Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Preparation and Characterization of Biopolymer Electrolyte Membranes Based on LiClO4-Complexed Methyl Cellulose as Lithium-ion Battery Separator Sun Theo Constan Lotebulo Ndruru; Deana Wahyuningrum; Bunbun Bundjali; I Made Arcana
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 52 No. 1 (2020)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2020.52.1.3

Abstract

The polymer electrolyte membrane is a main component of lithium-ion batteries (LiBs), serving as separator and electrolyte. In this work, we prepared biopolymer electrolyte (BPE) membranes of lithium perchlorate (LiClO4)-complexed methyl cellulose (MC). Methyl cellulose (MC), a cellulose derivative, has attractive properties for use as biopolymer electrolyte. The bulkier anion size of lithium salt (LiClO4) significantly enhances the performance of biopolymer electrolyte (BPE) membranes. The fabricated biopolymer electrolyte (BPE) membranes were characterized by FTIR, EIS, tensile tester, XRD and TGA. Biopolymer electrolyte membranes with various weight percentages of LiClO4 salt (0%, 5%, 10%, 15%, and 20%) were prepared using a simple solution casting technique. Incorporation of 10% weight of LiClO4 into the MC-based host polymer was selected as optimum condition, because this yielded good conductivity (3.66 x 10-5 S cm-1), good mechanical properties (tensile strength 35.97 MPa and elongation at break 14.47%), good thermal stability (208.4 to 338.2 °C) as well as ease of preparation and low cost of production. Based on its characteristics it can be stated that the 10% LiClO4-complexed MC membrane meets the requirements as a candidate separator for lithium-ion battery application.
Bioaktivitas Ekstrak Makroalga Sargassum sp. dan Gracilaria sp. terhadap Korosi Mikrobial T. Ferrooxidans Isriyanti Affifah; Fida Madayanti Warganegara; Bunbun Bundjali; Rahmat Firman Septiyanto; Irah Namirah; Rifdah Hanifah
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.792 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v4i2.6047

Abstract

Korosi mikrobial merupakan korosi yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan mikroba. Korosi jenis ini dapat mempengaruhi dan mempercepat proses terjadinya korosi karena adanya mikroba. Pipa bawah laut merupakan salah satu material yang sering ditumbuhi bakteri penyebab korosi. Korosi akibat aktivitas mikroba dapat menyebabkan kebocoran pipa bawah laut yang dapat mencemari lingkungan dan biota laut lainnya. Mikroba tersebut tumbuh dan menetap pada pipa selama beberapa lama dan menyebabkan perkaratan pipa. Salah satu mikroba yang dapat menyebabkan korosi microbial adalah bakteri aerob yang berperan aktif dalam proses microbial korosi yaitu bakteri Thiobacillus. Bakteri jenis ini mampu menghasilkan kondisi lingkungan asam yang bersifat korosif hasil dari oksidasi sulfur menjadi asam sulfat. Pada penelitian ini ditentukan laju inhibisi korosi dan dosis optimum makroalga yang digunakan untuk mendapatkan hasil inhibisi yang optimal. Ekstrak metanol Gracilaria sp. dan Sargassum sp. mampu menginhibisi pertumbuhan T. ferooxidans pada dosis 300µL dan 400µL dalam 10 ml media. Nilai LC50 ekstrak Sargassum sp. adalah 483 µL sedangkan untuk ekstrak Gracilaria sp. adalah 461 µL dalam 25 ml media.