Herawati Herawati
FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh; FKIP Universitas Ubudiyah Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE

Metode Historical Taxonomy (HT) dalam Pembelajaran PAI di SMA Herawati Herawati; Cut Intan Hayati
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3314/jes.v5i1.355

Abstract

Urgensi metode dalam suatu proses pembelajaran menjadi demikian penting dalam upaya pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, tidak terkecuali dalam proses pembelajaran PAI. Salah satu metode yang dapat ditawarkan adalah metode Historical Taxonomy (HT) guna memenuhi kekosongan lahirnya metode-metode pembelajaran PAI yang inovatif dan variatif, serta sebagai alternatif metode pembelajaran PAI yang menarik khususnya untuk materi sejarah dan kebudayaan (tarikh). Penerapan metode HTmelibatkan lima komponen utama pembelajaran efektif, sehingga dengannya mampu meningkatkan kebermaknaan dalam proses pembelajaran.Ciri khas metode HT ditandai oleh lima komponen utama, meliputi: Category, Period, Points, Sub Point, dan Wisdom. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode HTdalam pembelajaran PAI, khususnya pada Materi Tarikh/Sejarah Kebudayaan Islam (SKI);peneliti memilih SMA Negeri Modal Bangsa Provinsi Aceh sebagai pilot projek melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), observasi, penyebaran angket dan telaah dokumentasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa metode HTdapat: (1) meningkatkan hasil belajar, inat, motivasi, kualitas dan keterampilan belajarnya peserta didik; (2) membantu guru dalam menyajikan materi yang menarik, sistematis, kreatif, interaktif dan menyenangkan; dan (3) melatih daya pikir dan kreatifitas peserta didik dalam menelaah materi sejarah yang demikian luas, sehingga menarik untuk dipelajari dan memberi hikmah manfaat dalam meningkatkan keimanan, kepribadian, kecakapan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian ditemukan sejumlah keterbatasan dalam penerapan metode ini, antara lain: (1) hanya dapat dilatihkan pada peserta didik tingkat SMA ke atas;(2) membutuhkan perencanaan yang matang, keterampilan dan kreatifitas guru yang mumpuni; (3) membutuhkan waktu belajar yang lama; dll.Kata Kunci: Historical Taxonomy (HT),Pembelajaran PAI
Mendidik Anak Ala Rasulullah (Propethic Parenting) Herawati Herawati; Kamisah Kamisah
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3314/jes.v5i1.358

Abstract

Keluarga adalah lingkungan pertama dan paling utama dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Untuk itu, dalam proses mendidik anak kedua orangtua sepatutnya memiliki ilmu dan wawasan terkait berbagai cara terbaik dalam mendidik; terutama metode mendidik yang merujuk pada Rasulullah saw (Prophetic Parenting), karena untuk membentuk generasi muslim yang shalih tidak akan terlepas dari dua pondasi Islam yang utama al-Quran dan al-Hadits. Oleh karena itu, fokus masalah kajian ini tertuju pada bagaimana mendidik anak ala Rasulullah saw yang dapat mewujudkan generasi muslim yang rabbani. Untuk itu setiap uraian dan paparan kajian ini dianalisis secara kualitatif melalui hasil studi kepustakaan (library research). Hasil kajian menunjukkan bahwa: (1) konsep pendidikan ala Rasulullah saw adalah konsep pendidikan yang bersumber dari wahyu Allah swt dan dinilai mampu mencetak generasi muslim yang shalih; baik secara individu maupun sosial; (2) Pendidikan ala Rasulullah saw terdiri dari beberapa tahapan yang harus dipenuhi orang seorang pendidik/orangtua. Untuk penentuan keberhasilannya para orangtua/pendidik dituntut agar mendidik anak sesuai dengan perkembangan dan perbedaan karakter yang mereka miliki; dan (3) Pendidikan ala Rasulullah saw merupakan metode terbaik untuk mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Hal ini dikarenakan kepribadian Rasulullah saw merupakan uswah terbaik dalam segala hal; baik dalam aspek ibadahnya, perkataan (qauliyah) maupun perbuatannya (amaliyah).
DILEMATIKA SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA Herawati Herawati; Mutiawati Mutiawati
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3314/jes.v5i2.585

Abstract

 Pendidikan nasional sedang menghadapi dua tantangan besar, yakni: tantangan internal dan eksternal. Secara internal, Indonesia dihadapkan pada temuan berbagai hasil studi yang menempatkan Indonesia pada rangking terbawah dalam kualitas pendidikan. Sedangkan tantangan eksternal berasal dari perubahan cepat dan signifikan dari lingkungan strategis di luar Indonesia, seperti tuntutan agar Indonesia siap bersaing ketat mencetak SDM-SDM bangsa yang unggul dan berkompeten; sehingga mampu berkompetisi secara global, baik nasional maupun internasional. Untuk menghadapi kedua tantangan tersebut, perlu adanya  perubahan dan inovasi pendidikan secara massal agar kualitas pendidikan nasional dapat ditingkatkan. Namun kenyataannya, dilema dan berbagai bentuk kegagalan pendidikan dan system pendidikan di Indonesua justru semakin muncul ke permukaan wajah pendidikan Indonesia, antara lain: standar kelulusan UN yang tidak mampu mengakomodasi kemampuan siswa secara nasional, mahalnya biaya pendidikan, adanya kecurangan-kecurangan akademis dengan adanya gerakan menjual kursi kepada calon mahasiswa dengan harga tinggi sehingga hanya dapat dipenuhi oleh masyarakat ekonomi mapan. Oleh karena itu, fokus masalah kajian ini tertuju pada bagaimana carut marut sistem pendidikan di Indonesia dan apa saja faktor-faktor penyebab dilematika tersebut. Untuk itu setiap uraian dan paparan kajian ini dianalisis secara kualitatif melalui hasil studi kepustakaan (library research). Dimana hasil kajian menunjukkan bahwa: berbagai ketimpangan dalam sistem pendidikan sekolah berdampak signifikan terhadap minimnya kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: kurikulum yang kurang matang, kecurangan dalam ujian nasional (UN) dan korupsi anggaran pendidikan. Untuk dapat memperbaiki ketimpangan-ketimpangan tersebut, perlu dilakukan pembenahan pada aspek: desentralisasi kurikulum secara utuh di sekolah, pemberdayaan guru, penghapusan UN dan peningkatan jumlah anggaran pendidikan secara tepat dan berkesinambungan. Kata Kunci: Dilematika, Sistem, Pendidikan