Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERPADUAN ARSITEKTUR JAWA DAN SUNDA PADA PERMUKIMAN BONOKELING DI BANYUMAS, JAWA TENGAH Wita Widyandini Atik Suprati R. Siti Rukayah
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6715.929 KB) | DOI: 10.53810/jt.v14i1.95

Abstract

PERPADUAN ARSITEKTUR JAWA DAN SUNDAPADA PERMUKIMAN BONOKELINGDI BANYUMAS, JAWA TENGAH Wita Widyandini, Atik Suprapti, R. Siti Rukayah ABSTRACT Permukiman Bonokeling terletak di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.  Kabupaten Banyumas  di masa lampau dikuasai oleh Kerajaan Mataram (Jawa). Sehingga arsitektur yang berkembang di Banyumas pun kental dengan nuansa Jawa. Akan tetapi jika melihat pada Peta Pembagian Daerah Kebudayaan Pulau Jawa karya Koentjaraningrat, terlihat bahwa daerah kebudayaan Banyumasan berbatasan langsung dengan daerah kebudayaan Sunda. Didukung dengan cerita sejarahnya bahwa leluhur sekaligus pendiri permukiman yaitu Bonokeling berasal dari Kadipaten Pasirluhur yang masih keturunan Kerajaan Padjajaran, Jawa Barat, maka ada kemungkinan permukiman Bonokeling pun terpengaruh oleh pola permukiman Sunda (Jawa Barat). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan permukiman Bonokeling di Banyumas, Jawa Tengah memiliki perpaduan antara arsitektur Jawa dengan Sunda. Keywords: Jawa, Sunda, Permukiman, Bonokeling
PENGARUH SISTEM KEKERABATAN TERHADAP POLA PERKEMBANGAN PERMUKIMAN BONOKELING DI BANYUMAS Wita Widyandini Atik Suprati R. Siti Rukayah
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v14i2.99

Abstract

ABSTRAKSI            Masyarakat Bonokeling sebagai penganut Islam Kejawen memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat. Hal ini dapat dilihat pada pernikahan antara sesama anak putu (keturunan) Bonokeling. Setelah menikah, masyarakat Bonokeling biasanya masih tetap tinggal di sekitar rumah tinggal orang tua maupun Bedogol (pimpinan keluarga) mereka.  Dalam membangun rumah tempat tinggal mereka, masyarakat Bonokeling sangat taat mengikuti aturan-aturan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menggali sistem kekerabatan masyarakat Bonokeling di Banyumas serta pengaruhnya terhadap pola perkembangan permukiman mereka. Kata kunci : kekerabatan, perkembangan, permukiman Bonokeling