Amelinda Nuron Fabiola
Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan UAV dengan Sensor Kamera dan Lidar untuk Pemetaan Situs Cagar Budaya Kawasan Candi Prambanan Erlyna Nour Arrofiqoh; Rochmad Muryamto; Dhiha Afiyanti; Siti Chikal Azizah; Dicky Satria Kresnawan; Amelinda Nuron Fabiola
Geoid Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24423998.v17i2.9766

Abstract

Kawasan Candi Prambanan merupakan situs warisan cagar budaya yang harus dirawat dan dilindungi keberadaannya. Wilayah yang dilintasi patahan tektonik aktif yaitu sesar Opak, membuat wilayah ini memiliki kerentanan yang tinggi terhadap kerusakan karena gempa bumi. Untuk mendukung pelestarian kawasan cagar budaya, diperlukan pendokumentasian kawasan cagar budaya yang dapat merekam kondisi objek dengan baik untuk kepentingan inventarisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memotret kawasan candi Prambanan dengan menggunakan  teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicles). Semakin berkembangnya teknologi, UAV tidak hanya dapat membawa sensor kamera tetapi juga dapat membawa sensor LIDAR (Light Detection and Ranging). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi UAV yang membawa sensor kamera dan LIDAR untuk pemetaan situs cagar budaya di kawasan Candi Prambanan dan mengetahui potensi hasil point cloud pengolahan data dari kamera dan LIDAR untuk pemodelan 3D. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemotretan kawasan Candi Prambanan menghasilkan foto udara dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Resolusi yang dihasilkan dari proses pemotretan udara kawasan Candi Prambanan adalah 8 mm. Foto udara tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemetaan skala detail yaitu 1:1000 dengan ketelitian horizontal dan vertikal masuk ke dalam kelas 2. Hasil point cloud dari LIDAR dapat memberikan tampilan geometri 3 dimensi. Bagian atas candi yang tinggi menjulang dapat terekam dengan cukup baik, dimana point cloud dari hasil pengolahan foto udara kurang dapat terekam dengan baik. Point cloud dari LIDAR dan foto udara berpotensi untuk dapat membuat model 3 dimensi dengan teliti.