Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Problematika Bimbingan Manasik Haji Pada KBIH Labbaika Pondok Aren Tangerang Selatan Tati Herawaty; Afrig Waseso; Meity Suryandari
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i2.25451

Abstract

The number of people who want to go on pilgrimage. The Labbaika Hajj Manasik Guidance Group (KBIH) helps pilgrims with their journey. People at KBIH Labbaika Pondok Aren, South Tangerang, want to know how to deal with problems with Hajj Manasik Guidance. This is the goal of this study. This is how the research is done: It takes a qualitative approach and uses observation, interviews, and documentation to get the data. In the end, the low level of education and the incompleteness of administrative data are the main causes of the problems that happen. The old age factor, a low economic level, and problems in Saudi Arabia that are different from those in Indonesia are also to blame.Keywords: hajj problems, research, KBIH rituals AbstrakKemajemukan calon jamaah haji yang sering menimbulkan problematika. Kelompok Bimbingan Manasik Haji (KBIH) Labbaika membantu para jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Problematika Bimbingan Manasik Haji Pada KBIH Labbaika Pondok Aren Tangerang Selatan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan doumentasi. Hasil tentang problematika yang terjadi ialah tingkat pendidikan yang rendah dan kelengkapan data administrasi yang tidak sesuai, faktor usia yang sudah tua tingkat ekonomi rendah, kemudian problematika yang sering terjadi di Tanah suci yaitu penyedian konsumsi dan keadaan cuaca Arab Saudi yang berbeda dengan di Indonesia.Kata Kunci: Problematika Haji; Penelitian; Manasik KBIH
Strategi Penyampaian Ilmu Pengetahuan Dalam Pengembangan Berakidah Kuat Di Jaman Sekarang Rahma Aulia; Rula Azmi Fath; Muhammad Difa Darusallam; Meity Suryandari
Student Scientific Creativity Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Student Scientific Creativity Journal
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sscj-amik.v1i1.1129

Abstract

Perubahan zaman membawa dampak bagi seluruh Negara. Dengan adanya perubahan zaman, pola pikir manusiapun ikut berubah. Perubahan zaman membawa dampak positif maupun negatif. Perubahan ini terjadi karena adanya Globalisasi. Peranan keluarga dalam pembimbingan generasi muda cukup dominan. Pembentukan perilaku yang positif yang harus dimiliki oleh setiap orang warga negara yang baik, bermula dari keluarga menurut Jamaludin Ancok dikutip Hendriyati Agustiani dalam buku “Psikologi Perkembangan” menyatakan bahwa pada saat ini pembinaan terhadap kaum remaja belum menemukan format yang maksimal. Perilaku remaja yang akhir-akhir ini marak, berupa tawuran, perjudian, dan berbagai kenakalan remaja lainnya,dianggap sebagai akibat dari proses keterasingan dari kehidupan yang wajar. Perilaku-perilaku menyimpang seperti itulah masih terjadi di kampung dan di desa, bukan kota besar saja, semisal di kampung Sinar Rejo masih adanya krisis moral yang terjadi antar kaum remaja.
Sebab Akibat Banyak Anak Di Indonesia Yang Putus Sekolah Fitria Madaniah; Mutakin Mutakin; Siti Nurjannah; Darpin Darpin; Meity Suryandari
Student Research Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Student Research Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sesorang. Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor wahid. Bakat dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Fungsi dari pendidikan adalah sebagai berikut. Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenangnya dalam mendidik anak kepada pihak sekolah. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah serta masyarakat tentang sesuatu hal, seperti pendidikan seks serta sikap terbuka. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah d Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sesorang. Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor wahid. Bakat dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Fungsi dari pendidikan adalah sebagai berikut. Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenangnya dalam mendidik anak kepada pihak sekolah. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah serta masyarakat tentang sesuatu hal, seperti pendidikan seks serta sikap terbuka. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya guna menerima perbedaan prestise, privilise, serta status yang ada dalam masyarakat. Sekolah pun diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak sesuai dengan status orang tuanya. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara ekonomi kepada orang tuanya. iharapkan bisa mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya guna menerima perbedaan prestise, privilise, serta status yang ada dalam masyarakat. Sekolah pun diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak sesuai dengan status orang tuanya. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara ekonomi kepada orang tuanya.
Pendekatan Media Sosial Terhadap Aktivitas Dakwah Kalangan Milenial Di Era Digital Nurhasanah Nurhasanah; Salwa Intan Fatikah; Silvy Aulia Arifah; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.149

Abstract

Along with the times, da'wah has experienced significant development, starting from the number of followers, methods, strategies, and media which have now become a means of driving da'wah activities themselves. This is of course inseparable from the all-digital era, da'wah can be carried out in various media that are quite efficient, fast and easy. One of them is the existence of the internet which has been followed by the emergence of social media. Library research or also called literature review (literature research, literature review) was chosen as a systematic way to collect data and systematize pre-existing research. By using the analytical descriptive method, namely a study that seeks to describe, write, analyze, interpret existing conditions so as to reveal existing facts related to opportunities and challenges as well as new media da'wah strategies that rely on how social media works by going with the flow in the digital era. Da'wah methods play an important role in da'wah activities. A da'i must be observant and wise in choosing methods, because methods greatly affect the smoothness and success of da'wah. In this millennial era, a da'i must think of the right method to convey his da'wah message. So it is necessary to have a discussion regarding the method of delivering da'wah that is suitable for the millennial generation. The existence of social media, most teenagers tend to use this access not for positive purposes, but for negative things. Many of the teenagers are also in this all-digital era, do not understand even do not understand religion. Therefore, things like this must be prevented by influencing youth through positive content such as preaching. Da'wah content can be made as attractive as possible so that it can attract teenagers to want to watch it. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers.
Meningkatkan Kepercayaan diri dalam Public Speaking untuk Berdakwah Nur Salsa Auliya Zachani; Tia Nur Amrina; Meity Suryandari
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol. 4 No. 1 (2024): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v4i1.1403

Abstract

Public Speaking is the process of speaking in public or an audience to convey information and influence the audience. Public speaking is also a skill. practice, and the process of giving a speech or speaking in front of a wide audience. The aim is to: Convey information, influence, express opinions, motivate, entertain. Self-confidence is a trait that a person has and is confident in his abilities. Self-confidence is very useful when we are speaking in front of many people. The relationship between public speaking and da'wah communication requires a change in the views or behavior of the audience to fulfill the wishes of the message conveyed. Thus, what has been conveyed by the preacher or communicator can influence the behavior of the communicant or mad'u to the extent of the communicator's ability to influence the development of the da'wah.