Jemima Jannah Darla Putri
Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penanda modifikasi internal pada tuturan encouraging juri Indonesian Idol Special Season dalam memberikan komentar penampilan peserta Jemima Jannah Darla Putri; Djatmika Djatmika; Miftah Nugroho
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 8 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v8i1.18523

Abstract

Fenomena kebahasaan tidak hanya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dapat pula ditemukan di acara televisi, seperti acara pencarian bakat Indonesian Idol. Fenomena kebahasaan yang dapat diamati dalam acara tersebut salah satunya adalah modifikasi tindak tutur. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji penggunaan modifikasi internal dalam tuturan encouraging juri Indonesian Idol Special Season dalam memberikan komentar penampilan peserta. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data autentik (data alami) yang berupa data lisan dengan bentuk dialog atau percakapan. Data yang digunakan bersumber dari acara pencarian bakat Indonesian Idol Special Season yang tayang pada stasiun TV RCTI. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dan diunduh dari platform Youtube pada chennel resmi Indonesian Idol. Setelah diunduh, sumber data yang digunakan ditranskripsikan ke dalam transkripsi ortografi untuk memudahkan mengklasifikasikan data. Data yang telah ditranskripsikan akan diobservasi dan diklasifikasikan ke dalam kategori modifikasi internalnya masing-masing. Kemudian, data dianalisis menggunakan metode analisis kontekstual dengan teori tindak tutur dan modifikasi internal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan modifikasi internal dalam tuturan encouraging juri Indonesian Idol Special Season terdiri dari dua jenis, yaitu penggunaan upgraders dan lexical/phrasal downgraders. Pada kategori upgraders, penanda yang digunakan berupa intensifier, commitment indicator, suprasegmental emphasis, expletive, repetition, dan determination marker. Adapun pada kategori lexical/phrasal downgraders, penanda yang digunakan berupa hedge dan downtoner. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan tata bahasa antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia menyebabkan banyak klasifikasi modifikasi internal sulit diterapkan dalam bahasa Indonesia. Meskipun demikian, penggunaan modifikasi internal tidak hanya ditemui pada jenis tindak tutur meminta, tetapi dapat pula ditemukan pada jenis tindak tutur lain, seperti tindak tutur memuji dan tindak tutur menginformasikan. Selain itu, penanda modifikasi internal dalam bahasa Indonesia dapat direalisasikan dalam bentuk formal maupun informal.
RESPONS TERHADAP KETIDAKSANTUNAN DALAM FILM THE RAID DAN THE RAID 2: BERANDAL KARYA GARETH EVANS Jemima Jannah Darla Putri
Nuansa Indonesia Vol 22, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v22i2.46111

Abstract

Fenomena ketidaksantunan menjadi hal yang lumrah di masyarakat. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, ketidaksantunan juga ditemukan dalam film. Tuturan tidak santun memiliki strategi yang diterapkan oleh penutur yakni strategi ketidaksantunan. Selain itu, terdapat pula respons terhadap ketidaksantunan yang diberikan oleh mitra tutur ketika merasakan serangan muka dari penutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan respons terhadap ketidaksantunan yang digunakan oleh tokoh-tokoh dalam film The Raid dan The Raid 2: Berandal karya Gareth Evans. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang mengandung respons terhadap ketidaksantunan dalam film The Raid dan The Raid 2: Berandal. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik unduh dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kontekstual. Analisis dalam penelitan ini didasarkan pada teori ketidaksantunan Jonathan Culpeper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons terhadap ketidaksantunan yang ditemukan meliputi empat respons, yaitu strategi ofensif-ofensif sebanyak 11 data tuturan, strategi ofensif-defensif sebanyak 28 data tuturan, menerima sebanyak 3 data tuturan, dan tidak merespons sebanyak 12 data tuturan.