Novi Embun Tristiani
Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gunungronggo Village Farmers & Nyladran Rituals: Human Evolution, Adaptation, and Symbols in Simultaneous Planting Activities Novi Embun Tristiani; Genta Mahardhika Rozalinna
Interaktif : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 12, No 2 (2020): INTERAKTIF: Jurnal-jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study examines nyladran rituals as sacred rituals in the peasantry in Gunungronggo village. Nyladran ritual is a ritual that routinely carried out every year as a form of human communication with non-humans to revealed gratitude for the blessings was given so far. The purpose of this research is to know How nyladran Rituals become sacred rituals in the of farming communities in Gunungronggo Village, Tajinan District, Malang Regency. In this research use the qualitative descriptive method and use the theory of Roy A. Rappaport was called the theory of human evolution, this theory becomes an analytical tool to find out how human religion is understood as how people in certain areas find ways to unite and adapt to nature, by showing their religious side which is wrapped up in a ritual. Data collection techniques using interview techniques, observation and documentation then for data validity techniques using triangulation. The results of this study indicate that the nyladran ritual is one way of adapting the Gunungronggo village community to the non-humans (nature and danyang-danyang) who they believe have given their blessings in on their daily activities. The form of gratitude is poured into the nyladran ritual which contains uborampe items that must be fulfilled and in uborampe has a meaning which is basically the hope of the Gunungronggo village community. nyladran ritual is also used as a meeting place for peasantry to determine the start of the growing season so that peasant can start planting simultaneously.Keywords: Nyladran, Sacred, Uborampe, Planting Simultaneous Evolution of Humanity ABSTRAKPenelitian ini mengkaji mengenai ritual nyladran sebagai ritual sakral dalam kehidupan masyarakat petani di Desa Gunungronggo. Ritual nyladran adalah ritual yang rutin dilakukan setiap tahunnya sebagai bentuk komunikasi manusia kepada non-manusia untuk mengungkapkan rasa syukur atas berkah yang diberikan selama ini. tujuan penelitian ini untuk Bagaimana Ritual nyladran menjadi sebuah ritual sakral dalam kehidupan masyarakat petani di Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan teori yang digunakan adalah teori milik Roy A. Rappaport yaitu Teori evolusi kemanusian, teori ini menjadi alat analisis untuk mengetahui bagaimana sebuah agama manusia dipahami sebagai bagaimana masyarakat di wilayah tertentu menemukan cara untuk menyatu dan beradaptasi dengan alam, dengan menunjukan sisi religiusitas mereka yang terbungkus dalam sebuah ritual. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian untuk teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menujukan bahwa ritual nyladran menjadi salah satu cara adaptasi masyarakat Desa Gunungronggo kepada non-manusia (alam dan danyang-danyang) yang mereka percayai selama ini telah memberikan berkah dan kelancaran kegiatan mereka sehari-hari. Bentuk rasa syukur tersebut dituangkan kedalam ritual nyladran yang didalamnya terdapat item-item uborampe yang harus dipenuhi dan didalam uborampe tersebut memiliki makna-makna yang intinya pengharapan masyarakat desa gunungronggo. Ritual nyladran juga digunakan sebagai wadah bertemunya para petani untuk menentukan awal musim tanam agar petani dapat memulai menanam secara serempakKata Kunci : Nyladran, Sakral, Uborampe, Tanam Serempak Evolusi Kemanusian