Bunga Malikha
Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENOMENA GALERI ONLINE STUDI KASUS SITUS WEB DEVIANTART.COM Bunga Malikha
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v4i1.2051

Abstract

Perkembangan dunia teknologi dijital dan internet telah mencapai hiperrealitas dan era realiti virtual yang disebabkan olehbergesernya pemahaman tentang konsep ruang dan waktu, sebaik kehidupan praktis, termasuk dalam dunia seni, eksistensi dunia hiperealitas meluas dalam segi pemahaman tentang apa itu yang disebut dengan seni dan karya seni. Dunia hiperealitas dan realitas virtual memberi kemungkinan lebih untuk mencaritahu bentuk baru dalam ekspresi seni, yang mana tidak dapat dibayangkan dalam dunia yang sesungguhnya.Penggunaan media sosial menjadi sebuah produk dari perkembangan teknologi yang ditawarkan dengan fungsinya disamping sebagai media komunikasi tapi juga kreasi seni. Deviant Art menjadi salah satu situs yang menawarkan fasilitas antara seni dan teknologi, yang menawarkan banyak fitur pendukung kreasi seni. Bagaimana menikmati seni dengan berbagai cara saat ni. Para kreator dan penikmat terhubung satu sama lain secara langsung, berinteraksi, jual beli, menghadiri pameran dari seluruh dunia, mengakses informasi, sampai transaksi karya. Semuanya dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.Meskipun yang ditawarkan adalah realitas baru, dunia hiperrealitas dan realitas virtual, fakanya juga mengandung resiko dikarenakan ketidakjelasan identitas, lokasi dan kepemilikan. Salah satu masalah dunia cyber saat ini adalah terlalu membludaknya informasi termasuk tentang karya seni yang jumlahnya milyaran. Kemudian, apakah ini yang disebut dengan budaya bebas? Jika kondisi seperti ni tidak ditata dengan baik, maka budaya dan seni hanya akan terjebak didalam budaya bebas, menjadi sebuah tanda kegilaann tanpa kendali, meskipun tujuan sebenarnya adalah untuk kepentingan kehidupan sosial.Kata kunci: interaksi, user, hiperrealitas, cyberspace, budaya bebas