Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Modifikasi pupuk organik cair dari air cucian beras sebagai biofertilizer tanah pratanam pada kacang hijau (Vigna radiata L.) Devi Octavia; Baiq Farhatul Wahidah
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15879

Abstract

Pupuk kimia dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah dan berdampak langsung terhadap produktivitas tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji daya efektivitas penggunaan modifikasi biofertilizer dari air cucian beras dan bahan organik lain seperti batang bayam, kulit pisang, kulit pepaya, labu air dan kotoran ayam sebagai agen biostimulan tanah pratanam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rancangan acak kelompok (RAK) sederhana. Data diuji dengan analisis uji beda (T-test) terhadap dua buah sampel yaitu modifikasi pupuk organik cair dari air cucian beras dan air beras murni antara 3 kelompok tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanah dari lahan persawahan yang dipindahkan dalam pot dan diberi perlakuan penyiraman modifikasi pupuk organik cair air cucian beras 25 ml setiap pukul 16:00 selama 1 minggu memberikan respon pertumbuhan tanaman kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan perlakuan penyiraman air cucian beras murni dan kontrol. Hal ini juga dapat dilihat dari parameter luas daun serta tanah yang ditumbuhi rumput dan lumut pada perlakuan pupuk organik cair tersebut.
Pengaruh pemberian ampas teh dan MSG terhadap pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum sp.) Rahma Ziyan Firdausia; Baiq Farhatul Wahidah
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15880

Abstract

Tanaman cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu tanaman komoditas hortikultura yang sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Faktor keberhasilan budidaya tanaman cabai yaitu perawatan dengan cara pemberian pupuk. Ampas teh mengandung banyak senyawa organik seperti mineral Zn, Se, Mo, Ge, Mg, dan N yang berupa unsur-unsur esensial bagi tanaman. MSG banyak mengandung senyawa penting seperti N, fosfat, dan K. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh air dan ampas teh serta MSG terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain RAL yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu kontrol (air biasa), perlakuan teh (air teh dan ampas teh), dan perlakuan kombinasi (air teh, ampas teh, dan air MSG). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, banyak daun dan panjang daun. Data pengamatan diuji dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan teh (pemberian air teh dan ampas teh) adalah perlakuan terbaik, dengan panjang tanaman, banyak daun, dan panjang daun dengan hasil rata-rata tertinggi.
Perbandingan pertumbuhan tanaman kangkung pada media hidroponik dan media tanah Lala Nita Sari; Baiq Farhatul Wahidah
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.16000

Abstract

Kangkung tergolong tanaman yang cepat panen. Dengan pemberian nutrisi yang cukup dan perawatan yang teratur tanaman ini sangat cocok untuk dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kecepatan pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.) dengan 2 media yang berbeda. Yaitu dengan media air/hidroponik sederhana dan media tanah. Percobaan dilakukan mulai dari perkecambahan biji hingga minggu kedua setelah tanam. Nutrisi yang digunakan ialah AB mix untuk hidroponik dan pupuk NPK untuk media tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain RAL terdiri dari 4 perlakuan dengan masing-masing 2 ulangan, yaitu pada hidroponik sederhana terdiri dari 2 perlakuan kontrol (air biasa) dan 2 perlakuan pupuk AB mix. Pada media tanah terdiri dari 2 perlakuan kontrol (tanah disiram air) dan 2 perlakuan pemberian pupuk NPK. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah biji yang tumbuh dan jumlah daun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa media air dengan penambahan pupuk AB mix lebih cepat tumbuh dengan hasil rata-rata tertinggi untuk parameter jumlah daun dan juga tinggi tanaman.
Karakterisasi stomata daun pada tanaman hias familia Araceae Lailatul Qodriyah; Baiq Farhatul Wahidah; Saifullah Hidayat; Rizkiati Khasanah
Prosiding Seminar Biologi Vol 7 No 1 (2021): PROSIDING BIOLOGI ACHIEVING THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS WITH BIODIVERSITY I
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v7i1.24241

Abstract

Familia Araceae banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias, karena memiliki bentuk dan corak daun yang bervariasi. Di Indonesia terdapat 25% marga Araceae dari keseluruhan marga Araceae di dunia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis karakter stomata daun pada tanaman hias familia Araceae di Kelurahan Ngaliyan. Pengamatan karakter stomata menggunakan metode replika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 17 spesies dari 10 genus familia Araceae. Pada spesies Homalomena cordata, Aglaonema simplex, Anthurium hookeri, Phlodendron billietiae, Amorphophallus variabilis, dan Monstera dubia stomata hanya ditemukan di permukaan bawah dan tipe penyebaran apel. Sedangkan spesies lainnya stomata ditemukan di permukaan bawah dan atas serta tipe penyebaran potato. Seluruh spesies memiliki bentuk sel penutup tipe halter. A. hookeri, P. billietiae, dan C. bicolor red rhapsody memiliki 4 sel tetangga, sedangkan 14 sel lainnya 2 sel tetangga. Ukuran stomata berbeda pada setiap spesies yang diamati. Ditemukan 3 tipe stomata yaitu tipe anomositik, tipe tetrasitik, dan tipe parasitik.
Optimasi Suhu Annealing Marka ISSR Sebagai Langkah Awal Dalam Pengejawantahan Keragaman Genetik Ficus fistulosa dan Ficus variegata Risqi Aprilianingsih; Baiq Farhatul Wahidah; Muhammad Rifqi Hariri
Gunung Djati Conference Series Vol. 6 (2021): Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 6 Tahun 2021
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.573 KB)

Abstract

Ficus is a genus with the largest number of members of the Moraceae tribe which are often found in Indonesia and has a significant role in the tropics as a keystone species. Ficus has a fairly wide distribution with several members of which F. fistulosa and F. variegata can grow in primary forests to urban areas such as Mount Botol, Mount Halimun Salak National Park and Bogor City. Differences in growing locations allow for differences in genetic diversity in plants so that information needs to be explored and disclosed. This study aims to determine the optimum temperature at the annealing stage and to select primers with the best amplicon as the first step to reveal the genetic diversity of F. fistulosa and F. variegata. The molecular marker used is inter simple sequence repeats (ISSR) which is a molecular marker with a very high level of polymorphism and is quite often used to reveal genetic diversity in plants. A total of four samples of F. fistulosa and F. variegata and 10 ISSR primers were used in this study. Modifications in the amplification stage can be done by changing the temperature used based on certain intervals. A good amplicon is influenced by the optimum temperature conditions at the annealing stage when amplification is carried out. Seven ISSR primers were successfully amplified at an annealing temperature of 52 C, while the other two primers were amplified at an annealing temperature of 53 C. The ISSR 5 primer could not be amplified even when the third annealing temperature modification was carried out, so it was not used in the next study. Nine ISSR primers with known optimum temperatures can be used in the study of embodiment of genetic diversity of Ficus spp. in the Bogor City and Mount Botol areas.
Plant Diversity and Potentials in Campus UIN Walisongo Semarang Niken Kusumarini; Baiq Farhatul Wahidah; Arifin Surya Dwipa Irsyam
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v5i2.13360

Abstract

Various plants were planted as shade trees and ornamentals in campus of UIN Walisongo Semarang. Many plants were also growing wild in this area. Plant dentification is an important step so that people know about plant diversity and plant potentials. Therefore, this research aimed to provide information on the diversity of plants and their potentials in UIN Walisongo Semarang. Research was conducted by using survey method, identification, documentation, species validation and literature review. Field observations were conducted in Campus I, II and III in Ngaliyan Semarang. This research obtained approximately 231 species, which were classified based on wild or cultivated, their habits, and their potentials description. Many plants also used as teaching material in botanic course.