Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Bersiasat Dengan Sumber Pendapatan; Analisis Struktur-Agensi Sumber Pendapatan Ganda Petani Miskin Sawah Nagari Batipuah Baruah, Kab. Tanah Datar Sri Rahmadani
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.386 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v6i1.1170

Abstract

Poverty of farmers, especially rice farmers still a factual issue in Indonesia, because 34 % of Indonesian people’s livelihoods in this sector. The various efforts has taken by the government to handle it, but it has not shown a significant decline. Therefore, in addition to the various efforts has done by the government, still need the efforts made by the poor farmers by themselves to overcome their poverty. This article, describes one of the strategies used by the poor farmers.A strategy used by the poor farmers is associated with the availability of resources, the rules, and capabilities of farmers in the applied. It is a form of duality between structure and agency which them allows farmers define strategies to overcome poverty. In practice, looping action poor farmers who utilize the resources and rules in the space and certain time, make the birth of a structure that serve poor farmers as a strategy to overcomepoverty. One is a strategy double revenue source strategy Kemiskinan petani terutama petani sawah masih menjadi persoalan faktual di Indonesia, karena 34 % mata pencarian penduduk Indonesia berada di sektor ini. Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah untuk menanggulanginya, tetapi belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, selain berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, masih diperlukan upaya yang dilakukan oleh petani miskin sendiri untuk mengatasi kemiskinan mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan salah satu strategi yang digunakan oleh petani miskin. Strategi yang digunakan petani miskin ini terkait dengan ketersedian sumber daya, aturan, dan kapabilitas petani yang mendukung strategi tersebut diterapkan. Dualitas antara struktur dengan agen kemudian memungkinkan petani menentukan pilihan strategi dalam mengatasi kemiskinan. Dalam praktiknya, perulangan tindakan petani miskin yang memanfaatkan sumber daya dan aturan yang ada dalam ruang dan waktu tertentu, membuat lahirnya sebuah struktur yang dijadikan petani miskin sebagai sebuah strategi mengatasi kemiskinan. Salah satunya adalah strategi sumber pendapatan ganda
Peran LSM Dalam Resolusi Konflik Tapal Batas Antara Nagari Sumpur Dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar Sri Rahmadani
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.548 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v4i2.1307

Abstract

The Third parties in the resolution of conflictwas expected to change the behavior of the parties in conflict, even pushed the parties toward an agreement to end the conflict. NGO as the third party is seen independent and can be fair in the resolution of conflict, can do some attempts to encourage the parties in conflict toward an agreement.One example of conflict involving NGO in an effort to resolve the boundary conflicts between Nagari Sumpur and Nagari Bungo Tanjuang, regency of Tanah Datar. Assignment NGO as mediator in resolution of conflict after several attempts taken by the government. This article explained the various efforts and achievement has done by NGO as mediator resolution of conflict both nagari until the formation of representative group become key success in mediation. In addition in this article is also explained the reason NGO that has not been able to achieve an aggrement in resolution of conflict both nagari.Pihak ketiga dalam resolusi konflik diharapkan dapat merubah perilaku para pihak yang berkonflik, bahkan mendorong para pihak menuju kesepakatan untuk mengakhiri konflik. LSM sebagai pihak ketiga dipandang independen dan dapat bersikap adil dalam resolusi konflik, dapat melakukan beberapa upaya untuk mendorong pihak yang berkonflik menuju kesepakatan. Salah satu contoh konflik yang melibatkan LSM dalam penyelesaiannya adalah konflik tapal batas antara Nagari Sumpur dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar. Penunjukan LSM sebagai mediator dalam penyelesaian konflik setelah beberapa upaya yang ditempuh oleh beberapa pihak dari pemerintahan. Tulisan ini memaparkan berbagai upaya dan pencapaian yang telah dilakukan LSM sebagai mediator penyelesaian konflik kedua nagari hingga terbentuknya perwakilan kelompok yang menjadi kunci keberhasilan dalam mediasi. Selain itu dalam tulisan ini juga memaparkan alasan LSM yang belum mampu mencapai kesepakatan dalam penyelesaian konflik kedua nagari.
Peran LSM Dalam Resolusi Konflik Tapal Batas Antara Nagari Sumpur Dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar Sri Rahmadani
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.548 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v4i2.1307

Abstract

The Third parties in the resolution of conflictwas expected to change the behavior of the parties in conflict, even pushed the parties toward an agreement to end the conflict. NGO as the third party is seen independent and can be fair in the resolution of conflict, can do some attempts to encourage the parties in conflict toward an agreement.One example of conflict involving NGO in an effort to resolve the boundary conflicts between Nagari Sumpur and Nagari Bungo Tanjuang, regency of Tanah Datar. Assignment NGO as mediator in resolution of conflict after several attempts taken by the government. This article explained the various efforts and achievement has done by NGO as mediator resolution of conflict both nagari until the formation of representative group become key success in mediation. In addition in this article is also explained the reason NGO that has not been able to achieve an aggrement in resolution of conflict both nagari.Pihak ketiga dalam resolusi konflik diharapkan dapat merubah perilaku para pihak yang berkonflik, bahkan mendorong para pihak menuju kesepakatan untuk mengakhiri konflik. LSM sebagai pihak ketiga dipandang independen dan dapat bersikap adil dalam resolusi konflik, dapat melakukan beberapa upaya untuk mendorong pihak yang berkonflik menuju kesepakatan. Salah satu contoh konflik yang melibatkan LSM dalam penyelesaiannya adalah konflik tapal batas antara Nagari Sumpur dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar. Penunjukan LSM sebagai mediator dalam penyelesaian konflik setelah beberapa upaya yang ditempuh oleh beberapa pihak dari pemerintahan. Tulisan ini memaparkan berbagai upaya dan pencapaian yang telah dilakukan LSM sebagai mediator penyelesaian konflik kedua nagari hingga terbentuknya perwakilan kelompok yang menjadi kunci keberhasilan dalam mediasi. Selain itu dalam tulisan ini juga memaparkan alasan LSM yang belum mampu mencapai kesepakatan dalam penyelesaian konflik kedua nagari.
Bersiasat Dengan Sumber Pendapatan; Analisis Struktur-Agensi Sumber Pendapatan Ganda Petani Miskin Sawah Nagari Batipuah Baruah, Kab. Tanah Datar Sri Rahmadani
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.386 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v6i1.1170

Abstract

Poverty of farmers, especially rice farmers still a factual issue in Indonesia, because 34 % of Indonesian people’s livelihoods in this sector. The various efforts has taken by the government to handle it, but it has not shown a significant decline. Therefore, in addition to the various efforts has done by the government, still need the efforts made by the poor farmers by themselves to overcome their poverty. This article, describes one of the strategies used by the poor farmers.A strategy used by the poor farmers is associated with the availability of resources, the rules, and capabilities of farmers in the applied. It is a form of duality between structure and agency which them allows farmers define strategies to overcome poverty. In practice, looping action poor farmers who utilize the resources and rules in the space and certain time, make the birth of a structure that serve poor farmers as a strategy to overcomepoverty. One is a strategy double revenue source strategy Kemiskinan petani terutama petani sawah masih menjadi persoalan faktual di Indonesia, karena 34 % mata pencarian penduduk Indonesia berada di sektor ini. Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah untuk menanggulanginya, tetapi belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, selain berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, masih diperlukan upaya yang dilakukan oleh petani miskin sendiri untuk mengatasi kemiskinan mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan salah satu strategi yang digunakan oleh petani miskin. Strategi yang digunakan petani miskin ini terkait dengan ketersedian sumber daya, aturan, dan kapabilitas petani yang mendukung strategi tersebut diterapkan. Dualitas antara struktur dengan agen kemudian memungkinkan petani menentukan pilihan strategi dalam mengatasi kemiskinan. Dalam praktiknya, perulangan tindakan petani miskin yang memanfaatkan sumber daya dan aturan yang ada dalam ruang dan waktu tertentu, membuat lahirnya sebuah struktur yang dijadikan petani miskin sebagai sebuah strategi mengatasi kemiskinan. Salah satunya adalah strategi sumber pendapatan ganda