This Author published in this journals
All Journal JURNAL ISTEK
Deden Suparman
Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUnan Gunung Djati Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEWIRAUSAHAAN-SOSIAL BERBASIS ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) (Studi Analisis mengenai Pemberdayaan Ekonomi Ummat atas Unit Usaha-Sosial Persis, NU, dan Muhammadiyah di Kabupaten Garut) Deden Suparman
JURNAL ISTEK Vol 6, No 1-2 (2012): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Globalization has accelerated development grow twisted science, technology, and business. However, the acceleration of development is not accompanied by equity. Community with one another, or one person with another person has entered the dilemma of social inequality that was incredible. This is caused by business practices that are not responsible, development projects that are not effective, and poor government policies, making development efforts more difficult inclusive, and the increasingly adverse impact on the environment, social injustice and bring economic social conflicts and political. Management rules of social organization is no different from the management of business organizations, except the vision and mission, which is characterized by social interests. A management expert, Peter Drucker in his book Innovation and Entrepreneurship (1985), based on his observations in America, concluded that there has been an inevitable shift from conventional economic management to the management of social economy. For example, in terms of employment. Examples of cases in job creation in business organizations, and even reduce its workforce, while the social organization of small and medium scale became a provider of new jobs. Attention and efforts to develop self-employment and entrepreneurship increased. By considering these trends, more is needed in systemic efforts to answer this question. Collaborative actions that are sustainable over the government, the business sector, NGOs, CBOs, academic world, as well as the audience are widely needed to create a development more inclusive and equitable. Union of Islam (Persis), Nahdhatul Ulama (NU) and Muhammadiyah is one of the Islamic community organizations as well as a religious organization, serves also as a social organization. Its existence can be challenged to promote good social role in the economic, social, and cultural. In the economic field, the three CBOs are required to be able to play real people inspire economic progress.In the context of the Garutan, concrete steps are required three CBOs play a major role to be a problem solver ke-ummatan economy. Because the majority of people belonging to disadvantaged areas Garut is a majority of the "target" of these three mass organizations. Itself has a dark record arrowroot disadvantaged socio-economically.
HITUNGAN (MATEMATIKA) DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Deden Suparman
JURNAL ISTEK Vol 7, No 2 (2013): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Quran adalah mukjizat abadi Nabi Besar Muhammad saw. Adalah sangat istimewa, mukjizat abadi itu justru merupakan sebuah Kitab, dan dengannya Allah menutup kenabian. Tidaklah mengherankan apabila kemudian Alquran menjadi Kitab yang paling banyak dibaca orang, dikaji, dan ditelaah. Dan sungguh suatu "mukjizat" bahwa kajian-kajian tersebut senantiasa menjadikan orang semakin kagum dan ingin mengkaji lebih dalam.
PEMBELAJARAN IBADAH SHALAT DALAM PERPEKTIF PSIKIS DAN MEDIS Deden Suparman
JURNAL ISTEK Vol 9, No 2 (2015): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagaimana diketahui bahwa shalat adalah merupakan pokok ajaran agama. Untuk mewajibkan ibadah shalat, Allah SWT langsung memanggil Rosulullah SAW ke langit melalui peristiwa Isra Mi’raj. Tentang shalat, dalam Al-Qur’an Allah SWT menyebut 100 kali, sementara penelusuran Kutubut Tis’ah (Kitab Hadist yang 9) kata shalat disebut 11.910 kali. Mengenai esensi ibadah shalat, bukan hanya sekedar pelaksanaan shalatnya tetapi dilihat dari mulai prosesnya seperti dari mulai berwudhu sampai bagaimana pengaruh dari pelaksanaannya. Shalat adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam yang telah memenuhi syarat (mukallaf). Dan shalat juga sebagai garis demarkasi antara muslim dan non muslim. Hal ini dapat dilihat dari sabda Nabi saw. yang artinya :”Perbedaan antara orang kafir (non muslim) dengan orang Islam adalah shalat”. Adapun makna shalat adalah :”Suatu perbuatan yang diawali dengan takbirotul ihrom (takbir pertama yang mengharamkan hal-hal yang halal sebelum dilakukan takbir) dan diakhiri dengan salam yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku”.Ada juga yang mengatakan bahwa shalat itu sebagai media olah raga yang bersifat jasmani dan rohani. Pendapat ini bisa diterima karena semua gerakan shalat itu mengandung unsur kesehatan. Dan jika seseorang mengalami gangguan penyakit atau kondisinya kurang sehat, maka tidak dapat melakukan shalat dengan baik dan benar. Apabila shalat itu dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan yang telah digariskan, maka akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan secara menyeluruh baik pisik maupun psikis. Hal ini telah dilakukan penelitian oleh dokter A. Saboe. Dia adalah seorang dokter muslim yang taat yang ingin membuktikan kebenaran ajaran Islam, khususnya masalah gerakan shalat dari awal hingga akhir.