Srini M. Iskandar
Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDEKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS Srini M. Iskandar
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.671 KB)

Abstract

 Pembelajaran  sains  seyogyanya  lebih  menekankan  pada  proses,  siswa  aktif selama  pembelajaran  untuk  membangun  pengetahuannya  melalui  serangkaian kegiatan  agar  pembelajaran menjadi  bermakna  bagi  siswa. Keterampilan proses sains dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Pada  prinsipnya  keterampilan  dasar  dan  keterampilan  terintegrasi memiliki kesamaan  dalam  hal  merumuskan  permasalahan,  mengumpulkan  data  dan mengajukan solusi pemecahan masalah.Metakognitif  merujuk  pada  berpikir  tingkat  tinggi  yang  melibatkan  kontrol  aktif dalam proses kognitif belajar dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan seperti perencanaan bagaimana pendekatan tugas  belajar  yang  diberikan,  pemantauan  pemahaman,  dan  mengevaluasi kemajuan  penyelesaian  tugas  adalah  metakognitif  alami.  Metakognitif  adalah kemampuan berpikir di mana yang menjadi objek berpikirnya adalah proses berpikir yang  terjadi  pada  diri  sendiri.  Dalam  konteks  pembelajaran,  siswa  mengetahui bagaimana  untuk  belajar,  mengetahui  kemampuan  dan  modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar  terbaik untuk belajar efektif. Metakognitif sebagai  suatu  bentuk  kemampuan  untuk  melihat  pada  diri  sendiri  sehingga  apa yang  dia  lakukan  dapat  terkontrol  secara  optimal.  Para  siswa  dengan pengetahuan  metakognitifnya  sadar  akan  kelebihan dan  keterbatasannya  dalam belajar. Artinya saat siswa mengetahui kesalahannya, mereka sadar untuk mengakui bahwa mereka salah, dan berusaha untuk memperbaikinya. Untuk itu guru perlu berusaha melatih siswa agar mempunyai kemampuan metakognitif serta memunculkannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains yang merupakan fokus pendidikan sains di Indonesia.