Andi Candra Jaya
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kedudukan Wanita dalam Ranah Politik di Indonesia Menurut Pandangan Islam Andi Candra Jaya
An Nisa'a Vol 13 No 1 (2018): An Nisa'a
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri Raden fatah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The important role of Indonesian women in the political activities has stretched in the long period. Indonesia's constitution and legislation also guarantees the active role of Indonesian women in the political activities by limiting at least 30% of women's involvement in political party stewardship, political position candidates to the quota of 30% of women in DPR, DPD and DPRD. As a predominantly Muslim country and the involvement of Muslim women who are quite active in the political activities, it is important to know how Islam views the position of Indonesian women in the political activities. Knowing this, Indonesian women, especially Muslims, can have clear religious legitimacy for their political movements and struggles. By library research method data collected and then analyzed by comparative method then presented in comparative descriptive discussion, with step: first, raised how woman position in Indonesia in political sphere. Second, it raises how the Islamic view of women's position in the political sphere. Third, using the Islamic view to highlight the position of women in the political activities in Indonesia. In the context of today's modern civilization, democracy through its instruments of executive and legislative institutions is a formal legal means for citizens to channel their aspirations, fight for their rights and uphold justice and truth through the formulation of public policy. The involvement of women in the political activities is very important because only by their involvement, their aspirations, needs and interests can be identified, channeled and formulated into public policy. This struggle is not at all contrary to the rules of Islam. Islam actually obliges its adherents to always fight for justice, uphold the truth and defend the rights of the weak dan the have not people. Islam calls it an obligation to help each other in goodness, justice and truth. What is forbidden by Islam is helping each other in sinful acts. During the context of helping each other in goodness, justice and truth then it is precisely an obligation that must be fought either by muslim, man or women.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VMADRASAH IBTIDAIYAH AL-HIKMAH SU 1 PALEMBANG Apriyana Apriyana; Andi Candra Jaya
JIP Jurnal Ilmiah PGMI Vol 1 No 2 (2015): JIP (Jurnal Ilmiah PGMI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jip.v1i2.669

Abstract

Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V Madrasah Ibtidaiyah  Al-Hikmah SU 1 Palembang” merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yanga akan dipelajari melalui bahan-bahan yang telah disediakan. Hasil penelitian ini adalah: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang di laksanakan di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah SU 1 Palembang dengan jumlah siswa 19 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan dalam  kategori baik (2) Hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation mengalami peningkatan yang signifikan. hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang termasuk dalam kategori sedang mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 9 siswa yang termasuk dalam kategori sedang setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation menjadi 14 orang siswa. Secara keseluruhan nilai siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah SU 1 Palembang dalam kategori baik (3) Hipotesis nihil yang di ajukan di tolak, Karena t0 lebih besar dari tt, , yaitu 2,10 < 3, 238 > 2,88. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah di terapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Dengan demikian terllihat adanya perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan hasil belajar siswa V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah SU 1 Palembang . dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang diandalkan sebagai model pembelajaran yang baik untuk mengajarkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Kepentingan Politik Kaum Perempuan Dalam Kontestasi BPD Desa Tanjung Merbu Banyuasin Tahun 2019 Wismala Wismala; Andi Candra Jaya; Yulion Zalpa
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 3 No 02 (2022): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v3i02.12104

Abstract

Skripsi ini membahas tentang Kepentingan Politik Kaum Perempuan Dalam Kontestasi Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) di Desa Tanjung Merbu Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin tahun 2019. Peneliti disini bertujuan untuk melihat kepentingan Politik di Badan pemusyawaratan Desa Bagaimana dengan adanya Keterwakilan Perempuan di Desa Apakah Ada Perubahan Atau Tidak apa malah sebaliknya, Kepentingan Politik Kaum Perempuan hanya menjadi Umpan pesuruh bagi kaum laki-laki, atau hanya untuk memenuhi peraturan menteri dalam negeri Nomor 110 Tahun 2016 yang di sahkan oleh Pemerintah. Metode Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metedologi Kualitatif melalui analisis Deskritif, Dokumentasi, dan Wawancara dengan Praktis, Pengamat dan Peneliti di bidang yang berkaitan dengan penelitian ini. Landasan Teori yang digunakan oleh penulisan Kepentingan Politik menurut David B.Trauman, Kaum Perempuan Menurut Teori Kartono dan Shaqr, Politik perdesaan Menurut Bintarto dalam Phinandita, Peran dan Fungsi Badan Pemusyawaratan Desa berdasarkan Undang-undang yang mengatur. Penulis Menggunakan Teori tersebut guna Untuk mengetahui kepentingan Politik Kaum Perempuan di Desa Tanjung Merbu. Berdasarkan Hasil Penelitian Kualitatif penulis menyimpulkan bahwa Kepentingan Politik di Badan Pemusyawaratan Desa di Tanjung Merbu Itu hanya Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 yang mengharuskan dari Jumlah Penduduk yang Menadi Keterwakilan Perempuan harus dalam 30% dari data Tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, akdemis, pemerintah daerah, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Prodi politik islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Radenfatah Palembang dan pihak pemerintah Sumatera Selatan.
POLITIK BUDAYA MELAYU: STRATEGI KEBUDAYAAN MASYARAKAT MELAYU PALEMBANG DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL Andi Candra Jaya
Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol. 9, No. 17, Januari-Juni 2019
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.588 KB) | DOI: 10.15548/khazanah.v0i0.185

Abstract

Tiga kategori tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Melayu adalah pertama, dinamika internal Melayu dan mobilitas yang menempatkan Melayu sebagai komunitas yang terbuka. Kedua, pengaruh negara yang semakin besar dalam penataan tradisi. Ketiga, proses globalisasi telah memberi pilihan-pilihan baru dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya Melayu, khususnya di Kota Palembang. Ketiga tantangan tersebut memungkinkan terjadinya ketegangan-ketegangan dalam masyarakat Melayu berupa ketegangan ekonomi, politik, dan respon kebudayaan. Teknik pengumpulan data tulisan ini adalah observasi, wawancara, studi pustaka dan Focus Group Discussion. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik, teori resolusi konflik dan teori reproduksi kebudayaan. Paling tidak ada tiga arti penting kajian ini. Pertama, diperolehnya satu peta sustensi dan resitensi budaya atas berbagai tekanan dari luar kebudayaan. Kedua, menegaskan konstektualisasi budaya sebagai jawaban atas kritik yang menempatkan kebudayaan sebagai faktor statis. Ketiga, memberikan peluang bagi revitalisasi dan rekayasa budaya dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan nyata masyarakat Melayu yang dinamis.