Listiawati Listiawati
UIN Raden Fatah Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pemahaman Masyarakat Kota Palembang Tentang Wakaf Produktif dan Uang Listiawati Listiawati
I-Finance Journal Vol 4 No 1 (2018): I-FINANCE: a Research Journal on Islamic Finance
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ifinance.v4i1.2300

Abstract

Penelitian dengan judul Analisis Pemahaman Masyarakat Kota Palembang Terhadap Wakaf Produktif dan Uang.Wakafdi Indonesia adalah merupakan salah satu lembaga Islam yang sangat erat kaitannya dengan masalah sosial dan adat.Dalam masyarakat wakaf sering dianggap sebagai masalah adat dan juga terkadang dianggap sebagai masalah hukum Islam. Mengingat memang mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim di samping itu juga tradisi wakaf atau lembaga perwakafan itu yang memang lembaga yang berasal dari ajaran agama Islam, tetapi juga seolah-olah sudah merupakan kesepakatan di antara para ahli hukum bahwa lembaga perwakafan tersebut adalah merupakan masalah hukum adat di Indonesia. Dan sempitnya pola pemahaman masyakat terhadap harta yang akan diwakafkan yaitu berupa harta benda yang tidak bergerak saja seperti tanah untuk mushalla, madrasah dan lainnya. Sampai saat ini masih minimnya harta wakaf yang dikelola secara produktif. Penelitian ini akan merumuskan bagaimana pemahaman masyarakat kota Palembang terhadap wakaf produktif dan uang. Dengan tujuan ingin menganalisis sejauhmana pemahaman masyarakat kota Palembang terhadap wakaf produkif dan uang. Metode penelitian, penelitian ini adalah penelitian lapangan (fild research) dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yakni dengan mengolah dan menganalisis data-data yang diperoleh dari lapangan, juga aturan-aturan pemerintah. Hasil dari penelitian ini bahwa sampai saat ini, masih minimnya pemahaman masyarakat kota Palembang terhadap wakaf produktif dan uang, sehingga masih sedikit harta wakaf yang dikelola secara produktif yang bisa dirasakan bentuk manfaatnya oleh masyarakat banyak. Sebagai contoh harta wakaf yang dikelola dan dikembangkan dengan baik adalah: Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Moderen Gontor Jawa Timur, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Badan Wakaf Universitas Muslimin Indonesia (UMI) Makasar, Yayasan Wakaf Paramadina dan lain-lain. Munculnya bank-bank syari’ah, khususnya yang dimotori oleh bank-bank besar konvensional di hampir seluruh pelosok tanah air memberikan angin besar dan optimisme tinggi bagi umat Islam, termasuk di dalamnya pengelolaan harta (dana) wakaf secara produktif. Untuk harta wakaf yang berbentuk harta tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, pihak bank syari’ah bisa menjadikannya sebagai agunan (jaminan) peminjaman sejumlah dana dalam rangka pengembangan harta wakaf yang lain. Sedangkan kalau dalam bentuk tunai (cashwakaf), maka pihak bank bisa langsung mengelola, mengembangkan dan menyalurkan harta wakaf yang dipercayakan kepada bank tersebut. Kata Kunci: Pemahaman Masyarakat Wakaf Produktif dan Uang
Analisis Kompetensi Agen Asuransi Kasus Bumi Putera Syariah Palembang Sahirrudin Sahirrudin; Maya Panorama; Listiawati Listiawati
JES (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 3, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.487 KB) | DOI: 10.30736/jesa.v3i2.48

Abstract

The success of a company needs employees who are competent, experienced and strong. Islamic insurance companies certainly require employees who have knowledge about insurance in accordance with Islamic sharia principles. In the case of the Islamic insurance company Bumi Putera Palembang in 2015 to 2016 there are 40 insurance policyholders who worked in a government agency to terminate the employment relationship between the insurance and policyholders. This is because there is no transparency related to monthly installment payments that should be proven by a deposit or proof of receipt of payment in full by the field agent to the policy holder. This is not in line with the principles of Islamic insurance, namely avoiding the elements of gharar, maysir and usury. Islam emphasizes aspects of justice, likes and likes and togetherness faces risks in every effort and investment pioneered. This aspect is the concept offer to replace gharar, maysir and riba that have been happening in conventional institutions. The focus of research is on the competency of agents (wakalah) in the sharia Islamic Bumi Putera insurance company in the city of Palembang. The result is obtained from the conclusions of six indicators and evidenced by the table of productive reports of agents related to product marketing that human resources in agents /wakalah Bumi Putera Syariah Life Insurance have not described competency and professionalism. This can be seen from the lack of insurance products sold, attitudes to field issues and the achievement of the target customers determined by the company. Keywords: Insurance Agent Competency, Bumi Putera Syariah