Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI SENAM KAKI TERHADAP SENSITIVITAS DAN PERFUSI JARINGAN PERIFER PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANGAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Ferdinandus Suban Hoda; Serly Sani Mahoklory; Okto Elferson Lusi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 2 (Oktober 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.124 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i2.409

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan, karena itu perlu adanya terapi alternatif berupa senam kaki untuk mengatasi masalah ini, karena dapat menyebabkan gangguan sensitivitas dan perfusi jaringan perifer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas dan perfusi jaringan perifer. Jenis penelitian ini adalah Pre Experimental, dengan desain penelitian One Group Pre-Test Post-Test Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. Sampel yang di ambil sebanyak 17 orang yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi. Ada pengaruh yang signifikan antara sensitivitas dan perfusi jaringan perifer sebelum dan setelah diberikan senam kaki di Ruangan Instalasi Rawat Inap RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, dimana nilai ? value <0,05. Dari 17 responden yang diteliti, ada pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas dan perfusi jaringan perifer pada pasien DM di ruangan Cempaka, Asoka, Kelimutu, Anggrek, Komodo, Tulip, Teratai dan Bougenvile RSUD Prof. Dr. W. Z. JohannesKupang. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Gula Darah, Senam Kaki, Sensitivitas, Perfusi Jaringan Perifer
Penerapan Prosedur Tindakan Keperawatan Pemasangan Cairan Infus Di Instalasi Gawat Darurat Lumastari Ajeng Wijayanti; Muhammad Yunus; Surtikanti Surtikanti; Viyan Septiyana Achmad; Abdul Rivai Saleh Dunggio; Ferdinandus Suban Hoda; Rahmat Pannyiwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10159

Abstract

Standar Operasional Prosedur memasang selang infus yang digunakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia adalah cuci tangan, dekatkan alat, jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus, atur posisi pasien berbaring, siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan gantungkan pada standar infus, menentukan area vena yang akan ditusuk, pasang alas, pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk, pakai sarung tangan, desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm, tusukan intra vena catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung, pastikan jarum intra vena masuk ke vena, sambungkan jarum intra vena dengan selang infus, lakukan fiksasi ujung jarum intra vena ditempat insersi, tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester, atur tetesan infus sesuai program medis, lepas sarung tangan, pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal dan jam pelaksanaan, bereskan alat, cuci tangan, dan observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan Pemasangan infus atau terapi intravena yang dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama, tentunya akan meningkatkan terjadinya komplikasi dari pemasangan infus, salah satunya adalah flebitis. Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit di Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan Case Study Research. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panduan wawancara dan panduan observasi. Hasil penelitian didapatkankan bahwa sikap perawat sudah mulai ramah terhadap pasien, sebelum memasang infus perawat terlebih dahulu mempersiapkan alat, dan perawat sudah melakukan tindakan sesuai Standar Operasional Prosedur. Hasil observasi peneliti didapatkan perawat melakukan tindakan tidak semuanya sesuai Standar Operasional Prosedur , sebagian perawat tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan. Hasil penelitian memberikan informasi kepada tenaga kesehatan khususnya perawat terkait dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Operasional Prosedur.