Cahyaningtyas Cahyaningtyas
Prodi Profesi Dokter FK Unand (Faklutas Kedokteran Universitas Andalas Padang)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Lama Terapi Antipsikotik dengan Kadar SGOT dan SGPT pada Pasien Skizofrenia di RSJ Prof. H.B Sa’anin, Padang Tahun 2013 Cahyaningtyas Cahyaningtyas; Rahmatini Rahmatini; Kurniawan Sedjahtera
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.658

Abstract

Beberapa antipsikotik, diantaranya klorpromazin, haloperidol, dan risperidon, telah diselidiki dapat menyebabkan drugs-induced liver injury, berupa kolestasis dan kerusakan hepatoselular. Pemeriksaan SGOT/AST dan SGPT/ALT digunakan untuk skrining kerusakan hati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama terapi antipsikotik dengan kadar SGOT dan SGPT. Telah dilakukan penelitian secara potong-lintang terhadap pasien skizofrenia rawat inap dengan terapi kombinasi klorpromazin, haloperidol, dan risperidon di RSJ Prof. H.B Sa’anin Padang periode 18-24 Desember 2013. Subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu pasien skizofrenia yang menerima terapi antipsikotik jangka pendek (≤ 6 bulan) dan jangka panjang (> 6 bulan). Hasil pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT antara dua kelompok dianalisis dengan menggunakan uji-t tidak berpasangan. Hasil penelitian pada 40 subyek penelitian dari total 143 pasien skizofrenia rawat inap menunjukkan rerata kadar SGOT dan SGPT pada kelompok terapi jangka pendek 22,6±6,51 U/l dan 23,2±12,16 U/l, sedangkan kelompok terapi jangka panjang 20,5±6,19 U/l dan 28,1±14,02 U/l. Pada uji signifikansi didapatkan kesimpulan tidak ada hubungan bermakna antara kadar SGOT dan SGPT dengan lama terapi antipsikotik jangka pendek dan panjang (p > 0,05).