Wiwin Windupranata
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Untuk Desain Lokasi dan Rute Pipa Bawah Laut Benyamin Sadira; Wiwin Windupranata; Samsul Bachri
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pipa bawah laut merupakan salah satu metode transportasi minyak dan gas bumi yang efektif dan efisien. Namun dalam pemasangan pipa bawah laut terdapat beberapa tantangan. Tantangan itu sendiri tak lain adalah dari kondisi laut yang sangat dinamis dan variabel lainnya. Identifikasi terhadap variabel apa saja yang ada diperlukan untuk kepentingan pertimbangan dalam penentuan desain lokasi dan rute pipa bawah laut. Penelitian ini dilakukan untuk memberi informasi variabel yang mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dalam penentuan desain lokasi dan rute pipa bawah laut. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kajian berdasarkan literatur dan mempelajari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pipa bawah laut. Dalam pemasangan pipa bawah laut ditemukan bahwa banyak variabel yang dapat mempengaruhinya. Variabel tersebut diklasifikasikan menjadi 2 yaitu variabel alam dan variabel manusia. Variabel alam adalah variabel yang muncul akibat kondisi alam sekitar seperti aspek kimiawi dan fisis lautan. Variabel manusia adalah variabel yang muncul akibat manusia seperti aspek ekonomi, hukum, sosial, dan politik. Variabel alam dan manusia tersebut nantinya akan dianalisis sehingga didapatkan implikasi dari masing-masing variabel yang terjadi. Implikasi yang terjadi digolongkan menjadi 2 yaitu implikasi pemasangan (yang terjadi ketika perencanaan sampai pemasangan) dan implikasi operasional (yang terjadi ketika pipa sedang beroperasi). Salah satu contoh variabel alam yaitu gempa bumi yang mempunyai pengaruh terhadap ketahanan dan kestabilan pipa. Salah satu contoh variabel manusia yaitu aturan lokal yang mempengaruhi dalam instalasi pipa.
Peran Survei Hidrografi dalam Kegiatan Pemantauan Pipa di Dasar Laut Ramadhan Hidayaturrahman; Wiwin Windupranata; Dwi Wisayantono
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kegiatan inspeksi pada pipa di dasar laut harus dilakukan secara rutin agar kondisi pipa dapat terjaga dengan baik. Salah satu tahapan dalam kegiatan inspeksi pada pipa di dasar laut adalah proses pemantauan dan survei hidrografi sangat berperan dalam melakukan kegiatan pemantauan tersebut. Penelitian ini membahas tentang bagaimana survei hidrografi dapat berperan dalam proses pemantauan pipa di dasar laut. Kegiatan pemantauan ini bertujuan untuk memverifikasi posisi pipa secara aktual, mendeteksi free span, dan mendeteksi pipa yang terkubur di bawah permukaan dasar laut. Verifikasi posisi pipa dilakukan dengan membandingkan posisi pipa yang aktual dengan posisi pipa setelah proses as-laid survey dari pengolahan data Multibeam Echosounder. Deteksi free span pada pipa diperoleh dari pengolahan data Side Scan Sonar dengan menggunakan prinsip backscatter. Dan dalam mendeteksi pipa yang terkubur menggunakan Magnetometer. Hasil verifikasi posisi menunjukkan bahwa posisi pipa yang aktual sama dengan posisi pipa setelah as-laid survey, dari beberapa free span yang terdeteksi, tidak ada free span yang sangat kritikal, dan pipa yang terkubur di bawah permukaan dasar laut yang terdeteksi tidak menjadi masalah yang berarti.
Transformasi Gelombang pada Batimetri Ekstrim dengan Model Numerik SWASH Studi Kasus: Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi Yessi Nirwana Kurniadi; Wiwin Windupranata
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 1: Maret 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i1.26

Abstract

ABSTRAKSWASH adalah model numerik yang dikembangkan oleh Deltares dan DELFT University of Technology. Model ini telah dikaji dalam kemampuannya memodelkan gelombang di daerah nearshore, gelombang pecah maupun run up gelombang. Namun, belum banyak penelitian yang mengkaji model numerik SWASH pada perairan dengan batimetri yang ekstrim. Kemampuan model numerik SWASH untuk simulasi hidrodinamika di daerah pantai pada kondisi ekstrim dikaji pada penelitian ini. Lokasi studi yang dipilih adalah Teluk Pelabuhan Ratu. Pada lokasi ini profil batimetri beragam terdiri dari teluk, tanjung, pantai curam, dan pada lokasi sekitar 500 m sebelah barat daya, kedalamannya mencapai lebih dari 100 m. Kondisi batimetri yang ekstrim ini sangat baik guna menguji dan mengkaji kemampuan model hidrodinamika SWASH. Hasil analisis selama 40 menit waktu simulasi menunjukkan transformasi gelombang, yaitu refraksi, refleksi, shoaling dan interferensi gelombang. Gelombang ekstrim terjadi dari hasil interferensi gelombang dan model numerik tetap stabil pada kondisi ekstrim ini. Model numerik SWASH terbukti dapat memodelkan kondisi hidrodinamika ekstrim pada batimetri ekstrim dengan baik.Kata kunci: SWASH, model numerik, gelombang, batimetri, ekstrim ABSTRACTSWASH model is numerical model developed by Deltares and DELFT University of Technology. The applicability of this model has been investigated for nearshore waves, breaking waves and also wave run up. However, there are still need to test this model into extreme condition. This numerical model has been tested for bathymetry extreme in this research. Pelabuhan Ratu Bay is choosen for this test due to its bathymetry profiles, where there are steep beach, bay, cape, and also a very deep trough. The result shows that in 40 minutes simulation time, there are wave transformation such as refraction, reflection, shoaling, and wave interference. Extreme wave due to wave interference was simulated during simulation and the numerical model was still stable. It is proofed that SWASH model can do the hydrodynamic simulation on extreme wave and also extreme bathymetry profile.Keywords: SWASH, numerical model, wave, bathymetry, extreme