untuk Memilih Metodologi Pengembangan SI (Studi Kasus : STMIK Atma Luhur) Hilyah Magdalena
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2012: SNTIKI 4
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan  kebutuhan  menyebabkan  terjadinya  perubahan  dan  pengembangan  sistem informasi.  Metodologi  pengembangan  sistem  informasi  yang  beragam  dengan  kelebihan  dan kekurangannya  masing-masing  membuat  proses  memilih  metodologi  pengembangan  sistem  informasi menjadi  tidak  mudah.  untuk  menghasilkan  pengembangan  sistem  informasi  yang  paling  sesuai  untuk STMIK  Atma  Luhur,  penelitian  ini  memberikan  sebuah  hirarki  yang  disusun  dengan  metode  Analytical Hierarchy  Process  (AHP)  yang  menampilkan  kriteria  –  kriteria  apa saja yang  harus  diperhatikan  dalam memilih  metodologi  pengembangan  sistem  informasi.  Hasil  pengolahan  data  responden  ahli  dengan perangkat  lunak  Expert  Choice  2000  menunjukkan  bahwa  metodologi  pengembangan  sistem  informasi yang  paling  sesuai  untuk  STMIK  Atma  Luhur  adalah  metodologi  berorientasi objek atau  OOAD  (Object Oriented Analysis and Design) dengan bobot mencapai 23,9%. Kriteria level pertama yang paling penting untuk  diperhatikan  dalam  memilih  metodologi  pengembangan  sistem  informasi  adalah  kriteria  tahapan pengembangan sistem, dengan bobot mencapai 34,3%.