Desy Setyowulan
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Gempa Terhadap Perilaku Jembatan Cable Stayed Tengku Fisabililah Riau Dengan Time History Analysis Natalia Vin Kristin; Ari Wibowo; Desy Setyowulan; Edhi Wahyuni S.
Rekayasa Sipil Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2018.012.02.10

Abstract

Tengku Fisabilillah Riau Bridge is one type of a cable stayed bridge that located in Indonesia. Indonesia is among one of the countries that are prone to earthquakes. Effects of earthquake can change the structure of the bridge. These effects can be analyzed using time history analysis.The first step begins with the modeling of bridge structures. But the dimensions and material specifications of the bridge’s structure has been determined by researcher. After modeling the structure of the bridge is completed, input the data of the time history. This data is taken from the earthquake of Hyogo-Ken Nanbu in Japan. Next, the changes of the structure of the bridge caused by the earthquake such as mode shapes, displacement, and stress that occur will be analyzed. Results of the analysis showed that there were many mode shapes generated, the largest mode shapes is on the Y-axis at the direction of the bridge. For displacement, the maximum displacement occurs direction in Z-axis. The deflection that caused by the earthquake is largest than the allowable maximum deflection of the bridge. While, the maximum stress occurs on the cable. The force which is caused by the earthquake is largest than the allowable maximum force owned section.
Analisis Bangunan Irregular dengan Perkuatan Pengaku (Bracing) Baja Menggunakan Metode Direct Displacement Based Design (DDBD) Deanna Ramadhani Sanjaya; Ari Wibowo; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan konstruksi Indonesia sebagai negara berkembang harus memperhatikan aspek geografis Indonesia. Perkembangan tersebut beriringan dengan perkembangan kreatifitas perancangan struktur dengan konfigurasi yang kompleks atau biasa disebut Bangunan Irregular. Bangunan seperti ini memiliki respon yang berbeda terhadap struktur sehingga memerlukan solusi untuk memperbaiki respon tersebut, salah satunya aplikasi perkuatan pengaku (bracing) baja. Perencanaan bangunan irregular juga tidak dapat dianalisis secara sama dengan bangunan sederhana. Diperlukan pendekatan dinamik agar hasil analisis menunjukkan kondisi yang hampir sama dengan kondisi nyata struktur saat terkena gempa. Metode yang dapat digunakan adalah Direct Displacement Based Design (DDBD) untuk merencanakan komponen strukturalnya. Setelah itu dilakukan juga Pushover Analysis menggunakan SAP2000 untuk melihat perilaku struktur seperti Performance Point, Drift, serta Displacement dari struktur yang akan dibandingkan sebelum dan setelah diaplikasikan pengaku (bracing) baja. Penelitian ini meliputi 3 tipe konfigurasi perletakan pengaku (bracing) baja dari kedua sumbu. Seluruhnya menunjukkan peningkatan dari setiap parameter yang dianalisis. Drift dan Displacement yang terjadi seluruhnya masih berada pada batas simpangan rencana, sedangkan Performance Point dari seluruh konfigurasi yang dianalisis terklasifikasi sebagai Immediate Occupancy (IO). Seluruh simpangan antar lantai yang terjadi juga masih berada dibawah batas simpangan antar lantai izin yang ada pada SNI 1726:2019. Hal tersebut menyimpulkan struktur setelah aplikasi pengaku (bracing) baja aman untuk dibangun. Kata Kunci: Bangunan Irregular, Struktur Tahan Gempa, Pengaku (Bracing) Baja, Metode Direct Displacement Based Design (DDBD), Pushover Analysis.
ANALISIS PERILAKU LENTUR PELAT BETON BERTULANG SATU ARAH DENGAN VARIASI KETEBALAN PELAT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Fajar Shodiq; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metode pelaksanaan konstruksi yang mendukung dalam percepatan pembangunan infrastruktur jembatan adalah penggunaan pelat beton precast, dimana dalam perencanaan analisis dimensinya dapat menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan software ABAQUS. Pada penelitian ini, analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi ketebalan terhadap perilaku lentur pelat beton bertulang satu arah menggunakan metode elemen hingga dengan pemodelan software ABAQUS. Ketebalan pelat yang digunakan diantaranya 125 mm (T-125), 150 mm (T-150), 175 mm (T-175), dan 200 mm (T-200), dengan tebal selimut beton untuk masing-masing benda uji adalah 25 mm. Output analisis berupa kapasitas beban, nilai lendutan, tegangan aksial dan regangan aksial yang kemudian akan divalidasi dengan hasil pengujian. Pada pemodelan analisis, beban diberikan di bagian atas spreader beam dan tumpuan di bagian bawah baja WF. Mesh yang digunakan berbentuk persegi/kubus dengan ukuran 25 mm. Hasil analisis membuktikan bahwa ketebalan pelat berbanding lurus dengan nilai kapasitas beban lentur maksimum dan berbanding terbalik dengan nilai lendutan maksimum, tegangan aksial (S11) maksimum dan regangan aksial (E11) maksimum. Presentase selisih kapasitas beban lentur maksimum dari hasil analisis ABAQUS untuk benda uji T-125, T-150, T-175 dan T-200 secara berturut turut adalah 8,51%, 0,76%, 0,54%, dan 0,84% lebih besar daripada hasil pengujian. Sedangkan presentase selisih nilai lendutan maksimum dari hasil analisis adalah 36,12%, 19,71%, 28,18%, dan 32,62% lebih kecil daripada hasil pengujian. Selain itu, presentase selisih nilai tegangan aksial (S11) maksimum dari hasil analisis adalah 24,95%, 19,80%, 19,16%, dan 19,96% lebih kecil daripada hasil pengujian. Sedangkan untuk regangan aksial (E11) maksimum dari hasil analisis adalah 24,43%, 18,53%, 19,16%, dan 19,96% lebih kecil daripada hasil pengujian. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa grafik hubungan beban dan lendutan maupun grafik hubungan tegangan aksial dan regangan aksial memiliki tren yang serupa dengan hasil pengujian. Kata kunci : Pelat Beton Bertulang Satu Arah, Perilaku Lentur, Ketebalan Pelat, Metode Elemen Hingga, Software ABAQUS
Analisis Perilaku Lentur Pelat Beton Bertulang Satu Arah dengan Variasi Rasio Tulangan Menggunakan Metode Elemen Hingga Anafebri Prameswari; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan merupakan salah satu infrastruktur penghubung antar wilayah yang perlu ditingkatkan pembangunannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam percepatan pembangunan adalah penerapan teknologi material precast dan pemanfaatan software analisis. Dalam sistem precast pada konstruksi jembatan, yang dapat direncakan adalah bagian pelat beton bertulang satu arah. Pelat merupakan komponen struktur yang pertama kali menerima beban mati maupun beban hidup. Penambahan tulangan baja di dalam pelat dapat meningkatkan kemampuan pelat untuk menahan momen lentur dan beban-beban yang diterapkan, dimana hal ini akan berpengaruh juga pada besarnya rasio tulangan yang harus direncanakan dengan tepat agar mampu mendukung kekuatan struktur. Pada penelitian ini, analisis perilaku lentur dilakukan menggunakan bantuan software ABAQUS untuk mengetahui kapasitas beban, lendutan, tegangan, dan regangan maksimum. Spesimen uji dimodelkan seperti kondisi pada laboratorium karena perlu dilakukan validasi hasil antara hasil analisis dengan hasil pengujian. Model spesimen uji terdiri dari tiga variasi berdasarkan rasio tulangannya, yaitu spesimen uji ρ-2,3%, ρ-2,0%, dan ρ-1,7%. Data input material disesuaikan dengan data hasil laboratorium. Data hasil uji tekan diolah menjadi data Concrete Damage Plasticity (CDP) dan data hasil uji tarik baja diolah menjadi True Stress-Plastic Strain. Hasil analisis melalui software ABAQUS menunjukkan bahwa rasio tulangan berpengaruh terhadap besarnya kapasitas beban lentur. Semakin besar rasio tulangan, maka semakin besar beban maksimum pelat. Pada analisis lendutan, dengan beban yang sama besarnya rasio tulangan berbanding terbalik dengan nilai lendutan. Sedangkan pada analisis tegangan dan regangan dengan besar beban yang sama, menunjukkan bahwa semakin besar rasio tulangan, semakin kecil kapasitas tegangan dan regangannya. Hasil analisis ABAQUS yang dibandingkan dengan pengujian laboratorium tidak mampu menghasilkan nilai kapasitas yang sama, namun perilaku yang dihasilkan baik hubungan beban-lendutan maupun tegangan-regangan mengindikasikan pola perilaku yang serupa. Kata kunci : Rasio Tulangan, Beban Lentur, Lendutan, Tegangan-Regangan Aksial, ABAQUS.
Pengaruh Variasi Kadar Integral Waterproofing Conplast WP421 terhadap Sifat Mekanik Beton dengan Kondisi Basah (Terendam Air Laut) Sefia Zanufa Khoirima; Devi Nuralinah; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan konstruksi yang tersusun dari: agregat kasar, agregat halus, air, serta semen dengan atau tanpa bahan tambahan. Jenis bahan tambah integral waterproofing banyak digunakan untuk memperbaiki sifat beton pada bangunan yang bersinggungan dengan air khususnya area bawah tanah (basement), dan infrastruktur penampung air. Pada konstruksi pesisir pantai perlu perhatian lebih lanjut karena kandungan natrium klorida (NaCl) dan magnesium sulfat (MgSO4) dapat mempengaruhi kekuatan beton. Integral Waterproofing Conplast WP421 adalah cairan yang berfungsi untuk memodifikasi sifat beton agar kedap air karena cairan bersifat waterproof dan memiliki kandungan antifoam untuk mengurangi gelembung udara saat pembuatan campuran beton. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen untuk mengetahui sifat beton yaitu densitas, absorpsi, kuat tekan, dan modulus elastisitas ketika campuran ditambahkan Conplast WP421 tanpa pengurangan air dari perencanaan mix design. Beton ditambahkan variasi kadar Conplast WP421 yaitu 0 l/m3 sebagai beton normal, serta beton integral dengan penambahan kadar 1,75 l/m3 dan 3,5 l/m3. Pengujian dilakukan pada beton silinder mutu 25 Mpa berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm setelah curing selama 7 hari serta perendaman air laut hingga mencapai umur 28 hari. Pada pengolahan data diperoleh hasil uji densitas dengan berat volume 2443,99 kg/m3, 2389,92 kg/m3, dan 2342,13 kg/m3 pada variasi kadar 0 l/m3 1,75 l/m3 dan 3,5 l/m3. Pada hasil pengujian absorpsi, beton semakin kedap air karena diperoleh rata-rata hasil 2,38%, 2,01%, dan 1,96% jumlah air yang menyerap dalam beton. Uji kuat tekan menunjukan penurunan mutu setiap penambahan kadar yaitu sebesar 30,60 Mpa, 26,88 Mpa, dan 18,26 Mpa. Kekakuan beton juga semakin menurun pada hasil uji modulus elastisitas yaitu sebesar 33024 Mpa, 30402 Mpa, dan 26864 Mpa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar integral, beton semakin kurang padat karena campuran terlalu banyak kandungan air sehingga terjadi penguapan berlebih. Kata Kunci : Beton Integral, Conplast WP421, Kuat Tekan, Absorpsi, Modulus Elastisitas
Pengaruh Molaritas pada Penggunaan Geopolimer sebagai Coating untuk Meningkatkan Kualitas Agregat Kasar Daur Ulang Farhan Al Farisi; Eva Arifi; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi tidak dapat lepas dari beton yang menjadi pilihan utama material infrastruktur. Faktanya, produksi beton menjadi penyumbang eksploitasi alam. Emisi CO2 dari produksi semen mencapai 7% dari total emisi CO2 dunia. Oleh karena itu, perlu penerapan sustainable construction yang dapat mengurangi dampak lingkungan. Upaya dalam sustainable construction adalah mensubstitusikan material sehingga mengurangi dampak industri konstruksi. Penggunaan agregat kasar daur ulang menjadi alternatif dengan memanfaatkan limbah beton dari infrastruktur yang telah runtuh. Akan tetapi, agregat kasar daur ulang tidak dapat sepenuhnya menggantikan agregat kasar alami karena kekuatannya yang menurun akibat perubahan karakteristik. Ditunjukkan dengan nilai penyerapannya meningkat dan berat isinya menurun akibat mortar yang menempel. Penggunaan geopolimer sebagai coating merupakan upaya untuk menanggulangi kekurangan agregat kasar daur ulang. Sifat pozolan dan kedap air pada geopolimer digunakan untuk mengisi dan menutup pori-pori agregat kasar daur ulang. Limbah beton yang digunakan dalam penelitian ini memiliki mutu minimal K-300. Coating menggunakan geopolimer berbahan dasar fly ash tipe C dengan alkali aktivator NaOH dan Na2SiO­3. Molaritas NaOH dalam penelitian ini adalah 8 M, 10 M, 12 M, dan 14 M. Parameter yang digunakan dalam menentukan kualitas agregat kasar daur ulang ditinjau dalam tiga aspek, yaitu sifat fisik, sifat mekanis, dan mikrostruktur agregat kasar daur ulang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi penurunan penyerapan 26,83% serta peningkatan berat isi 8,23% pada agregat kasar daur ulang sesudah coating. Hal ini menunjukkan bahwa geopolimer mampu mengisi dan menutup pori-pori agregat kasar daur ulang. Agregat kasar daur ulang dengan coating geopolimer berpotensi digunakan sebagai substitusi agregat kasar dalam beton karena dapat memiliki kekuatan lebih tinggi 22,31%. Campuran Geopolimer dengan molaritas NaOH rendah lebih encer, tetapi memiliki pori-pori pada coating. Campuran molaritas NaOH tinggi lebih kental dan padat, namun kurang optimal mengisi pori-pori agregat kasar daur ulang. Kata kunci: agregat kasar daur ulang, geopolimer, coating, molaritas, sustainable construction
Pengaruh Heat Treatment pada Penggunaan Geopolimer sebagai Coating untuk Meningkatkan Kualitas Agregat Kasar Daur Ulang Erwin Naela Sundusi; Eva Arifi; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industrialisasi dan urbanisasi menjadi latar belakang dari kebutuhan infrastruktur baru maupun pembongkaran dan rehabilitasi infrastruktur lama. Pembangunan infrastruktur baru membutuhkan banyak beton dan dilain sisi pembongkaran maupun rehabilitasi infrastruktur lama menghasilkan limbah beton bagi lingkungan. Dalam hal ini diperlukan alternatif dalam penanggulangan permasalahan agregat kasar alami degan agregat kasar daur ulang dari pemanfaatan limbah beton. Agregat kasar daur ulang dalam penggantian agregat kasar alami memiliki kekurangan dari tingginya penyerapan dan rendahnya kuat tekan akibat pori, lapisan mortar, dan gradasinya. Oleh karena itu dalam meningkatkan kualitasnya dilakukan coating dengan geopolimer karena merupakan material yang kedap air, memiliki kuat tekan tinggi, permeabilitas rendah, dan memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi. Geopolimer yang digunakan merupakan campuran dari prekursor fly ash tipe C dengan alkali aktivator NaOH dengan Na2SiO3. Molaritas alkali aktivator NaOH yang digunakan yaitu 10 M dengan perbandingan antar alkali aktivatornya 2,5 : 1. Sedangkan perbandingan prekursor dengan alkali aktivator (solid to liquid ratio) yaitu 2. Dalam coating agregat kasar dengan digunakan waktu perendaman selama 10 menit dan perlakuan heat treatment suhu 0, 30, 60, 900C. Heat treatment pada agregat kasar daur ulang coating geopolimer akan mempercepat proses kinetik reaksi polimerisasi dan dapat mempengaruhi ketebalan, kerapatan, serta pelapisannya. Heat treatment yang semakin tinggi akan mempercepat reaksi kinetik dalam proses polimerisasi dan menipiskan lapisannya. Heat treatment optimal terjadi pada 300C lapisan geopolimer mengalami tidak mengalami percepatan reaksi polimerisasi signifikan dan lapisan yang terbentuk jauh lebih padat dan tebal. Heat treatment pada penggunaan geopolimer sebagai coating perlu diteliti lebih lanjut dengan perbedaan variasi molaritas, solid to liquid ratio, alkali aktivator, maupun waktu perendaman untuk memperoleh hasil yang optimal. Kata kunci: geopolimer, coating, heat treatment, agregat kasar daur ulang.
STUDI ANALISIS PENGARUH VARIASI TEBAL SELIMUT TERHADAP PERILAKU BALOK KOMPOSIT DENGAN BAJA COLD FORMED TIPE C MENYATU Muhammad Afif Dhiya Ulhaq; Desy Setyowulan; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembangunan dalam negara, terdapat peranan yang penting didalamnya. Dengan inovasi yang terus berkembang setiap waktu serta mendapatkan dukungan dari berbagai negara termasuk Indonesia. Bentuk inovasi tersebut adalah penggunaan material baja canai dingin atau yang biasa disebut cold formed steel. Inovasi ini bentuk dari alternatif bahan bangunan lainnya dan material tersebut memiliki keunggulan dalam hal efektivitas yang tinggi, ekonomis, kemudahan pelaksanaan, dan sebagainya. Menggunakan bahan material baja canai dingin sebagai material balok komposit yang berfokus pada tebal selimutnya sebesar 25 mm, 30 mm, dan 35 mm serta menggunakan profil baja berbentuk C dengan dimensi C80x30x90x0,75. Dilakukan pengujian lentur dengan beban diteraokan pada satu titik tepat di tengah bentang dan dilakukan secara bertahap ditingkatkan hingga gagal atau tidak dapat diterima dengan mengharapkan hasil dari adanya pengaruh variasi tebal selimut terhadap tegangan-regangan, lendutan, kapasitas lentur, dan pola retak. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan dengan variasi tebal selimut 30 mm memiliki kapasitas beban maksimum terbesar, Untuk variasi tebal selimut 25 mm memiliki regangan maksimum terbesar, dan untuk peninjauan di lendutan memiliki hasil bahwa tebal selimut 25 mm 34,349% lebih kecil dibandingkan 35 mm. Kata Kunci: Balok Komposit Berongga, Baja Cold-Formed, ABAQUS, Tegangan-Regangan, Kapasitas Lentur.
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN GEDUNG SUITE GUEST HOUSE EXINDO57 MENGGUNAKAN PROFIL CASTELLATED BEAM Syahrul Ramadhan Susanto Putra; Mohammad Taufik Hidayat; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exindo 57, yang berlokasi di Jalan Citarum III No.7, Kauman Inside Lodging, Nganjuk - Jawa Timur, beroperasi di sektor jasa, industri perjalanan, dan pembangunan. Salah satu proyek utama mereka adalah pengembangan Guest House Exindo 57, gedung berlantai 8 yang dirancang dengan metode beton bertulang konvensional, namun mengalami kekurangan seperti beban mati besar dan waktu konstruksi lama. Studi analisis dilakukan untuk merencanakan struktur alternatif dengan balok komposit castellated sesuai SNI 1729:2020. Desain awal dilakukan dengan SAP2000, menunjukkan bahwa profil baja WF 300 x 300 x 9 x 14 dan balok induk castellated tidak memenuhi persyaratan. Namun, balok induk castellated komposit memenuhi persyaratan dengan Mu maksimal 266 kNm < ØMn 873,448 kNm. Untuk balok anak, profil WF 250 x 250 x 8 x 13 dan balok anak castellated juga tidak memenuhi persyaratan, sementara balok anak castellated komposit memenuhi persyaratan dengan Mu maksimal 237 kNm < ØMn 589,212 kNm. Kata Kunci: Guest House Exindo 57, beton bertulang konvensional, balok komposit castellated
Studi Analisis Perilaku Balok Komposit Berongga dengan Baja Cold-Formed Tipe Kanal Ganda C Berhadapan terhadap Variasi Tebal Selimut Beton M. Gary Irhami Azka El Syahroni; Desy Setyowulan; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi terkait pemanfaatan material dalam industri konstruksi telah mengalami perkembangan yang signifikan, mulai dari material yang ramah lingkungan hingga material yang efisien dan tahan lama. Saat ini, salah satu terobosan terbaru dalam pemanfaatan material adalah pengembangan penggunaan baja cold-formed. Menggunakan material profil baja cold-formed kanal ganda C80x30x9x0,75 yang disusun secara berhadapan pada struktur balok berdimensi 10 cm x 15 cm x 100 cm dengan menggunakan sambungan sekrup SDS (Self Drilling Screw) dan pelat sambung. Dimodelkan menggunakan software ABAQUS untuk mendapatkan nilai kapasitas lentur, tegangan-regangan, besar lendutan dan pola retak struktur balok dari pengaruh variasi tebal selimut beton sebesar 35 mm, 30 mm, 25 mm. Pengujian pada benda uji diberi kondisi tumpuan berupa sendi dan rol serta diberi beban terpusat pada tengah bentang balok yang diberikan secara bertahap dan terus meningkat hingga struktur balok tidak mampu lagi menahan beban. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan dengan variasi tebal selimut 30 mm memiliki kapasitas beban maksimum terbesar. Benda uji dengan variasi tebal selimut beton 25 mm merupakan benda uji yang mempunyai nilai kapasitas lentur terbesar yaitu 2.219 MPa atau sekitar 31.18% dibandingkan dengan variasi tebal selimut beton 35 mm. Pada benda uji variasi tebal selimut beton 25 mm memiliki nilai lendutan yang terkecil yaitu 9,78 mm atau sekitar 25.85% dibandingkan dengan variasi tebal selimut beton 35 mm. Kata Kunci: Balok Komposit Berongga, Baja Cold-Formed, ABAQUS, Tegangan-Regangan, Kapasitas Lentur.