This Author published in this journals
All Journal Rekayasa Sipil
M. Hamzah Hasyim
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding Bata Ringan Dengan Metode SNI Dan Ms. Project Pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Enterpreneurship Terpadu Universitas Brawijaya Malang Kartika Puspa Negara; Saifoe El Unas; M. Hamzah Hasyim; Marchel Aditha
Rekayasa Sipil Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.716 KB)

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sangat diperlukan manajemen konstruksi yang baik. Salah satu hal yang terpenting adalah perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) dimana untung atau rugi sebuah proyek bergantung pada estimasi biaya pada awalnya. Pada saat ini metode yang sering digunakan  untuk membuat anggaran biaya adalah metode SNI. Pada saat ini kemajuan teknologi dalam pembangunan semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis. Salah satu yang banyak digunakan adalah pekerjaan dinding bata ringan. Namun perhitungan estimasi yang masih banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode SNI, dimana didalamnya tidak ada perhitungan analisa biaya untuk dinding bata ringan. Selain menggunakan metode SNI perhitungan analisa biaya dapat digunakan juga bantuan software Ms. Project. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada pehitungan analisa biaya dinding bata ringan pada proyek pembangunan gedung enterpreneurship terpadu Universitas Brawijaya Malang metode yang digunakan masih menggunakan metode SNI yang telah dimodifikasi sebiau kebutuhan. Hasil analisa biaya pekerjaan dinding bata ringan sesuai metode SNI yang telah dimodifikasi didapatkan sebesar Rp 2.432.360.251,27. Selain itu analisa biaya dihitung dengan menggunakan bantuan software MS. Project. Analisa biaya menggunakan MS. Project didasarkan pada penjadwalan proyek dan estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Biaya total pada MS. Project didapatkan dari akumulasi biaya material, gaji pekerja, serta biaya alat yang digunakan pada proyek. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan dinding bata ringan dengan menggunakan metode MS. Project didapatkan sebesar Rp. 1.881.296.223,00. Selisih biaya total pekerjaan dinding bata ringan dengan kedua metode ini adalah sebesar Rp. 551.064.028,27. Penggunaan estimasi biaya dengan MS. Project didapatkan hasil yang lebih mendekati dengan keadaan di lapangan dan lebih realistis ktimbang menggunakan metode SNI.
Studi Kelayakan Finansial Pada Proyek Pembangunan Mall Dinoyo Kota Malang Shinta Retno Putri; Saifoe El Unas; M. Hamzah Hasyim
Rekayasa Sipil Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.317 KB)

Abstract

Pembangunan proyek yang berskala besar memerlukan dana dan upaya lain yang besar pula, sehingga cukup berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh karena itu, perlu penelitian dan pengkajian yang seksama dan sistematis sebelum terlanjur menanam modal. Untuk dapat memperjelas studi kelayakan finansial pembangunan pusat perbelanjaan , maka dilakukan analisa studi kelayakan pada pembangunan Mall Dinoyo yang terletak di kawasan Dinoyo kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial pada proyek pembangunan mall Dinoyo. Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan baik dan berhasil. Kelayakan finansila juga di tinjau apabila terjadi penurunan manfaat dan kenaikan biaya. Penelitian ini menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP). Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis kelayakan proyek yang mana ditinjau dari aspek finansial dan dari segi sensitivitas. Dalam analisis ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari pendapatan operasional dengan biaya investasi. Biaya operasional dan pemeliharaan yang dikeluarkan untuk membangun Mall Dinoyo ini serta mengoperasikannya selama umur rencana kontrak. Hasil uji analisa kelayakan menggunakan metode Net Present Value pada kondisi normal didapatkan nilai Rp.4,553,587,399. Untuk metode Benefit Cost Ratio pada kondisi normal di dapatkan nilai 1.1430.Untuk metode Internal Rate Return di dapatkan nilai 18,68%. Dan untuk arus pengembalian pada metode Simple Payback Period didapatkan hasil 7 tahun 6 bulan 18 hari, sedangkan pada metode Discounted Payback Period didapatkan hasil 19 tahun 3 bulan 11 hari. Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan mall Dinoyo layak untuk dilaksanakan. Hasil untuk kenaikan manfaat 10% dan kenaikan biaya 3% didapatkan nilai Rp. 1,622,692,004 hasil ini merupakan batas kenaikan biaya dan manfaat agar pembangunan mall Dinoyo dapat dilanjutkan. 
Crack Depth Measurement of Reinforced Concrete Beams Using UPV Ari Wibowo; Hendro Suseno; M. Hamzah Hasyim; Roland Martin S.; Christin Remayanti N.; Ardian Prima K.
Rekayasa Sipil Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.211 KB)

Abstract

Cracks in the concrete should not be ignored because it can cause serious problems. Cracks in concrete usually terms only in wide of rift, so a review of crack depth is needed. Crack depth can be measured by Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). UPV test is one of the Non Destructive Tests on the building. UPV testing is influenced by several factors such as reinforced steel. The aim of this study is to determine the accuracy of crack depth in reinforced concrete beams with a thickness of concrete cover measured by UPV. Four variations of 15 concrete beams and one variation of unreinforced beam with thick concrete cover are used in this study. Three test specimens are used for each variation. The thickness of concrete cover is measured at point of 2 cm, 3 cm, 4 cm, and 5 cm. The concrete beams of 15 x 20 x 50 cm in size were designed with 8 cm crack depth. Artificial crack in the concrete beam is generated in a way to give the sealing of cracks in the aluminum zinc plate formwork before casting occur. Crack protection removed from the formwork with duration of 3-4 hours after casting. Crack depth measured by UPV test is done after 28 days concrete age. The results showed that there is a relative error of crack depth measured with UPV test. The average relative error of concrete with a thickness cover of 2 cm, 3 cm, 4 cm, and 5 cm was respectively 6.80 %, 6.63 %, 5.48 % and 4.91 %. The average relative error of unreinforced concrete was 4.59 %. Statistical analysis with one way F test shows that there is no significant difference between the relative error of crack depth measured with UPV test at each cover depth variation and unreinforced concrete with α = 0.05. 
Monitoring Proyek Dengan Metode Monte Carlo Pada Durasi Pekerjaan (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang) Saifoe El Unas; Achfas Zacoeb; M. Hamzah Hasyim; M. Azharul Fikri
Rekayasa Sipil Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.926 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2016.010.02.09

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan simulasi Monte Carlo pada durasi pekerjaan optimis, paling disukai, dan pesimis hasil survey pada pihak kontraktor Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang. Simulasi pada penelitian ini menggunakan software @Risk dan distribusi data yang di gunakan adalah distrubusi triangular. Durasi pekerjaan hasil simulasi Monte Carlo kemudian digunakan untuk melakukan penjadwalan menggunakan software Microsoft Project Professional. Sehingga di dapatkan jadwal dan kurva S hasil simulasi Monte Carlo yang selanjutnya akan di analisis dan dibandingkan dengan jadwal dan kurva S dari proyek. Adapun analisis dilakukan dengan cara monitoring dan tracking dan membandingkan monitoring proyek dengan bobot biaya seperti pada umumnya dan monitoring dengan bobot durasi proyek. Hasil dari monitoring yang di lakukan pada penelitian kali ini terdapat perbedaan penjadwalan pada total durasi pekerjaan yakni durasi rencana proyek selama 192 hari dan durasi hasil simulasi Monte Carlo selama 216 hari. Berdasarkan simulasi Monte Carlo yang dilakukan diketahui probabilitas jadwal rencana proyek sebesar 30 % dan untuk jadwal hasil simulasi adalah sebesar 80 %. Dengan monitoring proyek menggunakan bobot durasi lebih mengetahui kemungkinan keterlambatan proyek dan dapat mengamati aktivitas kritis yang ada. 
Antisipasi Keterlambatan Proyek Menggunakan Metode What If Diterapkan Pada Microsoft Project Saifoe El Unas; M. Hamzah Hasyim; Kartika Puspa Negara
Rekayasa Sipil Vol. 8 No. 3 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.895 KB)

Abstract

Mayoritas proyek pembangunan di Indonesia kurang memperhatikan metode penjadwalan yang baik sehingga keterlambatan pekerjaan sangat sering terjadi.Hal ini seringkali menjadi sumber perselisihan antara pemilik dan kontraktor. Maka dari itu pentingnya penjadwalan yang baik guna menghindari hal tersebut dan juga agar proyek bisa selesai tepat pada waktunya. Metode “What If” merupakan alternatif metode penjadwalan yang dapat mengejar keterlambatan proyek dengan cara menambahkan tenaga kerja atau jam kerja guna mengejar keterlambatan proyek, sehingga proyek yang sudah terlambat dapat kembali ke waktu utama penjadwalan. Studi kasus dalam penelitian ini adalah keterlambatan pembangunan proyek Apartement Tamansari Bandung. Durasi rencana pekerjaan struktur utama adalah 282 hari sedangkan total durasi pekerjaan Apartement Tamansari Panoramic adalah 404 hari. Dikarenakan keterlambatan sehingga pekerjaan struktur utama menjadi 298 hari dan total durasi pekerjaan menjadi 413 hari. Dengan metode ini keterlambatan proyek dapat dikejar sehingga kembali ke waktu normal tanpa adanya penambahan biaya.Â