Irsyadunnas Irsyadunnas
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Hermeneutic Thoughts of Ashgar Ali Engineer in The Interpretation of Feminism Irsyadunnas Irsyadunnas
Jurnal Ushuluddin Vol 25, No 1 (2017): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v25i1.2120

Abstract

Using hermeneutic as a method and approach in systematic interpretation of Al-Qur'an had begun during contemporary period. The reality and fulfillment of the academic standard had pushed contemporary Muslim scholars used the method. Asghar Ali Engineer was one of the Muslim scholars who supported hermeneutic in the study of Qur'anic exegesis on feminism. This article examined the impacts on how feminism in Engineer's hermeneutic exegesis of the Qur'an played significant role in the Qur'anic exegesis studies. He was placed at the same position with other contemporary Muslim scholars. His popularity as a Muslim feminist had been well-known mainly on his interpretation of the Qur'an about feminism. According to Engineer, the interpretation of the Qur'an had to consider three concepts, “the freedom of Al-Qur'an,” “the spirit of the Qur'an against Patriarchy,” and “the classified Qur'anic verses and sociological normative.” Engineer offered three sources when interpreting al- Qur'an; namely, text, context, and perspective. The Engineer interpreted Qur'anic verses about gender at QS. An-Nisa: 1; 3, and 34 by applying these concept, method and sources
RADIKALISME PESANTREN: Studi terhadap Pesantren Darul Wahyain Magetan Irsyadunnas Irsyadunnas
Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin Vol 17, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jiu.v17i1.2191

Abstract

Quoting BNPT’s statement, there are at least 19 Islamic boarding school in Indonesia indicated to support the activities of radicalism and terrorism. Initially, the statement was based on several analytical factors, namely, the historical linkages of the post-conflict pesantren establishment, as well as the association of the founding figures with some organizations that allegedly taught the radical flow. Starting from this statement, it is urgent to do research on one of the radically categorized pesantren, namely Pesantren Darul Wahyain Magetan. The reason for the selection of this pesantren according to information that the authors get from various sources, there are no signs or real evidence on the ground indicating that the Pesantren is based radically. The existence of Pondok Pesantren Darul Wahyain in Magetan does not meet the criteria to be called a radical pesantren, as formulated by the experts, namely textual, unilateral truth claims, a priori with western, anti-secular and extreme. In relation to the curriculum it can be explained that in general, the curriculum applied in Pesantren Darul Wahyain is not all that directs his santri into radicalist or terrorist. 
MENGUAK KEARIFAN ISLAM: INTEGRASI-INTERKONEKSI ETIKA BIMBINGAN DAN KONSELING BERLANDASKAN AL-QUR’AN DAN AL-HADITS Siti Azhara; Irsyadunnas Irsyadunnas
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5, No 1 (2024): Jurnal Hudan Linnaas Vol 5 No. 1, 2024
Publisher : Al-Amien Prenduan University, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v5i1.1549

Abstract

Al-Qur’an dan Al-Hadits merupakan kitab pedoman dalam berperilaku, sumber norma, dan sumber nilai bagi umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan. Adapun artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis penerapan kearifan Islam dalam etika bimbingan dan konseling melalui integrasi-interkoneksi nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an serta Al-Hadits. Bimbingan dan konseling berbasis Islam menawarkan pendekatan moral dan spiritual yang kuat, memberikan dasar yang kokoh bagi praktik konseling yang lebih holistik dan berakar pada nilai-nilai agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Library research dengan analisis tekstual terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang relevan, serta kajian literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai etika dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, seperti keadilan, kesabaran, Rahmat dan kelembutan, dan kerahiman antara sesama muslim dapat diterapkan secara efektif dalam sesi bimbingan dan konseling. Integrasi prinsip-prinsip ini tidak hanya memperkaya proses konseling tetapi juga membantu dalam membangun hubungan yang lebih bermakna antara konselor dan klien. Prinsip-prinsip ini menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk menyelesaikan masalah psikologis dan emosional yang dihadapi klien, serta mendukung pengembangan karakter dan kesejahteraan spiritual individu. Etika ini memberikan panduan yang jelas untuk menjaga hubungan konselor-klien yang etis dan bermanfaat. Demikian, pendekatan ini dapat memberi solusi yang komprehensif terhadap permasalahan yang dihadapi, baik secara individu, kelompok, maupun dalam konteks sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan etika bimbingan dan konseling yang berlandaskan pada kearifan Islam dapat menjadi model yang efektif dan aplikatif dalam konteks kontemporer. Penelitian ini juga mendorong penerapan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan sosial, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan spiritual masyarakat.