Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KEWENANGAN DALAM KEBIJAKAN KONSERVASI WILAYAH LAUT WAKATOBI BERDASARKAN PERSPEKTIF REGULASI Sunarwan Asuhadi; Muhammad Sjaiful
Jurnal Ecogreen Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Haluoleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.691 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui permasalahan regulasi dan implementasi kewenangan pengelolaaan wilayah laut Wakatobi. Penelitian ini diorientasikan untuk memecahkan permasalahan tumpang tindih kewenangan dengan menggunakan perspektif regulasi, dengan tujuan untuk mengetahui tumpang tindih kewenangan, potensi konflik pengelolaan, hierarki hukum serta arahan kewenangan dan kelembagaan dalam pengelolaan Taman Nasional Wakatobi. Teknik analisis yang digunakan adalah membuat simplifikasi terhadap kedudukan hukum dari berbagai regulasi yang terkait dengan pengelolaan Taman Nasional Wakatobi dengan menggunakan skoring berdasarkan asas preferensi hukum yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sesungguhnya tidak terjadi tumpang tindih regulasi dalam pengelolaan wilayah Taman Nasional Wakatobi, yang dibutuhkan adalah kepastian dan tindak lanjut proses pengalihan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kata kunci : Kewenangan, wilayah laut, Taman Nasional Wakatobi, regulasi  ABSTRACTThis study uses a qualitative approach to determine the problems of regulation and implementation of authority of Wakatobi marine area management. This research is oriented to solve the problem of overlapping authority by using a regulatory perspective, with the aim to knowing the overlapping of authority, potential management conflicts, legal hierarchy and authority and institutional directives in the management of Wakatobi National Park. The analytical technique used is to simplify the legal status of various regulations related to the management of Wakatobi National Park by using scoring based on the principle of existing legal preference. The results of this study indicate that there is no overlapping regulation in the management of Wakatobi National Park area, which is needed is the certainty and follow-up process of transfer of authority based on the Law of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2014 About Amendment of Law Number 27 Year 2007 About Management Coastal Areas and Small Islands..Keywords : Authority, marine area, Wakatobi National Park, regulation
WAKATOBI SEA BAMBOO, TEKNOLOGI RESTORASI BAMBU LAUT MULTI LOKASI Sunarwan Asuhadi; Oce Astuti; Rahmadani .; Andi Besse Amir
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.643 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan teknologi hasil rancang bangun teknologi restorasi bambu laut (Isis hippuris) yang disebut dengan Wahana Perekayasaan Teknologi Konservasi Biota Sea Bamboo disingkat Wakatobi Sea Bamboo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teknologi Wakatobi Sea Bamboo dapat digunakan untuk memperbaiki metode dan teknik restorasi bambu laut sebelumnya. Dengan teknologi ini, restorasi bambu laut dapat diimplementasikan secara multi lokasi, baik secara ex-situ dan in-situ maupun di perairan tenang dan yang mendapatkan pengaruh ombak dan arus kencang. Pertumbuhan bambu laut melalui metode ini mencapai 2,5 – 3 cm per tahun dengan survival rate > 90%. Kata Kunci : Teknologi Multi Lokasi, Wakatobi Sea Bamboo, Restorasi Abstract - This research was conducted to test the technological capabilities of the design and construction of sea bamboo (Isis hippuris) restoration technology, which is called Wahana Perekayasaan Teknologi Konservasi Biota Sea Bamboo Technology, abbreviated as Wakatobi Sea Bamboo. The results showed that the Wakatobi Sea Bamboo Technology could be used to improve the sea bamboo restoration methods and techniques. With this technology, sea bamboo restoration can be implemented in a multi-location manner, both ex-situ and in-situ as well as in calm waters and which are affected by strong waves and currents. The growth of marine bamboo through this method reaches 2.5 - 3 cm per year with a survival rate of> 90%. Keywords : Multi Locations Technology, Wakatobi Sea Bamboo, Restoration