Iskandar Arnel
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

URGENSI AL-NÂR DALAM PERSPEKTIF TASHAWUF IBN ‘ARABÎ DALAM KEHIDUPAN INSAN M Yasir; Iskandar Arnel
Jurnal Ushuluddin Vol 23, No 1 (2015): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v23i1.1087

Abstract

Keberadaan neraka dan azab yang bakal dialami penghuninya merupakan salah satu doktrin yang membentuk keutuhan ajaran agama Islam. Didasarkan pada berbagai ayat Qur’an dan hadis Rasulullah s.a.w, bisa dipastikan bahwa tidak seorang pun dari kalangan umat Islam yang menolak keberadaan doktrin neraka. Akan tetapi apakah kenyataan ini juga bermakna bahwa seluruh kaum muslimin memiliki perspektif yang sama tentang ajaran yang satu ini? Ada dua pandangan yang mengemuka tentang topik ini. Secara sederhana bisa digambarkan bahwa pandangan yang pertama berprinsip bahwa neraka beserta azab yang dimilikinya bersifat abadi, kekal selama-lamanya. Namun demikian, sesuai dengan dalil-dalil naqli, pandangan ini memberikan dua prinsip utama tentang nasib para penghuni neraka. Bagi orang-orang mukmin yang berdosa, mereka akan dipindahkan ke surga setelah masa azab berakhir. Sebaliknya, bagi orangorang kafir, musyrik dan munafik, mereka akan kekal di neraka dan akan diazab buat selama-lamanya (al. QS.Al-Bayyinah: 6). Pandangan yang kedua datang dari perspektif yang dibentangkan oleh advokat mazhab Hanafi, yaitu Ibn Taymiyyah (661-728 H/1263- 1328 M) dan muridnya, Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah. Berbeda dari yang pertama, mereka berpendapat bahwa neraka beserta azab yang terdapat di dalamnya bersifat fana, tidak kekal
Argumentasi Pemikiran tentang Roh Perspektif Ibnul Qayyim Al-Jauziyah Saifullah Saifullah; Ilham Yalin; Iskandar Arnel; Siti Soleha
AL-FIKRA Vol 21, No 1 (2022): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v21i1.17220

Abstract

Ibn al-Qayyim said that the spirit stands by itself. It can go up, down, relate, separate, leave, go, come, move, and be still. This study aims to discuss the spirit in Ibnul Qayyim Al-Jauziyah's view, starting from the perspective of the argument, rationale, advantages and disadvantages as well as criticism of his thoughts. This research is a library research and the approach method used in this research is a qualitative research approach. The data related to this study were collected through literature studies using qualitative data analysis methods. This research is presented with a technical descriptive analysis, namely by explaining related problems, by referring to the Koran as primary data and related literature books as secondary data. The results of this study indicate that Ibnul Qoyyim's thinking about spirit is a matter of absolute right from Allah alone. As long as this limb can still receive the influence arising from that gentle physicality, it remains with the members of the body, so that one feels the effects of feeling, movement and volition. If these members are corrupted by the oppressive component and cannot receive the influence then the soul separates from the body and passes to the spiritual realm. The spirit stood by itself. It can go up, down, relate, separate, leave, go, come, move, and be still. The body is a frame or a house for the spirit. So that the perfection of the body follows the perfection of the spirit.
FORMAT DAN PENGATURAN INDENSI PECAHAN BAB DAN DAFTAR DALAM PARAGRAF Iskandar Arnel; Irwandra Irwandra; Fathimah Az-zahra; Saleh Nur
Kutubkhanah Vol 22, No 2 (2022): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v22i2.19153

Abstract

Walaupun sudah sering menulis karya ilmiah, masih terlalu banyak mahasiswa UIN Suska Riau yang salah, baik karena ketidaktahuan maupun keinkonsistensian, dalam menulis format penulisan dan jarak indensi pecahan bab dan daftar dalam paragraf. Buku-buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh masing-masing fakultas di perguruan tinggi Islam inipun banyak yang tidak membahas- nya secara proporsional. Pada artikel ini kedua permasalahan tersebut dibahas secara komprehensif melalui kajian pustaka. Di akhir kajian disajikan format pecahan bab berupa kombinasi huruf dan angka arab yang sudah dikenal mahasiswa UIN Suska Riau. Selanjutnya adalah dua format Daftar dalam Paragraf (DDP), yaitu format Daftar Bernomor dalam Paragraf (DNP) berupa kombinasi angka arab, huruf kecil, dan angka romawi kecil, dan format Daftar Tidak Bernomor dalam Paragraf (DTNP) yang berbentuk bulat kosong (○) atau penuh (●). Untuk indensi dan hanging pecahan bab dan DDP pula ditawarkan skema indensi 1.2 cm dan hanging 0.8 cm. Terakhir, untuk level pecahan bab dibatasi sebanyak lima tingkat, DNP dan DTNP tiga tingkat.