Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIFAT-SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU KERUING - SENGON Laurentius Harsi Suryawan
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v8i1.14

Abstract

AbstraksiL. Harsi Suryawan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisika kayu keruing dan kayu sengon beserta juga sifat mekanikanya sebelum diadakan penelitihan lanjutan mengenai komposit kedua jenis kayu tersebut. Hasil pemeriksaan bahan, menunjukkan bahwa kayu keruing termasuk dalam kelas kuat II, sedangkan kayu sengon termasuk dalam kelas kuat V. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kayu keruing  yang mempunyai kekuatan lebih besar daripada kayu sengon dapat dimanfaatkan dalam penggunaannya dengan menggabungkan keduanya jenis kayu tersebut menjadi balok komposit, dan perlu penelitihan lebih lanjut.  Kata kunci :    Aplikasi  -  Kayu keruing – Kayu Sengon – Sifat Fisika dan Mekanika 
Pengujian Laminasi Kayu Keruing - Sengon Pada Balok Komposit Beton Tipe T Laurentius Harsi Suryawan
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v7i2.26

Abstract

AbstraksiL. Harsi Suryawan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemakaian kayu keruing yang dikompositkan dengan kayu sengon dengan teknik laminasi (perekatan) menjadi balok komposit glulam – beton terhadap kuat lentur. Bahan utama penelitian adalah kayu keruing (Dipterocarpacea), kayu sengon  (Paraserianthes falcataria), dan bahan perekat berupa urea formadehida (UF). Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan mekanika bahan penyusun balok komposit glulam - beton. Balok komposit glulam beton dibuat berdasarkan persentase jumlah kayu keruing  terhadap balok komposit berbentuk T. Variasi persentase jumlah kayu sengon  terhadap balok dibuat 0%, 25%, 50%, dan  75%. Pengujian balok komposit dilakukan uji lentur beban dua titik (Third point loading). Hasil pemeriksaan bahan, menunjukkan bahwa kayu keruing termasuk dalam kelas kuat II, sedangkan kayu sengon termasuk dalam kelas kuat V. Hasil pengujian lentur balok komposit glulam beton menunjukkan peningkatan kapasitas kekuatan balok, yaitu hingga 19,11% dicapai pada balok RKB.50 terhadap balok RKB.0. Penambahan persentase jumlah kayu keruing selanjutnya (RKB.50 ke atas) kekuatannya cenderung menurun. Sedangkan secara analitis peningkatan kekuatan maksimum dapat dicapai hingga 96,04% pada balok RKB.50. Penyimpangan hasil eksperimen dan analitis secara rata-rata adalah 38,81%.Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kayu keruing  yang dimanfaatkan bersama-sama dengan kayu sengon sebagai balok laminasi (glulam) dapat aplikasikan sebagai balok komposit glulam beton, memberikan kontribusi peningkatan yang cukup baik hingga persentase kayu sengon 50% (optimum). Kerusakan balok komposit glulam beton yang terjadi adalah dominan rusak lentur pada balok RKB.0 dan RKB.25, serta dominan rusak geser pada balok RKB.50 dan RKB.75, yang semuanya diawali dengan retak-retak pada pelat beton.  Kata kunci :      Penerapan - Teknologi Laminasi – Kayu keruing – Kayu Sengon – Balok Komposit