Willy Himawan
Institut Teknologi Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

“Contemplation” Sebuah Potret Idola Marhadiyanti, Trina; Himawan, Willy
Visual Art Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Idola di Korea Selatan memiliki image yang selalu dituntut untuk sempurna di depan publik khususnya penggemar. ketika menyanyi, ketika menari dan berakting di depan kamera hingga perilaku, sikap, gaya hingga bentuk tubuh mereka menjadi sebuah tolak ukur apa yang disebut sebagai kesempurnaan. Begitu banyak tuntutan untuk menjadi seorang idola untuk dapat diterima. Antara idola dan penggemar terjadi saling tuntut menuntut. Idola berusaha tampil sempurna secara tidak langsung ‘menuntut’ publik untuk menyukai dan mendukungnya. Hasilnya, idola mendapatkan penggemar dan penggemar yang terbiasa akan tampilan yang sempurna pun menuntut idolanya untuk tetap sempurna. Seperti tidak ada ruang untuk kata ‘kemanusiaan’ karena idola selalu dianggap malaikat tanpa sayap. Penulis sebagai salah satu bagian dari kelompok penggemar menyadari keadaan tersebut dan berusaha untuk memahami kembali akan kehadiran dan arti idola dalam diri penulis. Visualisasi karya tugas akhir ini adalah bentuk dari sebuah perenungan atau kontemplasi penulis terhadap sosok idola. Konsep estetik dalam karya akhir menampilkan sebuah impresi dari figur idola.
“SELF-INTERROGATION” REPRESENTASI PERSONAL Pitaloka, Mayang; Himawan, Willy
Visual Art Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis ingin menghasilkan sebuah karya portrait dan ingin mengembangkan proses berkarya yang berbeda karena pembuatan image dibantu oleh media digital. Hal yang mendorong penulis dalam pengerjaan karyanya adalah ketika penulis ingin membangun sebuah realita diri, ekspresi nyata yang dihadapi oleh diri penulis terhadap pengalaman hidup penulis dalam sebuah ruang interogasi personal.Berdasarkan pemikiran penulis terhadap realita diatas, pada perjalanan pencarian visualnya penulis akhirnya memilih visualisasi karya secara representatif. Setelah mencoba berbagai media digital, penulis menemukan sebuah cara pembentukan image yang sesuai dengan gagasan penulis yaitu menggunakan scanner. Pada Scanner, proses penciptaan diri secara nyata terekam, didalamnya terdapat pergerakan, ekspresi, sudut-sudut wajah serta distorsi yang secara sadar penulis bentuk sebagai wujud sebuah interogasi pada ruang personal.Untuk mendapatkan visual nyata setelah proses pembentukan potret wajah pada scanner, penulis menggunakan teknik tradisional melukis yaitu dengan medium cat minyak diatas kanvas. Hal ini penulis lakukan karena penulis ingin terlibat secara nyata, dalam proses pembentukan visual secara manual. Dalam prosesnya penulis semakin menghayati sebuah penciptaan diri. Karena penciptaan diri ini merupakan suatu kesadaran mental untuk menemukan sesuatu yang estetik yang ada di luar dirinya. Oleh adanya hasil karya tersebut, penulis ingin menawarkan kepada para apresiator sebuah karya representasional dan juga sangat personal tentang diri penulis dengan eksperimen scannografi. Penulis mengharapkan karyanya bisa membawa apresiator ke dalam sebuah ruang interogasi personal yang divisualisasikan oleh potret diri penulis pada kenyataan kedua yang telah terabstraksi sehingga apresiator bisa menikmati keberadaannya dengan cara pandang yang berbeda.
Pemanfaatan Imaji Bali Dari Instagram Sebagai Metode Berkarya Seni Rupa Bertemakan Identitas Himawan, Willy; Sabana, Setiawan
PANGGUNG Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.238

Abstract

AbstrakPraktek penciptaan karya seni rupa pada dasarnya memiliki regularitas yang didasari oleh common sense (nalar wajar), dalam proses permulaan, produksi hingga apresiasinya. Dalam sejarah Seni Rupa Indonesia, persoalan itu hadir oleh karena suatu prinsip yang disebutnya sebagai prinsip modernism. Modernisasi yang terjadi di Bali melalui pengaruh orang-orang barat dan utamanya perkembangan pariwisata telah menstrukturkan Bali pada identifikasi tentang tempat yang khas dengan budaya kehidupan sehari-hari masyarakatnya, panorama alam serta suasana mistis-eksotis yang selalu menginspirasi.Penelitian ini melihat pemanfaatan identifikasi tentang Bali, melalui imaji-imaji yang terdapat dalam media sosial Instagram,pada praktek penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan nalar wajar yang ditawarkan oleh metodologi visual.Pemanfaatan imaji-imaji tentang Bali yang terdapat pada Instagram telah menggeser situs produksi yang akan menimbulkan makna-makna baru, namun tidak menghilangkan makna-makna dan konteks yang sebelumnya melekat padanya.Kata kunci: bali, identitas, imaji, praktek penciptaan, metodologi visualAbstractThe led-practice of art basically have a regularity that is based on the common sense, on the beginning of the process, the production and its appreciation. In the history of Indonesian Arts, this issue is present because of the principle of modernism. Modernization is happening in Bali through the influence of the western and main tourism development that structured Bali on the identification on the images of distinctive culture with unique daily life, natural scenery and mystical-exotic atmosphere that always inspire.This research looked at the use of the identification of Bali, through the images contained in Instagram, the led-practice sensed by visual methodology. The Application of images of Bali contained in Instagram has shifted production sites which will give inflict to new meanings, but it does not eliminate the meanings and contexts that were previously attached to it.Keywords: bali, identity, images, led-practice, visual methodologyÂ