Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STATUS GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Istianna Nurhidayati; Fitri Suciana; Niken Ayu Septiana
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i2.764

Abstract

ABSTRAK Lansia didefinisikan sebagai seseorang yang mencapai usia lebih dari 60 tahun dan dimana pada masa ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah satu permasalahan yang terjadi pada lansia adalah masalah fisik yaitu fisik yang mulai melemah. Menurunnya kondisi fisik ataupun fungsi tubuh baik anatomis maupun fungsional dapat menyebabkan berkurangnya status gizi. Status gizi yang kurang atau berlebih akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup pada lansia di Puskesmas Jogonalan1.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah lansia di wilayah kerja Puskesmas Jogonalan 1. Responden penelitian sebanyak 133 responden yang diperoleh dengan menggunakan non probability sampling jenis  consecutive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data menggunakan pengukuran antropometri dan kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji kendall’s tau. Hasil penelitian menunjukkan status gizi kurang 30,8%, normal 35,3%, lebih 33,8% dan kualitas hidup buruk 52,6%, kualitas hidup baik 47,4%. Hasil uji kendall’s tau menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup pada lansia di Puskesmas Jogonalan 1 (p value = 0,000<0,05; r=0,529). Kesimpulan: stastus gizi memiliki hubungan dengan kualitas hidup pada lansia di Puskesmas Jogonalan 1. Kata kunci : Status gizi, Lansia, Kualitas hidup
KORELASI LAMA MENDERITA HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI Fitri Suciana; Nur Wulan Agustina; Mifta Zakiatul
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i2.595

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi, dan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Lama menderita hipertensi akan menyebabkan beberapa komplikasi seperti gagal jantung, gagal ginjal, stroke. Namun selain menimbulkan masalah fisik, hipertensi juga dapat menyebabkan masalah psikologis seperti kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adakah korelasi antara lama menderita hipertensi dengan tingkat kecemasan penderita hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripsi analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 56 responden. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner HARS yang dianalisis dengan menggunakan uji kendall tau. Hasilnya adalah sebagian besar dengan hipertensi sedang dengan TD 160-180 mmHg sebanyak 28 responden , lama menderita hipertensi > 11 tahun sebanyak 24 responden, tingkat kecemasan penderita dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 31 responden. Nilai kendall’s tau antara lama menderita hipertensi dan tingkat kecemasan diketahui sebesar 0,417 dengan nilai signifikan 0,000 (< 0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan antara lama menderita hipertensi dengan tingkat kecemasan.
HUBUNGAN KEPERCAYAAN KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Istianna Nurhidayati; Fitri Suciana; Ida Zulcharim
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.981 KB) | DOI: 10.32584/jikk.v2i2.412

Abstract

Diabetes mellitus in Klaten have increased, especially in Karangnongko health center in 2016 there were 15 (0.002%) patients and in 2017 there were 538 (0.05%). This study aimed to determine  relationship of health beliefs with medication adherence in patients with type 2 diabetes mellitus in the Karangnongko health center. This research used descriptive analytic design with cross sectional approach. Sample this study was 44 respondents, obtained by purposive sampling technique. The instruments of data collection used questionnaires. The results of the Pearson correlation analysis concluded average age of respondents was 53 years, the youngest age was 40 years and the oldest was 63 years, the sex of female respondents (75.0%), education level of elementary school (50.0%), not working (56.8%), duration of diabetes mellitus <5 years (75.0%), fasting blood sugar> 126 mg / dl (88.6%), other perceived health problems (61.4%), drugs consumed biguanide (79.5 %). Health belief in this study at least 65, a maximum of 141 and an average of 112.66 ± 21,824. Medication adherence  at least 3, a maximum of 8 and an average of 6.34 ± 1,413. Pearson correlation test results  was a relationship of health belief with medication adherence (p = 0,000). Relation of health belief with medication compliance showed a moderate positive correlation with correlation coefficient value or r =0.489 which means the greater the confidence of health hence the higher compliance of drug in diabetes mellitus type 2  at Karangnongko Health Center. Health belief have a relationship with the adherence of taking drugs diabetes mellitus type 2 at Karangnongko  Health Center.
Perbedaan Efektivitas Senam Bugar Lansia dengan Senam Yoga terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Fitri Suciana; S Supardi; Hanik Nur Annisa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.729 KB)

Abstract

Lansia mengalami perubahan dari segi fisik, mental dan psikososial. Salah satu perubahan fisik pada lansia yaitu pada sistem kardiovaskuler yang memicu terjadinya peningkatan tekanan darah pada lansia. Hipertensi pada lansia perlu penanganan baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Penanganan non farmakologi dapat dilakukan dengan senam bugar lansia dan senam yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas senam bugar lansia dengan senam yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini sebanyak 20 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji analisis perbedaan efektifitas senam bugar lansia dengan senam yoga diperoleh p value 0,934 dan 0,143 (p >0,05). Hasil pada penelitian ini adalah tekanan darah sistolik setelah diberi perlakuan senam yoga dan senam bugar lansia mengalami penurunan, dan tekanan darah diastolik juga mengalami penurunan setelah diberikan senam bugar lansia maupun senam yoga. Sehingga kedua perlakuan tidak ada perbedaan yang efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.
PENGARUH METODE SCHOOL WATCHING TERHADAP PERILAKU KESIAPSIAGAAN BENCANA ANAK SEKOLAH Fitri Suciana; Ulva Nur Aini; Saifudin Zukhri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.501 KB)

Abstract

Metode schoolwatchingBencana merupakan kejadian yang tidak pernah diduga dan menimbulkan bahaya serta risiko. Indonesia secara geografis termasuk negara yang rawan terjadi bencana terutama gunung meletus gunung meletus sehingga perlu adanya kesiapsiagaan bencana. Banyak korban jiwa akibat bencana gunung meletus ini adalah anak-anak, sehingga salah satu upaya dalam meningkatkan siap siaga bencana pada anak adalah dengan menggunakan metode watching school. Tujuan : mengetahui pengaruh metode school watching terhadap perilaku kesiapsiagaan bencana pada anak sekolah dasar. Metode: menggunakan desain penelitian one group post test with control group desain dengan jumlah sampel 25 responden kelompok intervensi dan 25 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian terdapat pengaruh metode school watching terhadap perilaku siap siaga pada anak dengan P value 0,000.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJANG DEMAM PADA ANAK DI RUANG RAWAT INAP RSUD PRAMBANAN S Supardi; Fitri Suciana; Ambar Winarti; Neti Amayawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.738 KB)

Abstract

Fever seizures in children caused by an increase in body temperature of more than 380C. In Indonesia, febrile seizures occur in 2-4% of children aged 6 months-5 years. Fever seizures in children can be influenced by various factors including age, gender, high temperature, family history of seizures, infectious diseases. This study aims to determine the relationship between the level of family anxiety during the Covid 19 pandemic regarding treatment and the incidence of withdrawal from schizophrenic patients at Dr. RM. Soedjarwadi, Central Java Province. This type of research is an observational analytic, case control study design with a retrospective approach. The sampling technique used total sampling. The number of children with febrile seizures was 44 respondents and 44 respondents did not have fever seizures so that the total sample was 88 respondents. Retrieval of data using medical records. Univariate statistical test using frequency distribution, bivariate using chi square test and multivariate using multiple logistic regression test. The results obtained in the case group, most of the respondents were 12-36 months (61.4%), male (65.9%), had a body temperature> 380C (59.1%), no history of febrile seizures. in the family (72.7%) and there is an infectious disease (97.7%), while the control group is mostly respondents aged 12-36 months (65.9%), male (54.5%), body ≤380C (65.9%), there was no family history of febrile seizures (90.9%) and there was an infectious disease (86.4%). Factors associated with the incidence of febrile seizures were body temperature (p value 0.019), family history of seizures (p value 0.027) and childhood infectious disease (p value 0.049) while age (p value 0.448) and gender (p value 0.276) were not. associated with the incidence of febrile seizures. The conclusion of this study is that the most influencing factor on febrile seizures is a family history of seizures with a p value of 0.034 (p <0.05), children who have a history of family febrile seizures are at risk of 3.902 times experiencing febrile seizures.
Perbedaan Efektivitas Senam Bugar Lansia dengan Senam Yoga terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Fitri Suciana; S Supardi; Hanik Nur Annisa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia mengalami perubahan dari segi fisik, mental dan psikososial. Salah satu perubahan fisik pada lansia yaitu pada sistem kardiovaskuler yang memicu terjadinya peningkatan tekanan darah pada lansia. Hipertensi pada lansia perlu penanganan baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Penanganan non farmakologi dapat dilakukan dengan senam bugar lansia dan senam yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas senam bugar lansia dengan senam yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini sebanyak 20 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji analisis perbedaan efektifitas senam bugar lansia dengan senam yoga diperoleh p value 0,934 dan 0,143 (p >0,05). Hasil pada penelitian ini adalah tekanan darah sistolik setelah diberi perlakuan senam yoga dan senam bugar lansia mengalami penurunan, dan tekanan darah diastolik juga mengalami penurunan setelah diberikan senam bugar lansia maupun senam yoga. Sehingga kedua perlakuan tidak ada perbedaan yang efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.
PENGARUH METODE SCHOOL WATCHING TERHADAP PERILAKU KESIAPSIAGAAN BENCANA ANAK SEKOLAH Fitri Suciana; Ulva Nur Aini; Saifudin Zukhri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode schoolwatchingBencana merupakan kejadian yang tidak pernah diduga dan menimbulkan bahaya serta risiko. Indonesia secara geografis termasuk negara yang rawan terjadi bencana terutama gunung meletus gunung meletus sehingga perlu adanya kesiapsiagaan bencana. Banyak korban jiwa akibat bencana gunung meletus ini adalah anak-anak, sehingga salah satu upaya dalam meningkatkan siap siaga bencana pada anak adalah dengan menggunakan metode watching school. Tujuan : mengetahui pengaruh metode school watching terhadap perilaku kesiapsiagaan bencana pada anak sekolah dasar. Metode: menggunakan desain penelitian one group post test with control group desain dengan jumlah sampel 25 responden kelompok intervensi dan 25 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian terdapat pengaruh metode school watching terhadap perilaku siap siaga pada anak dengan P value 0,000.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJANG DEMAM PADA ANAK DI RUANG RAWAT INAP RSUD PRAMBANAN S Supardi; Fitri Suciana; Ambar Winarti; Neti Amayawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fever seizures in children caused by an increase in body temperature of more than 380C. In Indonesia, febrile seizures occur in 2-4% of children aged 6 months-5 years. Fever seizures in children can be influenced by various factors including age, gender, high temperature, family history of seizures, infectious diseases. This study aims to determine the relationship between the level of family anxiety during the Covid 19 pandemic regarding treatment and the incidence of withdrawal from schizophrenic patients at Dr. RM. Soedjarwadi, Central Java Province. This type of research is an observational analytic, case control study design with a retrospective approach. The sampling technique used total sampling. The number of children with febrile seizures was 44 respondents and 44 respondents did not have fever seizures so that the total sample was 88 respondents. Retrieval of data using medical records. Univariate statistical test using frequency distribution, bivariate using chi square test and multivariate using multiple logistic regression test. The results obtained in the case group, most of the respondents were 12-36 months (61.4%), male (65.9%), had a body temperature> 380C (59.1%), no history of febrile seizures. in the family (72.7%) and there is an infectious disease (97.7%), while the control group is mostly respondents aged 12-36 months (65.9%), male (54.5%), body ?380C (65.9%), there was no family history of febrile seizures (90.9%) and there was an infectious disease (86.4%). Factors associated with the incidence of febrile seizures were body temperature (p value 0.019), family history of seizures (p value 0.027) and childhood infectious disease (p value 0.049) while age (p value 0.448) and gender (p value 0.276) were not. associated with the incidence of febrile seizures. The conclusion of this study is that the most influencing factor on febrile seizures is a family history of seizures with a p value of 0.034 (p <0.05), children who have a history of family febrile seizures are at risk of 3.902 times experiencing febrile seizures.
PENGARUH ISAP LENDIR (SUCTION) SISTEM TERBUKA TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN TERPASANG VENTILATOR Saifudin Zukhri; Fitri Suciana; Agus Herianto
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 13 No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/motorik.v13i1.7

Abstract

Patients who are attached to endotracheal tube and ventilator will requiring endotracheal tube suctioning that can causes hypoxemia. In ICU RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, the open endotracheal tube suctioning was performed using a general suctioning SOP. Credland has developed an open endotracheal tube suctioning procedure based on recent literature and research. The aim of this research is to know the difference of the effect of open endotracheal tube suctioning that done in ICU with open endotracheal suctioning by Credland on the peripheral oxygen saturation of the patient who installed ventilator.This research uses “quasi experiment” design with “pre test and post test nonequivalent control group” and uses “consecutive sampling”. Ten respondents became the control group when an open endotracheal tube suctioning was applied using generalized SOP in ICU and became the treatment group when was applied with the Credland method. Statistical analysis to determine the peripheral oxygen saturation difference in each group using “wilcoxon”. To compare the oxygen peripheral saturation difference in the control group and the treatment group using “mann whitney”. In the control group the mean of oxygen peripheral saturation before suctioning was 97.8 ± 2.4 and after suction was 94.2 ± 3.0 with the mean difference before and after the suctioning was 3.6 ± 1 , 5. In the treatment group the mean of oxygen peripheral saturation before suctioning was 97.4 ± 3.2 and after suctioning was 95.7 ± 4.9 with average saturation difference before and after suctioning was 1.7 ± 2, 2.There was a difference in the effect of an open endotracheal tube suctioning that done in ICU with open endotracheal tube suctioning by Credland’s methode on the peripheral oxygen saturation of the ventilator-installed patient with p value = 0.014 (p <0.05)