M. Hatta Dahlan
Sriwijaya University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH WAKTU REAKSI DAN INISIATOR POTASSIUM PERSULFATE DAN AMMONIUM PEROXYDISULFATE TERHADAP KOPOLIMERISASI STYRENE-GRAFTED-NATURAL RUBBER Prahady Susmanto; Tuti Indah Sari; M. Hatta Dahlan; Mutiara Tri Wahyuni; Nicky Octaviani
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i2.7274

Abstract

Reaksi kopolimerisasi emulsi diperkirakan dapat menggabungkan karakteristik unggul antara karet alam dengan stirena untuk membentuk material baru yang kuat, keras, kaku, dan mudah dalam pemrosesan. Penelitian ini dilakukan untuk memodifkasi karet alam terdeproteinisasi dengan sintesis stirena yang dicangkok pada rantai utama karet alam melalui kopolimerisasi cangkok emulsi yang menggunakan inisiator Potassium Persulfate (KPS) dan Ammonium Peroxydisulfate (APS). Penelitian ini menggunakan dilakukan dengan perbandingan antara karet alam terhadap monomer stirena % (v/v) sebesar 60 : 40. Proses kopolimerisasi emulsi dengan metode cangkok pada suhu 65°C dalam variasi waktu yang menggunakan sodium deodesil sulfat sebagai emulsifier. Hasil analisis FT-IR menunjukkan bahwa proses cangkok telah terjadi dengan munculnya bilangan gelombang 696,38 cm-1 dan 696,43 cm-1 pada sampel KPS dengan waktu reaksi 6,5 jam dan APS dengan waktu reaksi 6 jam yang menunjukkan adanya gugus fungsi C=C (benzene) yang berasal dari stirena, serta terjadi pengurangan kandungan protein dalam karet alam dengan tereliminasinya bilangan gelombang 1.210,53 cm-1 milik ikatan N-H. Penggunaan inisiator mempengaruhi efisiensi cangkok stirena dan nisbah cangkok, inisiator KPS menghasilkan efisiensi cangkok stirena 85,1236% sedangkan efisiensi cangkok stirena dengan menggunakan inisiator APS sebesar 61,4405%. Waktu reaksi terbaik yaitu 6,5 jam pada inisiator KPS memiliki konstanta kecepatan 0,0018 menit-1 dan 6 jam pada inisiator APS memiliki konstanta kecepatan 0,0059 menit-1. Hasil penelitian menunjukkan kinetika reaksi disusun mengikuti orde 1.