This Author published in this journals
All Journal Sosioinforma
Istiana Hermawati
Peneliti pada Balatbangsos, Departemen Sosial, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KRITISI TERHADAP KEGAGALAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA Istiana Hermawati
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.905

Abstract

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak 1997 dan berkembang menjadi krisis multidimensi yang berlangsung hingga saat ini, mengindikasikan rapuhnya struktur sosial,politik. ekonomi, budaya dan hankam yang semula menjadi tiang penyangga keutuhan danketahanan bangsa dan negara. Setelah dikaji secara mendalam, ternyata hal ini dilatar belakangi oleh penerapan model pembangunan yang lebih bersifat ekadimensi (hanya memprioritaskan sektor ekonomi dalam berbagai manifestasi dan konsekuensi logisnya), sehinggamenimbulkan distorsi pada sektor·sektor lain yang terabaikan. Demikian halnya denganpendekatan pembangunan yang bersifat top down, cenderung sentralistik dan otoriter telah menyebabkan masyarakat mengalami deempowerment sehingga kapasitasnya tidak bisa berkembang, kreativitas komunitas lokal menjadi tumpul dan mereka kehilangan sikap kritis dan kemampuan reflektifnya, yang semenstinya menjadi sarana kontrol untuk men goreksi pelaksanaan pembangunan yang sarat dengan penyimpangan·penyimpangan dan melahirkan ketimpangan - ketimpangan serta ketidakadilan sosial yang begitu kompleks.Sebagai koreksi terhadap kegagalan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan ORBA,maka direkomendasikan untuk diterapkan model pembangunan sosial, yang pad ahakikatnya merupakan pengintegrasian antara pembangunan sosial dan ekonomi, dan mencakupseluruh aspek/domain yang ada (politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum), sehingga semuaaspek yang terkait dalam pembangunan dapat dikembangkan secara optimal dan distorsi diberbagai aspek pembangunan dapat ditiadakan dan atau diminimalisir. Model ini bertumpupada upaya - upaya untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat melalui program·programpemberdayaan (empowerment), penguatan institusi lokal, dan bersifat proaktifdan partisi patif, sehingga pendekatan yang diambil lebih bersifat bottom upi. Dengan model ini diharpakan masalah kemiskinan dapat teratasi, distribusi keadilan dapat terpenuhi dan part isipasi masyarakat dalam program pemabngunan dapat ditingkatkan karena digali dari permasalahan real yang mereka hadapi dan atau kebutuhan yang mereka rasakan. Dengankata lain, pembangunan sosial menempatkan aspek manusia/masyarakat sebagai sentral/subyek dari pembangunan yang dilaksanakan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial mereka.