Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN KUAT TEKAN BETON UMUR 90 HARI MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND DAN SEMEN PORTLAND POZOLAND F. Eddy Poerwodihardjo
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v12i2.76

Abstract

Abstraksi            Bahan beton yang terdiri dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah dan air banyak digunakan pada bidang konstruksi bangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  sifat-sifat pasir sungai Serayu dan batu pecah sungai Logawa, juga untuk mengetahui perbandingan campuran yang tepat dalam pembuatan beton normal yang memiliki  kuat tekan cukup tinggi.            Penelitian ini menggunakan semen Portland jenis I merk Gresik 50 kg/zak dan semen  Portland Pozoland merk Gresik 40 kg/zak, pasir sungai Serayu, batu pecah sungai Logawa dengan ukuran maksimal 40 mm, dengan Fas   0,45 , 0,50 , 0,55 , 0,60 dan nilai slump antara 5 – 15 cm.            Dari hasil pemeriksaan sifat-sifat pasir sungai Serayu diperoleh berat jenis 2,4937 gr/m3, kandungan lumpur 2,182%, daya serap air 5,5798%, modulus halus butir 3,224, menurut SK SNI T-15-1990-03 pasir masuk daerah II (pasir agak kasar) dan dapat dipakai sebagai bahan susun beton. Dari hasil pemeriksaan sifat-sifat batu pecah asal sungai Logawa diperoleh berat jenis 2,61198 gr/m3, daya serap air 3,5184%, modulus halus butir 7,176 , ketahanan aus 25,8%, menurut SII 0052-80 batu pecah tersebut dapat untuk pembuatan beton dengan kuat tekan di atas 20 MPa.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi faktor air semen, maka kuat tekan beton semakin rendah. Beton umur 28 hari dengan semen Portland I (normal) memiliki kuat tekan yang lebih tinggi daripada kuat tekan beton dengan semen Portland Pozoland. Hasil  uji kuat tekan beton antara 26,79 MPa – 49,54 MPa. Namun setelah umur 90 hari kuat tekan beton semen Portland pozoland melampaui kuat tekan beton semen Portland I antara 28,10 MPa – 49,90 MPa Kata Kunci: Sifat Agregat, Kuat Tekan 90 hari, Semen Pozoland
ENVIRONMENTAL FRIENDLY BUILDING PLANNING FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT Dwi Istiningsih; F. Eddy Poerwodihardjo
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 19, No 1 (2018): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2862.428 KB) | DOI: 10.53810/jt.v19i1.271

Abstract

The need for design that is responsive to the current natural problems is very urgent. The professionof architects and other disciplines involved in planning requires us to see sustainable developmentas a whole in the design of the building, so that development can meet the needs of today andmaintain the natural conditions to stay safe and comfortable in the future.The design should be able to guide eco-friendly development, take care of ecosystem sustainability,use energy efficiently, utilize natural resources that can not be updated efficiently, emphasize the useof renewable natural resources with recycling. All this is intended for the survival of the ecosystem,the preservation of nature by not destroying the land, water and air, without neglecting the welfareand comfort of humans physically, socially and economically in a sustainable manner.The design can be done with attention to the important elements namely; must comply withpredetermined land uses, build up to 60% of available land, emphasize building as home grown,maximize natural lighting and contents, pay attention to building aesthetic principles, plan drainageand sanitation well, maximize absorbent plants heat and co2 as a tapat complement, the site isequipped with biopori and rainwater absorption wells, energy needs are cultivated usingsustainable energy and does not pollute the environment, the selection of environmentally friendlybuilding materials, using the concept of wallgarden and roofgarden to add green areas.With good building planning, good buildings will be built so that aesthetic development can beachieved, meet current needs and maintain natural conditions to stay safe and comfortable in thefuture. Keywords: design, aesthetics and sustainableABSTRAKKebutuhan akan perancangan yang tanggap terhadap permasalahan alam saat ini sudah sangatmendesak . Profesi arsitek dan disiplin  ilmu lain yang terlibat dalam perencanaan menuntut kitauntuk melihat pembangunan berkelanjutan menjadi satu kesatuan dalam desain bangunan, sehinggadapat dicapai pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang dan mempertahankan kondisi alamuntuk tetap aman dan nyaman di masa mendatang.Perancangan harus dapat mengarahkan pembangunan ramah lingkungan, ikut menjaga kelangsunganekosistem, menggunakan energi yang efisien, memanfaatan sumber daya alam yang tidak dapatdiperbarui secara efisien, menekankan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui dengan daur ulang. Semua ini ditujukan bagi  kelangsungan ekosistem, kelestarian alam dengan tidakmerusak tanah, air dan udara., tanpa mengabaikan kesejahteraan dan kenyamanan manusia secarafisik, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan.Perancangan dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur penting yaitu ; harus sesuai dengan tataguna lahan yang telah ditentukan, membangun maksimal 60 % dari lahan tersedia, menekankanbangunan sebagai rumah tumbuh, memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami,memperhatikan kaidah-kaidah estetika bentuk bangunan, merencanakan drainase dan sanitasidengan baik, memaksimalkan tumbuhan yang mampu menyerap panas dan co2 sebagai pelengkaptapat, tapak dilengkapi dengan biopori dan sumur resapan air hujan, kebutuhan energy diusahakandengan  menggunakan energy yang berkelanjutan dan tidak mencemari lingkungan, pemilihan bahanmateri bangunan yang ramah lingkungan,menggunakan konsep wallgarden dan roofgarden untuk menambah area hijau.Dengan perencanaan bangunan yang baik, akan dihasilkan bangunan yang ramah lingkungansehingga dapat dicapai pembangunan yang memiliki estetika, memenuhi kebutuhan sekarang danmempertahankan kondisi alam untuk tetap aman dan nyaman di masa mendatang. Kata kunci : perancangan, estetika dan berkelanjutan
STUDY ON THE USE OF SIDEWALKS IN THE CITY OF PURWOKERTO, BANYUMAS DISTRICT Corona Dwi Istiningsih; F. Eddy Poerwodihardjo
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.292

Abstract

Walking is an activity that is always carried out by everyone. Walking activity requires an area orcontainer. The sidewalk is an area reserved specifically for pedestrians in movement, and is a safe place forpedestrians to move. Everyone, from children, adults, parents and even elderly people need sidewalks as ameans of movement. People with disabilities and The sidewalk is always next to the road. The situation made the sidewalk a strategic place, and easilyaccessible, so that it attracted many people to take part in making use of it. The use of sidewalks is no longerfor pedestrians only. There are several uses that are not in accordance with the function of the sidewalk.These uses include; sidewalks are used for trading by street vendors. Sidewalks are used for businessexpansion. The sidewalk is used as a parking area for both 2-wheeled and 4-wheeled four-wheeled vehicles.Utilization is then given the name of the sidewalk utilization function. There are 2 (two) uses of the sidewalk, the author will reveal the two uses that have occurred on thesidewalk. The fact that this happens is that the sidewalks have been well utilized by pedestrians. All people ofall ages can make good use of it. The disabled are still lacking, and the most populous utilization time ismorning and afternoon. There are 66% of sidewalks on which there are functions of sidewalk utilization.Observations show that both uses occur in a single sidewalk, and the results show that on sidewalks withhigh conversion there is a low utilization. Keywords: sidewalk, pedestrians, sidewalk utilizationABSTRAK Berjalan adalah aktivitas yang selalu dilakukan oleh setiap orang . Aktivitas berjalan membutuhkan suatu area atau wadah. Trotoar adalah area yang disediakan khusus  untuk pejalan kaki dalam pergerakan,dan menjadi tempat yang aman bagi pejalan kaki dalam beraktivitas. Semua orang , dari anak-anak, orangdewasa, orang tua bahkan orang lanjut usia membutuhkan trotoar sebagai sarana dalam pergerakannya.Kaum difabel dan  Letak trotoar selalu bersebelahan dengan jalan. Keadaan tersebut menjadikan trotoar tempat yangstrategis, dan mudah dicapai, sehingga menarik banyak orang untuk turut memenafaatkan. Pemanfaatantrotoar tidak lagi untuk pejalan kaki saja. Terdapat beberapa pemanfaatan yang tidak sesuai dengan fungsidari trotoar. Pemanfaatan tersebut antara lain; trotoar digunakan untuk berdagang oleh Pedagang Kaki Lima (PKL ). Trotoar digunakan untuk perluasan tempat usaha. Trotoar digunakan sebagai area parkir kendaraanbaik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat). Pemanfaatan tersebut, selanjutnya diberi nama alihfungsipemanfaatan trotoar. Terdapat 2 ( dua) pemanafaatan trotoar , penulis akan mengungkap kedua pemanfaatan yang telah terjadi di trotoar. Kenyataan yang terjadi adalah trotoar sudah dimanfaatakan dengan baik oleh pejalan kaki.Semua orang dari berbagai umur telah dapat memanfaatkan  dengan baik. Kaum difabel masih sangat kurang,dan waktu pemanfaatan terpadat adalah pagi dan siang hari. Terdapat 66 % trotoar yang di atasnya terdapatalihfungsi pemanfaatan trotoar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kedua pemanfaatan terjadi dalam satutrotoar, dan diperoleh hasil bahwa pada trotoar dengan alihfungsi tinggi terdapat pemanfaatan yang rendah.Kata kunci : trotoar,pejalan kaki, pemanfaatan trotoar)