This Author published in this journals
All Journal agriTECH
Tyas Utami
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Lactobacillus plantarum yang Diisolasi dari Dadih dalam Meningkatkan Kadar Folat Susu Fermentasi Siti Nur Purwandhani; Tyas Utami; Ria Millati; Endang Sutriswati Rahayu
agriTECH Vol 37, No 4 (2017)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.442 KB) | DOI: 10.22146/agritech.10493

Abstract

Folate is a B vitamin that participates in one-carbon transfer reactions of metabolism process, particularly purine and pyrimidine biosynthesis (DNA and RNA). Some strains of lactic acid bacteria are known to produce folic acid through the conversion of guanosine tri phosphate and the presence of precursor p-amino benzoic acid and glutamic acid. In this study, skim milk was fermented using Lactobacillus plantarum Dad-13, G-3, and H-1 to increase the levels of folate. Fermentation was conducted at 37 °C for 18 hours. The aims of this study were to investigate the population of  L. plantarum during fermentation period, the change in pH and the levels of folate in fermented milk. The results showed that during the fermentation period using L. plantarum G-3, H-1, and Dad-13 cell count increased from 107 to 108 for G-3 and H-1, while Dad-13 into 109. The pH value decreased and the levels of folic acid in early fermentation increased rapidly but after approaching the end of fermentation, it began to stagnate. The folate level of skim milk was 23.70 ± 3.25 µg/L. Increased levels of folate in fermented milk after 18 hours fermentation using L. plantarum Dad-13, G-3, and H-1 were 32.04 ± 1.85 µg/L (135.19%), 28.21 ± 0.28 µg/L (118.99%), and 25.13 ± 1.27 µg/L (106.03%), respectively.ABSTRAKFolat merupakan vitamin B yang berpartisipasi dalam reaksi transfer satu-karbon dalam proses metabolisme, terutama biosintesis purin dan pirimidin (DNA dan RNA). Beberapa strain bakteri asam laktat diketahui mampu memproduksi asam folat melalui konversi guanosin tri pospat dan dengan adanya prekursor p-amino benzoat serta asam glutamat. Pada penelitian ini, susu skim difermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum Dad-13, G-3, dan H-1 untuk meningkatkan kadar asam folatnya. Fermentasi dilakukan pada 37 °C selama 18 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan sel, perubahan pH, dan kadar asam folat susu selama fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama fermentasi menggunakan L. plantarum Dad-13, G-3, dan H-1 jumlah sel meningkat dari 107 menjadi 108 untuk G-3 dan H-1, sedangkan Dad-13 menjadi 109. Nilai pH mengalami penurunan dan kadar asam folat pada awal fermentasi meningkat dengan cepat tapi setelah mendekati akhir fermentasi mulai stagnan. Kadar asam folat susu skim adalah 23,70 ± 3,25 µg/L. Dibandingkan dengan kadar asam folat susu skim, peningkatan kadar folat susu fermentasi setelah 18 jam fermentasi dengan starter L. plantarum Dad-13, G-3, dan H-1 secara berturut-turut 32,04 ± 1,85 µg/L (135,19%), 28,21 ± 0,28 µg/L (118,99%), dan 25,13 ± 1,27 µg/L (106,03%).
Fermentasi Sari Koro Pedang Putih (Canavalia ensiformis (L.) DC.) dengan Penambahan Sukrosa dan Susu Skim Fajarika Alimahana; Indah Kartika; Anisa Wahyu Utami; Muhammad Nur Cahyanto; Tyas Utami
agriTECH Vol 43, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.62345

Abstract

Koro pedang putih merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang kurang dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu usaha yang dilakukan adalah fermentasi sari koro pedang putih oleh bakteri asam laktat. Namun jenis karbohidrat pada sari koro pedang putih berbeda dengan pada susu sapi, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri asam laktat dan aktivitasnya. Oleh karenanya perlu dipelajari kemampuan kultur starter bakteri asam laktat untuk tumbuh dan menghasilkan asam pada sari koro pedang putih dan pengaruhnya bila ditambahkan sukrosa dan skim sebagai sumber karbon. Dua kultur bakteri asam laktat yang diisolasi dari air rendaman koro kratok yaitu Lactobacillus plantarum WGK4 dan Lactobacillus paracasei WGK5 masing-masing diinokulasikan ke dalam sari koro pedang putih. Isolat tersebut juga diinokulasikan ke dalam sari koro pedang putih yang ditambah dengan sukrosa (2-10%), susu skim (2-10%) serta kombinasi sukrosa dan susu skim yang diinkubasi pada suhu 37 °C selama 24 jam. Pada awal dan akhir fermentasi diukur jumlah sel, asam tertitrasi dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua isolat tersebut dapat tumbuh baik pada sari koro pedang putih, dan menghasilkan asam. Penambahan 2% sukrosa ataupun 2% susu skim meningkatkan secara nyata produksi asamnya. Penambahan sukrosa menyebabkan pH sari koro pedang fermentasi turun sampai 3,7-4,0, sedang pada penambahan susu skim pHnya hanya turun sampai 4,2-4,8. Fermentasi sari koro pedang putih dengan kombinasi penambahan 4% susu skim dan 8% sukrosa menghasikan jumlah sel, pH dan kadar asam tertitrasinya sebesar 9,10 log CFU/mL, 4,14-4,30 dan 1,19-1,26. Setelah penyimpanan 14 hari pada suhu 4 °C, jumlah sel relatif tetap, namun terjadi sedikit penurunan pH.