Indra Waluyohadi
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

PENGARUH BAKTERI Bacillus subtilis YANG DIINOKULASI PADA AGREGAT DAUR ULANG TERHADAP KEKUATAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN METODE NON-DESTRUCTIVE TEST (NDT) Dicky Aditya Candra; Eva Arifi; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan infrastruktur semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan sosial maupun ekonomi. Pekerjaan infrastruktur menimbulkan pencemaran lingkungan dengan sebagian besar berupa beton. Upaya penyelesaian dapat dilakukan dengan mengubahnya menjadi material daur ulang. Salah satu yang dapat dimanfaatkan adalah agregat kasar daur ulang (RCA). RCA memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan agregat alami (NCA) karena memiliki kandungan mortar yang menempel pada permukaan RCA. Cara untuk memperbaiki kualitas RCA adalah memodifikasi mortar yang menempel pada permukaan RCA dengan metode biodeposisi yaitu menggunakan bakteri ureolitik yang dapat menghasilkan kalsium karbonat (CaCO3) dan mengisi pori-pori pada RCA sehingga RCA akan menjadi lebih padat dan kualitasnya akan meningkat. Jenis bakteri yang digunakan adalah Bacillus subtilis. Perbaikan dilakukan dengan merendam RCA pada bakteri Bacillus subtilis selama 14 hari. Dilakukan uji material berat isi, berat jenis dan penyerapan, serta kadar air pada RCA sebelum dan sesudah dilakukan perendaman untuk mengetahui pengaruh yang terjadi. Kemudian material RCA digunakan sebagai material penyusun beton yang selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan metode Non-Destructive Test pada saat umur beton mencapai 28 hari. Pengujian yang dilakukan antara lain Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity, dan Compression Test yang kemudian data hasil pengujian diolah menggunakan metode Sonic Rebound (SONREB) untuk mendapatkan kuat tekan perkiraan. Pengaruh dari proses perendaman bakteri Bacillus subtilis meningkatkan kualitas RCA yang dibuktikan adanya peningkatan berat isi dan berat jenis serta nilai kadar air yang lebih rendah dibandingkan RCA yang tidak direndam bakteri. Pada pengujian hammer test juga menunjukkan adanya peningkatan kuat tekan. Namun karena terdapat faktor-faktor lain, hasil pengujian Ultrasonic Pulse Velocity, Compression Test, dan kuat tekan perkiraan menggunakan metode SONREB menunjukkan penurunan kualitas pada beton dengan material RCA yang direndam bakteri. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain dikarenakan hal tersebut tidak sesuai dengan uji material yang dilakukan.
Pengaruh Variasi Kadar Integral Waterproofing Conplast WP421 terhadap Sifat Mekanik Beton dengan Kondisi Basah Achmad Yudis Rachmansyah; Devi Nuralinah; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton memiliki kelemahan pada absorpsi air sehingga dapat mengurangi umur layanan dan kekuatan beton. Air akan meresap melalui pori-pori beton sehingga kualitasnya akan menurun. Untuk membantu beton melawan kekurangan ini maka dapat digunakan admixture untuk memperbaiki kekurangan beton tersebut salah satunya berjenis Conplast WP421. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Conplast WP421 terhadap sifat mekanik beton terutama kuat tekan, absorpsi, dan modulus elastisitas beton setelah direndam selama 28 hari melalui pengujian di laboratorium. Benda uji yang digunakan yaitu silinder berukuran 15 x 30 cm mutu 25 MPa sejumlah 12 buah silinder dengan variasi presentase integral Conplast WP421 0 L/m3, 1,75 L/m3, dan 3,5 L/m3 serta tiga buah silinder untuk uji absorpsi. Benda uji yang telah dibuat akan direndam air selama 28 hari untuk mensimulasikan kondisi beton pada daerah yang tergenang air seperti banjir dan lainnya. Hasil pengujian kuat tekan saat beton berumur 28 hari menunjukkan rata-rata kuat tekan beton dengan kadar 0 L/m3, 1,75 L/m3, dan 3,5 L/m3 berturut-turut memiliki nilai sebesar 28,99 MPa, 25,33 MPa, dan 18,98 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan kadar 1,75 L/m3 dapat digunakan dan sudah memenuhi mutu 25 MPa. Hasil pengujian menunjukkan presentase penurunan nilai absorpsi pada kadar 1,75 L/m3 dan 3,5 L/m3 berada di angka 33,58% dan 47,70% dari beton normal pada umur yang sama. Pengujian ini menunjukkan penambahan cairan Conplast WP421 cukup efektif untuk menghambat penyerapan beton terhadap air pada saat direndam. Pada pengujian modulus elastisitas setelah dihitung menggunakan cara ASTM C 469-02, beton dengan kadar Conplast WP421 sebanyak 0 L/m3, 1,75 L/m3, dan 3,5 L/m3 memiliki nilai modulus elastisitas berturut-turut yaitu sebesar 33057 MPa, 31259 MPa, dan 29498 MPa. Sedangkan melalui perhitungan SNI 2847:2019 nilai modulus elastisitas berada di angka 25274 MPa, 23630 MPa, dan 20416 MPa. Hasil tersebut menunjukkan semakin bertambah kadar Conplast WP421 maka modulus elastisitasnya menurun.
PENGARUH PENGGUNAAN RCA YANG TELAH DIPERBAIKI OLEH BAKTERI MICROCOCCUS LUTEUS DENGAN PENAMBAHAN KADAR GLUKOSA TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON Bimo Putra Tri Prasetyo; Eva Arifi; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan infrastruktur meningkatkan permintaan beton, namun juga limbah beton. Limbah ini dapat digunakan kembali sebagai Recycled Coarse Aggregate (RCA), yang kualitasnya dapat ditingkatkan melalui metode biodeposisi. Penelitian ini menggunakan RCA yang telah diperbaiki oleh bakteri micrococcus luteus yang menghasilkan CaCO3 dengan kadar glukosa berbeda, yaitu 0,1%; 0,2%; dan 0,3%. Kemudian, pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas dilakukan ketika umur beton mencapai 28 hari dengan menggunakan compression testing machine (CTM) dan extensometer. Hasil menunjukkan bahwa RCA 0,1% yang merupakan campuran beton yang telah diperbaiki oleh bakteri micrococcus luteus dengan penambahan kadar glukosa 0,1% menghasilkan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang paling tinggi dibandingkan variasi lainnya. Semakin tinggi kadar glukosa maka kuat tekan dan modulus elastisitas akan semakin menurun. Kata Kunci: recycled coarse aggregate, bakteri micrococcus luteus, glukosa, presipitasi kalsium karbonat, kuat tekan, modulus elastisitas.
Pengaruh Soaking Time pada Penggunaan Geopolimer sebagai Coating untuk Meningkatkan Kualitas Agregat Kasar Daur Ulang Dimas Tegar Bayu Wasesa; Eva Arifi; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan konstruksi daur ulang, khususnya agregat, telah mendapat perhatian selama beberapa dekade terakhir untuk mengatasi kekurangan agregat dan mendorong beton berkelanjutan dan ramah lingkungan. Namun demikian, penggunaan recycled coarse aggregate (RCA) pada tingkat penggantian penuh dapat menyebabkan penurunan karakteristik segar, mekanis, dan daya tahan dibandingkan dengan beton yang diproduksi dengan bahan Natural Coarse Aggregates (NCA). Untuk dapat meminimalkan dampak negatif kelemahan RCA, penggunaan geopolimer bisa menjadi salah satu jalan keluar. Geopolimer akan digunakan sebagai bahan pelapis permukaan pada RCA, yang diharapkan mampu menekan kelemahan RCA itu sendiri. Geopolimer terbuat sintesa dari bahan organik dengan proses polimerisasi. Dalam penelitian ini dibahas pengaruh soaking time pada saat coating agregat kasar daur ulang. Lama waktu perendamaan atau soaking time yang ditentukan yaitu 5 menit dan 10 menit. Agregat kasar daur ulang untuk variasi soaking time 5 menit memiliki hasil yang paling optimal, dimana dibuktikan dengan meningkatnya berat isi dan penurunan nilai penyerapan yang dimiliki RCA sebelum dan setelah dilakukan coating, serta nilai hasil pengujian aggregate crushing value (ACV). Pada agregat kasar daur ulang untuk variasi soaking time 5 menit geopolimer menyerap secara optimal dan mengalami pengeringan yang sempurna, sedangkan untuk waktu 10 menit geopolimer mengalami penyerapan yang berlebih dan dapat pudar saat dilakukan pengujian, hal ini dapat dilihat dari hasil scanning electron microscope (SEM). Penulis menyarankan untuk menggunakan RCA dari sumber beton dengan bahan dan mutu yang sama agar dapat menghasilkan perbandingan yang lebih efektif dan akurat. Kata kunci: recycled coarse aggregate, geopolimer, soaking time, aggregate crushing value, scanning electron microscope.
STUDI ANALISIS PENGARUH VARIASI TEBAL SELIMUT TERHADAP PERILAKU BALOK KOMPOSIT DENGAN BAJA COLD FORMED TIPE C MENYATU Muhammad Afif Dhiya Ulhaq; Desy Setyowulan; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembangunan dalam negara, terdapat peranan yang penting didalamnya. Dengan inovasi yang terus berkembang setiap waktu serta mendapatkan dukungan dari berbagai negara termasuk Indonesia. Bentuk inovasi tersebut adalah penggunaan material baja canai dingin atau yang biasa disebut cold formed steel. Inovasi ini bentuk dari alternatif bahan bangunan lainnya dan material tersebut memiliki keunggulan dalam hal efektivitas yang tinggi, ekonomis, kemudahan pelaksanaan, dan sebagainya. Menggunakan bahan material baja canai dingin sebagai material balok komposit yang berfokus pada tebal selimutnya sebesar 25 mm, 30 mm, dan 35 mm serta menggunakan profil baja berbentuk C dengan dimensi C80x30x90x0,75. Dilakukan pengujian lentur dengan beban diteraokan pada satu titik tepat di tengah bentang dan dilakukan secara bertahap ditingkatkan hingga gagal atau tidak dapat diterima dengan mengharapkan hasil dari adanya pengaruh variasi tebal selimut terhadap tegangan-regangan, lendutan, kapasitas lentur, dan pola retak. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan dengan variasi tebal selimut 30 mm memiliki kapasitas beban maksimum terbesar, Untuk variasi tebal selimut 25 mm memiliki regangan maksimum terbesar, dan untuk peninjauan di lendutan memiliki hasil bahwa tebal selimut 25 mm 34,349% lebih kecil dibandingkan 35 mm. Kata Kunci: Balok Komposit Berongga, Baja Cold-Formed, ABAQUS, Tegangan-Regangan, Kapasitas Lentur.
Pengaruh Solid-liquid Ratio pada Penggunaan Geopolimer sebagai Coating untuk Meningkatkan Kualitas Agregat Kasar Daur Ulang Faisal Rachman Semendawai; Eva Arifi; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya Pembangunan infrastruktur di dunia berdampak dalam membantu pertumbuhan urbanisasi dan industrialisasi. Akan tetapi, pesatnya Pembangunan mempunyai dampak terhadap masalah lingkungan. Industri konstruksi merupakan penghasil gas karbon dioksida terbesar kedua sekitar 33% dari total emisi CO2. Selain itu, pesatnya Pembangunan infrastruktur menyebabkan eksplorasi besar-besaran terhadap alam dalam menemukan material yang berkualitas khusunya agregat kasar. Sekitar 48,3 miliar ton industi ini menggunakan agregat kasar alami yang bisa berdampak bagi lingkungan dan juga kelangkaan agregat kasar yang berkualitas. Alternatif menanggapi masifnya penggunaan agregat kasar alami adalah dengan menggunakan Recycled Coarse Aggregate (RCA) yang berasal dari limbah beton konstruksi. Namun penggunaan RCA sebagai agregat penggan NCA berkibat pada penurunan kualitas mekanis. RCA memiliki kekurangan yang terdapat pada mortar sisa yang masih menempel pada agregat kasar sehingga memiliki pori yang lebih banyak disbanding dengan NCA. Salah satu cara mengatasi kekurangan tersebut adakah dengan melapisi RCA menggunakan geopolimer. Pada penelitian ini dilakukan pembuktian bahwa geopolimer dapat meningkatkan kualitas RCA serta menunjukan pengaruh solid-liquid ratio pada penggunaan geopolimer sebagai pelapis RCA. Solid-liquid ratio yang akan diteliti adalah 2,5; 2; dan 1,67. RCA yang dilapisi dengan geopolimer menunjukan kenaikan kualitas pada agregat kasar ditinjau dari berat isi, penyerapan dan nilai Aggregate Crushing Value. Variasi solid-liquid ratio 2 memiliki perbaikan kekuatan mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan variasi lainnya. Hal ini menunjukan bahwa geopolimer yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair memiliki keseimbangan dalam kemampuan mengisi pori dan memberikan kekuatan mekanis yang baik. Semakin tinggi solid-liquid ratio maka akan semakin kental geopolimer. Hal ini akan mengorbankan kemampuan geopolimer dalam mengisi pori pada RCA. Akan tetapi, semakin rendah nilai solid-liquid ratio maka akan semakin cair geopolimer yang akan mengorbankan kekuatan mekanis pada geopolimer. Kata kunci: Agregat kasar daur ulang, Geopolimer, Kekuatan mekanis agregat kasar, Aggregate Crushing Value.
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Expanded Polystyrene Berukuran Dua Sentimeter dengan Coating Pasta Semen terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton dengan Metode Non-Destructive Test Syawal Yudha Pratama; Indra Waluyohadi; Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah bahan bangunan yang terdiri dari semen, agregat, dan bahan tambahan, dengan efek lingkungan yang bervariasi tergantung pada komposisi dan metode pembuatannya. Produksi semen yang meningkat drastis selama 20 tahun terakhir mempengaruhi kebutuhan sumber daya dan energi. Salah satu cara mengatasi dampak lingkungan material konvensional pada beton adalah dengan menggunakan limbah industri dan rumah tangga, seperti styrofoam, sebagai pengganti agregat alami pada beton ringan. Beton ringan, dengan berat jenis sekitar 1780 kg/m³, kuat tekan 21 MPa, dan kuat tarik belah 2,1 MPa pada 28 hari, mengurangi beban mati pada struktur. Penambahan expanded polystyrene (EPS) menurunkan densitas beton sambil mempertahankan kekuatannya serta meningkatkan fungsi dari styrofoam itu sendiri, namun berisiko menurunkan kekuatan beton seiring meningkatnya jumlah EPS. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh persentase EPS terhadap modulus elastisitas dan kuat tekan beton, menggunakan lima jenis beton: EPS-25, EPS-50, EPS-100, dan NCA sebagai kontrol. Hasil menunjukkan bahwa agregat kasar EPS dengan lapisan pasta semen menghasilkan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan agregat kasar alami. Metode pengujian meliputi Hammer Test, UPV, uji kompresi, dan analisis SONREB. Kata Kunci: Expanded polystyrene, Non destructive test
PENGARUH VARIASI KADAR INTEGRAL WATERPROOFING CONPLAST WP421 TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON Francisco Jason Lopes Monteiro; Devi Nuralinah; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Proses hidrasi beton meninggalkan banyak pori yang dapat dilalui cairan, menyebabkan tekanan dan keretakan yang mengurangi kekuatan tekan beton. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat digunakan admixture seperti Conplast WP421. Namun, admixture memiliki keuntungan dan kerugian yang mempengaruhi kualitas beton. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan Conplast WP421 terhadap karakteristik beton. Metodologi penelitian adalah analisis eksperimental dengan 9 benda uji silinder dan 9 benda uji kubus, menggunakan tiga variasi kadar Conplast WP421 yaitu 0 L/m³, 1,75 L/m³, dan 3,5 L/m³. Target mutu beton adalah 25 MPa. Pengujian dilakukan di Laboratorium Struktur dan Material Konstruksi Universitas Brawijaya, dengan tiga parameter utama yaitu kuat tekan, permeabilitas, dan modulus elastisitas. Silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm digunakan untuk pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas, sementara kubus dengan sisi 15 cm digunakan untuk pengujian permeabilitas. Pengujian kuat tekan pada beton berumur 28 hari menunjukan bahwa penambahan Conplast WP421 mempengaruhi kekuatan beton. Nilai rata-rata kuat tekan untuk kadar 0 L/m³, 1,75 L/m³, dan 3,5 L/m³ masing-masing adalah 31,237 MPa, 30,030 MPa, dan 22,409 MPa. Kadar 1,75 L/m³ memenuhi standar mutu 25 MPa. Kuat tekan beton berkurang seiring dengan penambahan kadar Conplast WP421. Pengujian permeabilitas menunjukkan penurunan koefisien permeabilitas, dengan nilai 3,955 x 10⁻¹³ m/det (0 L/m³), 3,655 x 10⁻¹³ m/det (1,75 L/m³), dan 2,605 x 10⁻¹³ m/det (3,5 L/m³). Dengan perhitungan standar ASTM, nilai modulus elastisitas untuk kadar 0 L/m³, 1,75 L/m³, dan 3,5 L/m³ adalah 32321 MPa, 31996 MPa, dan 27320 MPa. Dengan perhitungan standar SNI, nilainya adalah 26252 MPa, 25754 MPa, dan 22155 MPa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar Conplast WP421 mengakibatkan penurunan modulus elastisitas beton dan kuat tekan beton jika tidak ada pengurangan air. Namun, Conplast WP421 efektif sebagai admixture yang membuat beton kedap air dengan menurunkan koefisien permeabilitas beton. Kata Kunci: Beton, Kuat Tekan, Modulus Elastisitas, Permeabilitas, Conplast WP421.
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Expanded Polystyrene Berukuran Dua Sentimeter dengan Coating Pasta Semen terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton dengan Metode Destructive Test Tirta Admaja Kuncoro; Indra Waluyohadi; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi persentase expanded polystyrene terhadap kuat tekan beton dan modulus elastisitas beton. Terdapat 5 variasi beton yaitu EPS25, EPS-50, EPS-75, EPS-100, dan NCA yang digunakan sebagai kontrol. Pengaruh penggunaan agregat kasar expanded polystyrene dengan coating pasta semen terhadap kuat tekan beton terlihat pada hasil pengujian yang dilakukan. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan metode destructive test menggunakan alat Comprestion Testing Machine untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dan nilai modulus elastisitas beton. Berdasarkan pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas, menunjukkan nilai kuat tekan NCA yang paling tinggi. Serta nilai kuat tekan dari variasi campuran expanded polystyrene yang menggantikan agregat kasar alam membuat nilai kuat tekan dan nilai modulus elastisitas menurun. Hal ini menunjukan jika semakin bertambahnya persentase expanded polystyrene maka akan semakin berkurangnya nilai dari kuat tekan dan modulus elastisitas. Kata Kunci: Expanded polystyrene, Destructive test
Studi Analisis Perilaku Balok Komposit Berongga dengan Baja Cold-Formed Tipe Kanal Ganda C Berhadapan terhadap Variasi Tebal Selimut Beton M. Gary Irhami Azka El Syahroni; Desy Setyowulan; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi terkait pemanfaatan material dalam industri konstruksi telah mengalami perkembangan yang signifikan, mulai dari material yang ramah lingkungan hingga material yang efisien dan tahan lama. Saat ini, salah satu terobosan terbaru dalam pemanfaatan material adalah pengembangan penggunaan baja cold-formed. Menggunakan material profil baja cold-formed kanal ganda C80x30x9x0,75 yang disusun secara berhadapan pada struktur balok berdimensi 10 cm x 15 cm x 100 cm dengan menggunakan sambungan sekrup SDS (Self Drilling Screw) dan pelat sambung. Dimodelkan menggunakan software ABAQUS untuk mendapatkan nilai kapasitas lentur, tegangan-regangan, besar lendutan dan pola retak struktur balok dari pengaruh variasi tebal selimut beton sebesar 35 mm, 30 mm, 25 mm. Pengujian pada benda uji diberi kondisi tumpuan berupa sendi dan rol serta diberi beban terpusat pada tengah bentang balok yang diberikan secara bertahap dan terus meningkat hingga struktur balok tidak mampu lagi menahan beban. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan dengan variasi tebal selimut 30 mm memiliki kapasitas beban maksimum terbesar. Benda uji dengan variasi tebal selimut beton 25 mm merupakan benda uji yang mempunyai nilai kapasitas lentur terbesar yaitu 2.219 MPa atau sekitar 31.18% dibandingkan dengan variasi tebal selimut beton 35 mm. Pada benda uji variasi tebal selimut beton 25 mm memiliki nilai lendutan yang terkecil yaitu 9,78 mm atau sekitar 25.85% dibandingkan dengan variasi tebal selimut beton 35 mm. Kata Kunci: Balok Komposit Berongga, Baja Cold-Formed, ABAQUS, Tegangan-Regangan, Kapasitas Lentur.