Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Upright Position Terhadap Lama Kala I Fase Aktif pada Primigravida Syaflindawati Syaflindawati; Rahmatina B Herman; Jumiarni Ilyas
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.392

Abstract

Abstrak  Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 5,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia dan 2,4 kali lebih tinggi dibanding dengan Thailand.  Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) mencatat bahwa partus lama merupakan penyebab kesakitan dan kematian maternal dan perinatal utama disusul oleh perdarahan, panas tinggi dan eklampsia.Sebagai bentuk penerapan asuhan sayang ibu disarankan melakukan mobilisasi saat persalinan. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh uprigh position terhadap lama persalinan kala I fase aktif pada ibu primigravida (hamil pertama). Telah dilakukan penelitian observasional dengan desain cross sectional terhadap 38orang  yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 19 orang dengan kelompok upright dan 19 orang dengan kelompok berbaring, dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling kemudian diamati dan dihitung rerata lama persalinan kala I fase aktif. Data dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji t independent dan hasilnya terdapatperbedaan yang signifikan dengan nilai p< 0,05. Hasil penelitian didapatkan rerata lama persalinan kala I fase aktif dengan upright position adalah 161,05 ± 40,26 menit dan untuk posisi berbaring adalah  263,68 ± 39,47  menit. Hasil uji statistik didapatkan perbedaan yang signifikan dengan  nilai  p< 0,05. Kesimpulan studi ini ialah upright position dapat mempercepat proses persalinan kala I fase aktif pada primigravida.Kata kunci: posisi berdiri, posisi berbaring, fase aktif, lama persalinan, primigravidaAbstract Maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is 5.2 times higher than that of Malaysia, and 2.4 times higher than Thailand. Indonesian Health Demographic Survey (IHDS) recorded that neglected labor is the main cause of maternal and perinatal morbidity and mortality, followed by bleeding, high fever and eclampsia. As a form of implementing maternal loving care, prospective mothers were encouraged to perform activities such as walking, standing, moving, and changing position during parturition. The objective of this study was to prove the effect of upright position on length of active stage I of parturition of primigravidas. An observational study with cross sectional design has been performedon 38 mothers that divided into two groups consisted of 19 mother with upright and 19 with supine positions. Subjects were collected consecutive sampling, the length of active stage I was recorded. Data analysis was performed statistically using t independent test, with p <0.05 considered as significant.This study found that average length of active stage I with upright position was 161.05 +/- 40.26 minutes and with supine position 263.68 +/- 39.47 minutes, and this difference is statistically significant. It is concluded that upright position could reduce the length of time neededduring active stage I of primigravidas.Keywords: upright position, supine position, active phase I, during parturien, primigravida
HUBUNGAN UMUR DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMSI DI RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG Syaflindawati Syaflindawati
Menara Ilmu Vol 13, No 4 (2019): Vol. XIII No. 4 April 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i4.1318

Abstract

Kejadian Pre-eklamsi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebanyak 81 kasus, sedangkan tahun 2016 sebanyak 95 kasus dari 1252 kehamilan. Berdasarkan laporan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, AKI tahun 2013 jauh meningkat dibanding tahun 2012 yakni 212/100.000 KH menjadi 356/100.000 KH. Angka kematian ibu ini banyak disebabkan oleh pre eklampsi, perdarahan dan infeksi. Faktor predisposisi terjadinya pre eklamsi adalah paritas, umur ibu hamil, riwayat hipertensi dan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan Umur dan Riwayat Hipertensi Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Pre eklamsi di RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung dan berobat di RSUP. Dr. M. Djamil sebanyak 1252 orang, sampel sebanyak 99 orang, pengambilan sampel secara sitematic random sampling. Pengumpulan data berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari laporan medical record Rumah Sakit. Analisis data dilakukan secara komputerisasi. Hasil penelitian 61,6% mengalami pre eklamsi, 65,5% umur yang beresiko,57,5% mengalami riwayat hipertensi. 72,3% ibu hamil yang beresiko mengalami kejadian pre eklamsi, 73,6% ibu hamil yang mengalami riwayat hipertensi mengalami pre eklamsi. Setelah dilakukan uji statistic chi square terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian pre eklamsi p = 0,005 (p<0,05) dan riwayat hipertensi dengan kejadian pre eklamsi didapatkan p = 0,008 (p<0,05). Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat mengajak dan memotivasi ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur agar komplikasi kehamilan dapat terdeteksi secara dini dan meningkatkan program penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi dan menjalin komunikasi yang efektif dengan pasien. Kata Kunci : Kejadian Pre eklamsi, Umur dan Riwayat Hipertensi