Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISASI MAGNETIK BATUAN BESI DARI BUKIT BARAMPUANG, NAGARI LOLO, KECAMATAN PANTAI CERMIN, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT Afdal, Afdal; Islami, Elio Nora
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.636 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengkarakterisasi sifat magnetik batuan besi dari  Bukit Barampuang, Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Sampel diambil pada 14 titik berbeda untuk menentukan persentase bijih besi, suseptibilitas magnetik dan kandungan mineralnya. Dari pengukuran diketahui rata-rata persentase bijih besi sampel adalah 95,71%, rata-rata suseptibilitas magnetiknya adalah 8884,27 x 10-8 m3/kg untuk ketinggian 1 m dan 6198,57 x 10-8 m3/kg untuk ketinggian 3 m. Dari karakterisasi dengan XRD diketahui mineral yang terdapat di dalam batuan besi adalah magnetite (Fe3O4),  geothite (FeO(OH)), dan quartz (SiO2). Katakunci: batuan besi, suseptibilitas magnetik, mineral magnetik
Analisis Laju Reaksi Neutron Dalam Sel Bahan Bakar Nuklir Pada Reaktor Cepat Martha, Reni; Shafii, Mohamad Ali; Afdal, Afdal
Jurnal Ilmu Fisika Vol 8, No 2 (2016): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.129 KB) | DOI: 10.25077/jif.8.2.70-77.2016

Abstract

Analisis laju reaksi neutron dalam sel bahan bakar nuklir pada reaktor cepat sangat penting dilakukan, karena laju reaksi fisi, serapan dan total yang merata dapat mengurangi pemuncakan daya (power peaking) yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode collision probability (CP) dengan pendekatan flat flux yang melibatkan proses homogenisasi sel bahan bakar nuklir. Dari hasil homogenisasi sel dapat diperoleh distribusi fluks neutron sebagai fungsi energi grup. Selanjutnya dihitung laju reaksi fisi, serapan dan total pada setiap region sel. Laju reaksi fisi mengalami penurunan di daerah energi tinggi akibat adanya peristiwa tumbukan elastik yang menyebabkan neutron lebih mudah kehilangan energy. Laju reaksi serapan berfluktuasi pada bahan bakar, sedangkan pada kelongsong dan pendingin nilainya sangat rendah yaitu kurang dari reaksi/cm3s. Laju reaksi total mempunyai nilai yang tinggi pada daerah energi tinggi yaitu rentang antara   sampai dengan  reaksi/cm3s sedangkan pada daerah energi rendah nilainya sangat kecil yaitu kurang dari  reaksi/cm3s. Kata kunci : fluks neutron, laju reaksi, reaktor cepat
SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN DIFUSI NEUTRON PADA TERAS REAKTOR NUKLIR DENGAN METODE ITERASI JACOBI PARALEL MENGGUNAKAN OPENMP Wau, Frans Madah Basoaro; Taufiq, Imam; -, Afdal
Jurnal Ilmu Fisika Vol 6, No 1 (2014): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.102 KB) | DOI: 10.25077/jif.6.1.8-17.2014

Abstract

Perhitungan Persamaan difusi neutron 2-dimensi telah berhasil diselesaikan secara paralel dengan menggunakan metoda Jacobi. Program ditulis dalam bahasa C++ menggunakan OpenMP. Dari proses benchmarking nilai fluks neutron dengan program FI-ITBCHI diperoleh bahwa kode program yang dibuat valid dengan akurasi hingga 6 angka penting. Hasil running program menunjukkan bahwa program yang dibuat bersifat scalable, baik pada prosesor single-core maupun multi-core. Nilai speedup tertinggi dicapai dengan menggunakan jumlah thread sama dengan jumlah core prosesor. Untuk prosesor dengan jumlah core 2 dicapai nilai speedup 1,28 sedangkan untuk core 4 nilai speedup-nya adalah 1,53.
Analisis Suseptibilitas Magnetik Tanah Permukaan sebagai Indikator Longsor di Bukit Karan Padang Putri Aulia; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.578 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.472-478.2020

Abstract

Penelitian mengenai analisis nilai suseptibilitas magnetik tanah permukaan daerah potensi longsor di Bukit Karan Padang telah dilakukan. Pengambilan sampel dilakukan pada sisi Bukit Karan yang berada di Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan dengan berjarak 10 m dari pemukiman penduduk. Sampel diambil pada empat lintasan yaitu lintasan A, B, C, dan D dengan jarak antar lintasan 20 m. Setiap lintasan terdiri dari 10 titik dengan jarak antar titik yaitu 10 m, sehingga membentuk grid yang terdiri dari 40 titik. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan MS2B Bartington Susceptibility Meter dengan dua frekuensi, yaitu frekuensi rendah (0,47 kHz) dan frekuensi tinggi (4,7 kHz). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan sampel memiliki nilai suseptibilitas magnetik pada frekuensi rendah (χLF) berkisar antara 120,2×10-8 m3/kg dan 458,5×10-8m3/kg dengan rata-rata 208,2x10-8m3/kg. Dari hasil tersebut diperkirakan bahwa mineral magnetik yang terkandung dalam sampel bersifat Paramagnetik dan Ferimagnetik dan jenis  mineralnya diperkirakan mineral Hematit (Fe2O3). Hasil menunjukkan bahwa 87,5% sampel memiliki nilai χFD (%) antara 2,00% - 10,0%. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki kandungan bulir superparamagnetik yang tinggi sehingga sampel-sampel tersebut bersifat halus dan mudah untuk menyerap air sehingga potensi longsor pada daerah tersebut cukup tinggi. Research on the analysis of the magnetic susceptibility value of surface soil in landslide potential areas in Bukit Karan Padang has been done. Soil samples were collected from the hillside in Rawang Village South Padang 10 m away from the residential area. Samples were taken on four paths, namely lines A, B, C, dan D, with a distance between the path is 20 m. Each path consists of 10 points with a distance between the point is 10 m. Magnetic susceptibility measured using Bartington Susceptibility Meter MS2B with two frequencies, namely low frequency (0.47 kHz) dan high frequency (4.7 kHz). The results show that all samples have the value of low frequency magnetic susceptibility (χLF) ranged from 120.2×10-8 m3/kgand 458.5×10-8m3/kg and average of 208.2x10-8m3/kg. From these results it is estimated that the magnetic minerals contained in the sample are Paramagnetic and Ferimagnetic and the mineral type is estimated to be the Hematite (Fe2O3). The result showed that 87.5% samples have a value of χFD (%) between 2.00% - 10.0%. The result indicates that the research location has a high Superparamagnetic grain content so that the samples are fine and easy to absorb water so have enough potential for landslides.
Identifikasi Pencemaran Air Sungai Batanghari Di Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Berdasarkan Tinjauan Fisik dan Kimia Dwi Rani; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.396 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.510-516.2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pencemaran air sungai Batanghari di Sitiung Dharmasraya berdasarkan derajat keasaman (pH) temperatur, konduktivitas listrik, total padatan terlarut (TDS), dan kandungan logam berat Hg (Merkuri) dan Pb (Timbal). Pengambilan sampel dilakukan  sebanyak enam titik di sepanjang aliran sungai segmen Sitiung. Semua parameter diukur langsung di lapangan, kecuali kandungan logam berat. Pengukuran kandungan logam berat Hg dan Pb dilakukan menggunakan Atomic Absorbtion Spectroscopy. Analisis tingkat pencemaran menggunakan metode Indeks Pencemaran air (IP). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pH total air sungai segmen Sitiung adalah 8,73 dan telah melebihi ambang batas baku mutu. Secara keseluruhan temperatur air di sungai Batanghari pada segmen ini tidak melebihi ambang batas baku mutu. Nilai konduktivitas listrik sampel air berkisar antara 34,3 dan 62,7 μS/cm dengan rata-rata total yaitu 56,63 μS/cm. Nilai TDS rata-rata adalah 29,7 ppm yang termasuk ke golongan fresh water. Nilai tertinggi kandungan Pb dalam sampel adalah 0,0034 mg/l dan Hg sebesar 0,0024 mg/l yang telah berada di atas nilai ambang batas baku mutu sebesar 0,001 mg/l. Berdasarkan nilai Indeks Pencemaran air (IP), DAS Batanghari di Sitiung dikategorikan tercemar ringan dengan nilai IP rata-rata sebesar 1,193. This study aims to determine the level of water pollution in the Batanghari Sitiung Dharmasraya river based on the degree of acidity (pH), temperature, electrical conductivity, total dissolved solids (TDS), and the content of heavy metals Hg (Mercury) and Pb (Lead). Sampling was carried out at six points along the Sitiung segment river flow. All parameters are measured directly in the field, except for heavy metal content. Measurement of heavy metal content Hg and Pb was done using Atomic Absorbtion Spectroscopy. Pollution level analysis uses the Water Pollution Index (IP) method. The results showed that the average pH value is 8.73 and exceed the quality standard threshold. Overall water temperature does not exceed the quality standard threshold. Electrical conductivity values of water samples ranged from 34.3 and 62.7 μS/cm with average of 56.63 μS/cm. The average TDS value is 29.7 ppm which belongs to the fresh water group. The highest value of Pb content in the sample is 0.0034 mg/l and Hg is 0.0024 mg/l which is above the quality standard threshold value of 0.001 mg/l. Based on the value of water pollution index (IP), the Batanghari river in Sitiung is categorized as mildly polluted with an average IP value of 1.193.
Identifikasi Hubungan Kandungan Logam Berat dengan Nilai Suseptibilitas Magnetik pada Tanah Lapisan Atas di Kota Sawahlunto Elga Sri Wahyuni; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1794.318 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.1.1-7.2018

Abstract

Telah dilakukan identifikasi kandungan logam berat menggunakan metode magnetik pada tanah lapisan atas pada empat lokasi di kota Sawahlunto yaitu pada daerah pertambangan, sekitar PLTU, daerah pertanian dan pusat kota Sawahlunto. Sampel tanah diambil sedalam 20 cm dari permukaan tanah, masing-masing 10 titik pada setiap lokasi. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan alat Bartington MS2 dengan sensor MS2B pada 15 arah berbeda. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sampel memiliki nilai suseptibilitas magnetik antara 12,9⨯10-8 – 98,4⨯10-8 m3/kg. Suseptibilitas magnetik dengan nilai lebih kecil daripada 150⨯10-8 m3/kg termasuk kategori pencemaran tingkat rendah, namun di beberapa titik telah termasuk kedalam kategori pencemaran sedang. Untuk setiap lokasi diambil 5 sampel untuk ditentukan kandungan logamnya dengan X-Ray Flouroscence. Daerah yang tercemar logam berat paling banyak adalah daerah pusat kota Sawahlunto dengan kandungan rata-rata logam berat Cu (312 ppm), Zn (1612 ppm),  Pb (226 ppm), As (108 ppm), Cr (136 ppm), Fe (123396 ppm). Daerah yang sedikit terkontaminasi logam berat yang telah melewati batas ambang dalam tanah yaitu daerah pertanian dengan logam As (32 ppm), Cr (22 ppm) dan Fe (71788 ppm). Logam berat yang telah melewati batas ambang untuk setiap lokasi pengambilan sampel adalah logam As, Cr dan Fe. Nilai suseptibilitas magnetik memiliki hubungan dengan konsentrasi logam berat walaupun dengan nilai koefisien korelasi yang kecil (R0,5).Kata kunci: suseptibilitas magnetik, logam berat, tanah lapisan atas
Identifikasi Potensi Likuifaksi di Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman dengan Metode Geolistrik 2D Tahanan Jenis Fadilla Monica; Dwi Pujiastuti; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.429 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.443-449.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi likuifaksi di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kota Padang pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis 2D konfigurasi Wenner. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan sejajar pantai (L1L3) dan satu lintasan tegak lurus (L2) pantai dengan panjang lintasan masing-masing 540 m, jumlah titik sounding 54 dan jarak elektroda 10 m. Pengolahan data dilakukan menggunakan software AGI EarthImager 2D. Hasil penelitian menunjukkan lapisan bawah permukaan terdiri dari endapan aluvial berupa pasir dan kerikil yang jenuh air, kedalaman muka air tanah cukup dangkal sekitar 1 – 18 m sehingga berpotensi terjadi likuifaksi. Daerah penelitian juga telah mengalami intrusi air laut sampai sejauh 350 m dari pantai. Intrusi air laut ini membuat sedimen penyusun wilayah semakin jenuh air sehingga potensi likuifaksi lebih tinggi. L1 (lebih dekat ke pantai) memiliki potensi likuifaksi yang relatif tinggi dibandingkan dengan L3 karena kedalaman muka air tanahnya lebih dangkal dan intrusi air laut lebih luas. Research to determine liquefaction potential in Sungai Limau Region, Padang Pariaman Regency, West Sumatra, had been conducted. The data used are resistivity data surveyed by the Research Institute for Coastal Resources and Vulnerability (RICRV) of Padang in 2019. This study applied the Wenner 2D configuration of the resistivity geoelectric method. Data collection was carried out on two main lines, parallel to the coastline (L1 L3) and one perpendicular to the coastline (L2) with 540 m length, 54 sounding points, and 10 m electrode distance. Data processing was performed using AGI EarthImager 2D software. The results show that the subsurface layer consists of alluvial deposits in water-saturated sand and gravel. The groundwater level's depth is relatively shallow, around 1 - 18 m indicating a liquefaction potential. The study area also undergoes seawater intrusion up to 350 m from the coastline. Seawater intrusion triggers the existence of water-saturated sediment resulting in enhanced liquefaction potential. L1 (near the coast) showed a relatively higher liquefaction potential than line L3 because of its shallow groundwater-surface, triggering the more expansive seawater intrusion.
Identifikasi Pencemaran Logam Berat dan Hubungannya dengan Suseptibilitas Magnetik pada Sedimen Sungai Batang Ombilin Kota Sawahlunto Diana Putri; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.807 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.4.341-347.2017

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan kandungan logam berat dan suseptibilitas magnetik serta hubungan keduanya pada sedimen Sungai Batang Ombilin Kota Sawahlunto. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September 2017 pada 15 titik dengan jarak antar titik adalah 500 meter. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington Magnetic Suseptibility Meter dengan sensor MS2B. Hasil menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik sedimen sungai di lokasi penelitian relatif tinggi yaitu berkisar antara 285,71×10-8m3/kg sampai 2664,63×10-8m3/kg. Tingginya Nilai suseptibilitas magnetik disebabkan oleh tingginya kandungan Fe2O3 (5,11%). Sepuluh sampel dipilih untuk dilakukan uji XRF. Konsentrasi rata-rata logam berat pada sedimen Sungai Batang Ombilin sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan, yaitu Cr (143 ppm), Mn (1897 ppm), Fe (96181 ppm), Ni (24 ppm), Cu (145 ppm), Zn (343 ppm), As (38 ppm) dan Pb (53 ppm). Hal ini mengindikasikan tingginya tingkat pencemaran logam berat pada sedimen Sungai Batang Ombilin. Nilai suseptibilitas magnetik dan kandungan logam berat memiliki nilai korelasi yang cukup rendah dengan koefisien korelasi -0,46. Hal ini menandakan logam berat tidak berkontribusi besar terhadap nilai suseptibilitas magnetik, melainkan ada faktor lain yang berkontribusi seperti keadaan geologi, sedimentasi dan keberadaan mineral magnetik.Kata kunci: Sedimen sungai, logam berat, suseptibilitas magnetik, Bartington Magnetic Suseptibility Meter sensor MS2B, X-Ray Fluoresence
Profil Pencemaran Air Sungai Batang Arau Daerah Lubuk Begalung Kota Padang Efi Luci Yanti; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.459 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.2.101-106.2016

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan profil pencemaran sungai Batang Arau daerah Lubuk Begalung Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September 2015 pada 8 titik dengan jarak antara titik adalah 500 meter pada dua waktu yang berbeda yaitu pagi dan sore hari. Ada 4parameter yang diukur yaitu kandungan logam berat Cu dan Zn, konduktivitas listrik, pH dan temperatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan logam berat Cu pada pagi hari adalah 0,034 mg/l dan pada sore hari adalah 0,039 mg/l, rata-rata kandungan logam berat Zn pada pagi hari adalah 0,055 mg/l dan pada sore hari adalah 0,062 mg/l. Rata-rata konduktivitas listrik air sungai pada pagi hari adalah 235,5 μS/cm dan pada sore hari adalah 468 μS/cm. Rata–rata pH air sungai pada pagi hari adalah 7,03 dan pada sore hari 7,08. Temperatur rata-rata air sungai pada pagi hari adalah 29,3°C dan pada sore hari adalah 30,05°C. Jadi ditinjau dari kandungan logam berat Cu dan Zn, konduktivitas listrik dan temperatur, maka sungai Batang Arau daerah Lubuk Begalung kota Padang dapat dikatakan sudah tercemar, karena parameter tersebut berada di atas nilai standar baku mutu air sungai menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001.Kata kunci: konduktivitas listrik, logam berat, pH, temperatur
Identifikasi Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Seismik Refraksi Di Nagari Katialo Kabupaten Solok Aviva Fajriati; Afdal Afdal; Ahmad Fauzi Pohan
Jurnal Fisika Unand Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.629 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.2.256-262.2022

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi potensi air tanah di Nagari Katialo Kabupaten Solok dengan menggunakan metode seismik refraksi. Data diambil dari dua lintasan dengan panjang masing-masingnya adalah 40 meter dan 35 meter. Pengolahan data menggunakan formulasi water seismic index (WSI). WSI digunakan dengan memanfaatkan gelombang sekunder sebagai indikator adanya air di bawah permukaan. Nilai indeks yang didapat pada penelitian ini adalah 0,8-1,2 yang menunjukkan keberadaan akuifer. Interpretasi data di daerah tersebut menunjukkan hasil bahwa lapisan bawah permukaan terdiri dari lapisan tanah atas yang terdiri dari kerikil dan dry sand, lapisan lempung, pasir yang bersifat meloloskan air dan pasir basah. Lapisan akuifer berada pada kedalaman 4–16 m dan 4-14 m yang dikategorikan sebagai akuifer dangkal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nagari Katialo Kabupaten Solok memiliki potensi air tanah.