Amin Abdullah
UIN Sunan Kalijaga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

New Horizons of Islamic Studies Through Socio-Cultural Hermeneutics Amin Abdullah
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Vol 41, No 1 (2003)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2003.411.1-24

Abstract

Pemikiran dan sejarah Islam adalah dua dimensi pokok Islam teologis yang telah mendorong munculnya berbagai kekuatan, sikap keagamaan dan ideologis. Akhirnya, Islam mengandung beberapa makna: Islam sebagai teks (naskah) dan teologi/kalam; Islam sebagai pemikiran kemanusiaan, Islam sebagai sejarah, dan Islam sebagai suatu "lembaga". Dengan berbagai pengertian Islam di dalam benak para pengamat sosial keagamaan tersebut, lalu orang sah menyebut atau mengangkat isu bahwa Islam memang "problematik". Dari sinilah bermula muncul pentingnya metode dan pendekatan dalam studi atau kajian keislaman. Metode ini berbeda dengan yang sudah dikembangkan tahun 70-an, karena metode ini lebih menekankan corak pendekatan (approach) berikut kerangka teori yang digunakan. UIN/IAIN/STAIN (Universitas Islam Negeri/Institut Agama Islam Negeri/Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) adalah lembaga akademik yang paling bertanggungjawab di tanah air untuk menjelaskan kepada masyarakat luas dengan menggunakan metode dan pendekatan rnutakhir yang dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat perkembangan Islam di tanah air dalam hubungannya dengan dunia internasional serta pertemuan dan pertautan keilmuan Islamic Studies dengan ilmu-ilmu lain yang tergambar dalam peta horizon keilmuan Islamic Studies kontemporer, maka fungsi pendidikan pada level Strata satu dan lebih-lebih Pascasarjana Studi Keislaman adalah sangat penting dan strategis.
Agama Dan Skularisme Di Turki Amin Abdullah
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 37 (1989)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1989.037.54-60

Abstract

Menempatkan Islam, religiositas atau pemikiran ulama yang bersifat dialektis, berhadap-hadapan dengan sekularisme atau pola berfikir ilmuawan yang bersifat demonstrative, rasanya memang kurang tepat, bahkan terlalu simplistic. Menempatkan posisi berhadap-hadapan mengandalkan arti dan sikap tatanan hubungan pergaulan yang antagonistic, bagaikan air dan minyak yang sifat-sifat dasarnya memang sudah berbeda sejak semula.