Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PAPAN REKLAME: SUATU DILEMA ANTARA ASPEK EKONOMI DAN ESTETIKA KOTA DWI JATI LESTARININGSIH; YOHANA NURSRUWENING
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v15i2.141

Abstract

Papan reklame merupakan media luar ruang yang berfungsi sebagai sarana promosiuntuk memenangkan persaingan pasar. Jangkauan papan reklame hanya sejauh jangkauanvisual, tentu saja agar papan reklame dapat menjangkau kawasan yang lebih luasdiperlukan lokasi strategis, dimensi cukup besar dan warna-warna menyala. Hal tersebutmembuat ruang kota khususnya koridor komersial berkembang fungsinya menjadi arenapromosi. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan perkembangan kota, fungsi koridormengalami perkembangan sebagai sarana informasi untuk memenangkan persaingan pasar.Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh papan reklame terhadap estetikakoridor komersial di kota Purwokerto. Lokasi penelitian berada di penggal jalan JenderalSoedirman koridor komersial terpanjang di kota Purwokerto dengan berbagai fungsibangunan yang membentuknya. Elemen pembentuk koridor akan mempengaruhi karakteristikpemasangan papan reklame.Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif rasionalistik, suatu metodeholistik yang menekankan pemaknaan empirik dan pemahaman intelektual berdasar padagrand concept. Untuk menentukan sampel lokasi papan reklame digunakan teknik areasampling, dengan jumlah sampel proporsional. Teknik analisis yang digunakan adalahanalisis deskriptif kualitatifHasil penelitian menunjukkan keberadaan papan reklame sangat dilematis. Dari aspekekonomi papan reklame merupakan media yang efektif untuk propmosi serta dapatmeningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak reklame. Dari aspekperancangan kota papan reklame merupakan elemen fisik yang dapat mempengaruhi estetikakota. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan negatif papanreklame terhadap estetika kota Purwokerto. Pengaruh positif Papan reklame adalah sebagaiidentitas bangunan dan kawasan komersial, menjadi eye catcher dan membuat irama tidakmonoton. Pengaruh negatif adalah terjadinya polusi visual akibat penumpukan papanreklame pada zona-zona strategis, skala yang tidak proporsional sehingga wajah bangunantidak tampak lagi. Faktor yang memengaruhi estetika tersebut adalah: lokasi, proporsi,keterpaduan, irama, serta warna.Kata kunci: Papan reklame, koridor komersial, estetika kota
PENGARUH FAKTOR SPEKULASI PASAR TERHADAP HARGA PROPERTI PERUMAHAN DI WILAYAH PERKOTAAN DWI JATI LESTARININGSIH; BASUKI BASUKI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v15i1.132

Abstract

Transaksi perumahan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Adabeberapa hal yang mempengaruhi transaksi properti perumahan, antara lain lokasi, tingkatsuku bunga dan kebijakan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasipengaruh faktor spekulasi pasar terhadap harga properti perumahan di perkotaan. Berhubungperilaku transaksi perumahan berbeda pada masing-masing tipe (tipe kecil, menengah danbesar).Penelitian dilakukan di 10 kota besar di Indnesia yang dianggap dapat mewkili kota-kota di Indonesia. Data yang disajikan berupa data sekunder. Pengumpulan data diperolehdengan mengakses data dari Bank Indonesia dan BPS selama 8 tahun (2003-2010). Hargatransaksi perumahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dianalisis menggunakan analisisregresi data panel.Dari penelitian ini ditemukan bahwa pengaruh spekulasi pasar terhadap hargatransaksi properti perumahan tipe besar lebih besar dibandingkan terhadap tipe menengahdan kecil. Pengaruh faktor spekulasi terhadap tipe besar mengindikasikan adanyakecenderungan pembelian perumahan tipe besar tidak untuk dihuni sendiri (nilai guna), tetapiuntuk disewakan atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi (nilai tukar). Untuk itudiperlukan peran aktif pemerintah dalam pembangunan perumahan di Indonesia. Kebijakandalam pengendalian suku bunga, bantuan kredit kepemilikan rumah, ataupun kebijakandalam membangun perumahan diharapkan akan dapat mengurangi spekulasi pasar.Kata Kunci: Properti perumahan, spekulasi pasar, tipe rumah.
Housing. EVALUASI PERUBAHAN RUANG LUAR RUMAH TINGGAL DERET TERHADAP TAMPAK DANPOTENSI KUMUH PADA PERUMAHAN ANTHURIUM REGENCY PURWOKERTO BASUKI BASUKI; DWI JATI LESTARININGSIH
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 21, No 2 (2020): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v21i2.372

Abstract

ABSTRACTHouse planning in the residential complex is done to support residential environment that meet the technical requirements of residential environment as stipulated in the PP No 14 year 2016. Consumers or users generally think the house unit that has been purchased becomes and is the right to be changed as desired and needs only. This research was conducted to know the impact of the change in home units made by the owner against the building and the public in the standard. The change of function outside space is recorded to be the most likely cause of changes in buildings. Changes are made along with the socio-economic level and the time of each unit of the house. The change in function of private outdoor space in each residential unit is the beginning of the unrulings seen building and the source of environmental loss. Planning according to consumer wishes and consumer awareness of existing regulations is key to the success of a residential complex spared from the impression of slum.Keywords: Row House, Visual, Slum ABSTRAKPerencanaan rumah pada kompleks perumahan deret dilakukan untuk mengasilkan lingkungan hunian yang memenuhi syarat teknis lingkungan hunian sebagaimana diatur pada PP no 14 tahun 2016. Konsumen atau pengguna pada umumnya menganggap unit rumah yang telah dibeli menjadi dan menjadi haknya dapat dirubah sesuai keinginan dan kebutuhanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan unit rumah yang dilakukan pemilik terhadap tampak bangunan dan kekumuhan secara umum sesuai standar. Perubahan fungsi ruang luar tercatat menjadi penyebab paling besar perubahan tampak bangunan. Perubahan dilakukan seiring dengan tingkat sosial ekonomi dan waktu huni tiap unit rumah. Perubahan fungsi ruang luar privat pada tiap unit hunian menjadi awal dari ketidak teraturan tampak bangunan dan sumber kekumuhan lingkungan. Perencanaan sesuai keinginan konsumen dan kesadaran konsumen terhadap peraturan yang ada menjadi kunci keberhasilan suatu komplek hunian terhindar dari kesan kumuh. Kata Kunci: Rumah Deret, Tampak, Kumuh
Kajian Alun-alun Kota Purworejo : Dari Aspek Fungsi Ruang Publik Dwi Jati Lestariningsih; Basuki -
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v17i2.278

Abstract

Public space is the space to accomodate the community activity, which has ecological, economical and socio-cultural-psychological functions. The Purworejo City Square is one of the square that visually and functionally still bring authentic in accordance the form of colonial downtown. The physical character is formed by five buildings that surround the Regent Office on the South side, Protestant Church of the western Indonesia and the Post Office on the East side, a Hall County on the north side as well as the Darul Muttqien Mosque Jami’on the West side. The condition of the square only a few changes. The question is: what is with the current state of the town of Purworejo square can accommodate functions is good? The purpose of this research is to make a study of the function of the Purworejo City Square. The research method used is descriptive qualitative methods. To get the field observation techniques used data and interviews with visitors and tradersr. The ecological tangible function directly from the square were improve microclimate, so this space is comfortable to relaxion and recreation.. Economic function the most prominent especially during sunday and holiday. the square be a goal for recreation and culinary tourism The results of this study is that the Purworejo City Square be to the center of local people formal and informal interactions, being an activity support who gives life city environment .The vendors is planned by good that reduce aesthetics and gave the impression for the slum .Forward need to arrangement and design appropriate got recommendation alignment between the and aesthetics city. Compounding keywords / key words: study public , function the square .Forward should be created planning and designing appropriate in a harmony between functions and aesthetics.Key words: public space , function, Purworejo City SquareABSTRAKRuang publik merupakan ruang untuk mewadahi aktivitas masyarakat, yang memiliki fungsi ekologis, ekonomis dan fungsi sosial-kultural-psikologis. Alun-alun Kota Purworejo merupakan salah satu alun-alun yang secara visual dan fungsional masih menampakkan keasliannya sesuai bentuk pusat kota masa Kolonial. Karakter fisiknya dibentuk oleh lima bangunan yang mengelilingi yaitu: Kantor Bupati di sisi selatan, Gereja Protestan Indonesia bagian Barat dan Kantor Pos di sisi timur, Pendopo Kabupaten di sisi utara serta Masjid Jami’ Darul Muttqien di sisi barat. Kondisi alun-alun hanya sedikit mengalami perubahan. Pertanyaannya adalah: apakah dengan kondisi saat ini Alun-alun Kota Purworejo dapat menampung fungsi-fungsi tersebut secara baik? Tujuan penelitian ini adalah membuat kajian fungsi alun-alun kota Purworejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data digunakan teknik observasi lapangan dan wawancara dengan pengunjung dan pedagang. Dari aspek ekologis, fungsi langsung dari alun-alun adalah memperbaiki iklim mikro, sehingga ruang ini nyaman untuk bersantai dan berwisata melakukakan akttifitas. Fungsi ekonomis yang paling menonjol adalah alun-alun menjadi pusat PKL terutama pada saat hari Minggu dan hari libur alun-alun menjadi tujuan untuk rekreasi dan wisata kuliner. Hasil akhir penelitian ini adalah bahwa Alun-alun Kota Purworejo menjadi pusat kegiatan masyarakat baik formal maupun informal, menjadi pendukung aktivitas (activity support) yang menghidupkan suasana kota. Lokasi PKL tidak direncanakan dengan baik sehingga mengurangi estetika dan memberi kesan kumuh pada kawasan. Ke depan perlu diadakan penataan dan perancangan yang sesuai agar ada keselarasan antara fungsi dan estetika kota.Kata-kata Kunci / Key words : ruang publik, fungsi, Alun-alun Kota Purworejo.
PERANCANGAN RUANG KREATIF DENGAN PASSION MODE DI KOTA PURWOKERTO LYDIA PUSPITA; YOHANES WAHYU DWI YUDONO; DWI JATI LESTARININGSIH
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 22, No 1 (2021): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v22i1.396

Abstract

ABSTRACT The three priority Creative Economy sub-sectors will be worked on in Banyumas to be precise in the city of Purwokerto, such as Craft, Culinary, and Fashion. The people of Banyumas, especially the productive young generation, still need added value based on ideas born from creativity and social interaction to face the challenges of the Creative Economy and increase the potential of themselves and the community related to passion in the world of fashion. It is planned that the Creative Space for the public will be in the form of Green Open Space. The characteristics of green open space are adjusted to specific functions that support social and economic conditions such as a place to create, study rest areas, and/or play areas. Key Words: Purwokerto, creative space, passion mode, Green Open Space ABSTRAK Ada tiga subsektor Ekonomi Kreatif yang akan dikerjakan di Banyumas tepatnya di kota Purwokerto yaitu Kriya, Kuliner, dan Fashion/ Mode yang menjadi prioritas. Masyarakat Banyumas tepatnya di kota Purwokerto terutama generasi muda produktif masih membutuhkan nilai tambah berdasar ide yang lahir dari kreativitas dan interaksi sosial demi menghadapi tantangan Ekonomi Kreatif dan meningkatkan potensi diri maupun komunitas terkait passion dalam dunia mode. Rencananya Ruang Kreatif untuk publik yang akan menjadi wadah generasi muda produktif di kota Purwokerto akan berbentuk RTH (Ruang Terbuka Hijau). Karakteristik RTH disesuaikan dengan fungsi spesifik yang mendukung sosial dan ekonomi seperti tempat berkreasi, area belajar istirahat, dan area bermain, Kata Kunci : Purwokerto,ruang kreatif, passion mode, Ruang Terbuka Hijau
MENERAPKAN KONSEP HUNIAN KONVENSIONAL PADA BANGUNAN APARTEMEN DI KOTA PURWOKERTO ADRIANUS ATMAWIJAYA; YOHANES WAHYU DWI YUDONO; DWI JATI LESTARININGSIH
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 22, No 2 (2021): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v22i2.424

Abstract

Abstrak Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung dari acaman luar. Kebutuhan akan rumah atau hunian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Purwokerto merupakan kota dengan perkembangan penduduk yang cukup tinggi hal ini berpengaruh terhadap jumlah kebutuhan hunian dan semakin sedikitnya lahan yang dapat dimanfaatkan. Untuk menjawab masalah ini, rumah susun dapat menjadi solusi dari minimnya lahan yang tersedia. Di Lain pihak, Rumah susun adalah bangunan gedung yang identik dengan kesan sangat privat dan bertolak belakang dengan pola pikir orang Jawa, terutama di Purwokerto dan sekitarnya, yang masih memiliki jiwa komunal yang tinggi. Diperlukan pengembangan konsep permukiman komunal yang konvensional dalam desain rumah susun. Tulisan ini diharapkan dapat sedikit mencocokkan jiwa komunal itu ke dalam sebuah gedung rumah susun. Kata kunci: Rumah susun, Purwokerto, Konvensional.
KAJIAN PURA PEDALEMAN GIRI KENDENG MENJADI TUJUAN WISATA DESA DI DESA KLINTING KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS DWI JATI LESTARININGSIH; BASUKI BASUKI
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 21, No 1 (2020): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v21i1.347

Abstract

ABSTRACT Pedaleman Giri Kendeng Temple is located in Klinting Village in Somagede District, Banyumas Regency. Its presence is interesting because of the many cultural activities that accompany the Hindu religious worship series. If the activities are well packaged, it will be an attractive destination for the village. A tourist attraction will be difficult to develop if it is not equipped or supported with adequate facilities and infrastructure. This study aims to identify the potential of tourism objects in Klinting Village as a supporter of Pura Pedaleman Giri Kendeng Temple. This study used descriptive qualitative method. The results of the study are: to arouse tourism in the village of Klinting, the cultural potential and natural potential of the village of Klinting need to be processed and arranged to attract visitors. In managing village tourism it is necessary to involve existing community institutions as drivers of village tourism. Accessibility facilities and infrastructure as important elements in tourism need to be improved in quality and quantity.Key words : Pura Pedalaman Giri Kendeng, Wisata Desa  ABSTRAK Pura Pedaleman Giri Kendeng terletak di Desa Klinting di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Keberadaannya menjadi menarik karena banyak kegiatan budaya yang menyertai rangkaian peribadahan Agama Hindu tersebut. Jika kegiatan dikemas dengan baik maka akan menjadi tujuan wisata desa yang menarik. Suatu obyek wisata akan sulit berkembang jika tidak dilengkapi atau didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi obyek  wisata di Desa klinting sebagai pendukung  Pura Pedaleman Giri Kendeng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah: untuk membangkitkan wisata desa Desa Klinting maka potensi budaya dan potensi alam desa Klinting perlu diolah dan ditata agar menarik pengunjung. Dalam mengelola wisata desa perlu melibatkan lembaga masyarakat yang ada sebagai penggerak pariwisata desa. Sarana dan prasarana aksesibitas sebagai unsur penting dalam pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.Kata-kata Kunci: Pura Pedalaman Giri Kendeng, Wisata Desa
Looking For The Potential Public Space By reasrching Visitor Activities At Balai Kemambang City Park Purwokerto Dwi Jati Lestariningsih; Basuki -
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 19, No 1 (2018): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2860.292 KB) | DOI: 10.53810/jt.v19i1.270

Abstract

Developing the city will always be improved to meet the needs of its community activities as long as development of economic, social and cultural community.The fulfillment of a need of 30 %green open space  in accordance with UU no. 26 tahun 2007 become veryexpensiveCity parks is one form of green open space to public activities. Balai Kemambang PurwokertoCity Parks is  the green open that was frequently visited the community . Theresearch on visitor activityaims to know determine potential groundsThe methods used in this research is descriptive qualitative methods. Data collection with spreadquestioner  to 49 respodens, with randomly selected by accidental sampling technique.The results of research on visitor activity Balai Kemambang Kemambang City Parks showed: that the mainactivity of the visitors is a recreation,  according to social interaction and as area to gather with friendsand family. Things to note in the next development is the inclusion of the elements of the educational Key words: Visitors, Activities, Taman Balai KemambangABSTRAKPembangunan di dalam kota akan selalu meningkat untuk memenuhi kebutuhan sebagai wadah aktivitasmasyarakatnya, seiring dengan perkembangan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Pemenuhan kebutuhan RTH 30% sesuai dengan UU RI No. 26 Tahun 2007 menjadi barang mahal ketika hargatanah di kota semakin melambung. Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijauyang dapat menjadi wadah aktivitas masyarakat. Taman Kota Balai Kemambang Purwokerto merupakan ruang terbuka hijau yang banyak dikunjungi masyarakat. Untuk menggali potensi Taman BalaiKemambang maka dilakukan kajian aktivitas pengunjung. Metode yang digunakan dalam penelian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data denganmenyebar kusioner terhadap 49 respoden yang dipilih secara acak dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian terhadap aktivitas pengunjung Taman Balai Kemambang menunjukkan: bahwa aktivitasutama pengunjung adalah rekreasi (%), sesuai untuk interaksi social dan sebagai area untuk berkumpulbersama teman serta keluarga. Hal perlu diperhatikan dalam pengembangan ke depan adalah diasukkannya unsure edukatif di dalam taman.   Kata Kunci: Pengunjung, Aktivitas, Taman Balai Kemambang.
TINJAUAN PERENCANAAN KOTA ABAD PERTENGAHAN Dwi Jati Lestariningsih
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v12i1.282

Abstract

Karakter  Kota  Abad  Pertengahan  merupakan  proses  pertumbuhan  kota  dari peradaban  yang  tidak  aman  kepada  peradaban  baru.  Pada  kota-kota  awal  Abad Pertengahan  kebanyakan  kota  tumbuh  tidak  terencana  (organic  growth),  contohnya  kota Cesky Krumlov. Selanjutnya pada pertengahan Abad Pertengahan kondisi kota-kota menjadi tidak  aman,  sehingga  dibangun  benteng-benteng  sebagai  pertahanan,  sehingga  tumbuh menjadi kota benteng. Perencanaan kota baru pada akhir Abad Pertengahan menggunakan pola  grid  iron  pada  lahan  kosong  contohnya  kota  Monpazier.  Market  square  dan  gereja merupakan ciri khas Kota Abad Pertengahan.   Perencanaan  kota  Abad  Pertengahan  dipengaruhi  oleh  kondisi  social,  ekonomi  dan politik.  Bangunan-bangunan  Kota  Abad  Pertengahan  dibangun  dengan  skala  manusia, sehingga  lebih  manusiawi.  Terjadi  kebangkitan  ekonomi  di  masa  Abad  Pertengahan, ditandai  dengan  banyaknya  kegiatan  perdagangan.  Akibatnya  adalah,  square  mengalami perubahan  fungsi  dari  simbol  kekuasaan  pada  masa  Yunani  dan  Romawi  menjadi  pusat kegiatan ekonomi di Kota Abad Pertengahan.
PERENCANAAN RESORT DENGAN ARSITEKTUR TROPIS DI NEW KAWASAN PANGANDARAN Faryd Achmad Maulana; DWI JATI LESTARININGSIH; YOHANA NURSRUWENING
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 22, No 1 (2021): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v22i1.395

Abstract

ABSTRACT Pangandaran, with the support of infrastructure, accommodation, promotional activities, and development of tourist areas, has made the economic area around the Pangandaran area increase. However, Pangandaran Beach tourism objects have not been packed properly with the absence of adequate accommodation facilities in the area. Then the increase in accommodation facilities will be developed properly in order to increase the number of tourists staying. The concept of tropical architecture is an architectural concept that is currently being developed by using modern materials such as industrial steel and glass to define interior spaces to create an architecture with a structural framework that is balanced with the freedom of free flowing open space. The desired design is able to apply the concept of climate response to sites and buildings through building orientation, openings, lighting and ventilation. Keywords: Pangandaran; Resort; Tropical Architecture ABSTRAK Pangandaran dengan dukungan infrastruktur, akomodasi, kegiatan promosi, dan pengembangan kawasan wisata menjadikan kawasan ekonomi di sekitar kawasan Pangandaran meningkat. Akan tetapi obyek wisata Pantai Pangandaran ini belum di kemas dengan baik dengan tidak adanya sarana akomodasi yang memadai di kawasan tersebut. Maka peningkatan sarana akomodasi akan di kembangkan dengan baik guna lebih memperbanyak jumlah wisatawan yang menginap. Konsep arsitektur tropis merupakan konsep arsitektural yang sedang berkembang pada saat ini dengan menggunakan material modern seperti baja industri dan kaca untuk menentukan ruang interior sehingga menciptakan arsitektur dengan kerangka struktur yang di seimbangkan dengan kebebasan ruang terbuka yang mengalir bebas. Desain yang di harapakan yaitu mampu menerapakan konsep respon terhadap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, bukaan, pencahayaan dan penghawaan. Kata kunci : Pangandaran; Resort; Arsitektur Tropis