Edy Irwansyah
Department of Computer Science, School of Computer Science, Universitas Bina Nusantara Jalan K.H. Syahdan No. 9 Palmerah Jakarta 11480

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS GENETIK POPULASI HASIL PERSILANGAN KLON RRIM 600 DENGAN GENOTIPE PLASMA NUTFAH 1981 Woelan, Sekar; Nissa, Chairun; Chaidamsari, Tetty; Irwansyah, Edy
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i2.176

Abstract

Berdasarkan hasil analisis genetik yang dilakukan terhadap populasi hasil persilangan karet klon RRIM 600 dengan genotipe Plasma Nutfah 1981 menunjukkan bahwa, beberapa karakter yang diamati seperti tinggi tanaman, lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, dan produksi karet kering menunjukkan adanya keragaman yang tinggi di antara progeni yang dihasilkan.  Sedangkan untuk karakter jumlah cabang primer, tinggi cabang pertama, diameter pembuluh lateks dan produksi kayu mempunyai keragaman yang rendah di antara progeni yang dihasilkan.  Dari analisis genetik yang dilakukan terlihat adanya nilai heritabilitas (h2) dan nilai kemajuan genetik (KG) yang tinggi masing-masing >0,5% dan  >10% yaitu pada karakter produksi lateks, tinggi tanaman, lilit batang, tebal kulit, dan jumlah pembuluh lateks.  Karakter- karakter tersebut dikendalikan oleh tindak gen aditif dan epistasis, karena itu dapat digunakan sebagai kriteria seleksi pada tanaman karet. Sedangkan karakter tinggi cabang pertama dan produksi kayu dikendalikan oleh tindak gen bukan aditif (overdominan negatif),  demikian halnya dengan karakter diameter pembuluh lateks dikendalikan oleh tindak gen dominan sebagian negatif. Diterima : 21 Januari 2015; Direvisi : 28 Juli 2015; Disetujui : 10 Agustus 2015 How to Cite : Woelan, S., Nissa, C., Chaidamsari, T., & Irwansyah, E. (2015). Analisis genetik populasi hasil persilangan klon RRIM 600 dengan genotipe plasma nutfah 1981. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 101-120. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/176
KERAGAMAN GENETIK TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL ARG) DARI HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK Woelan, Sekar; Sayurandi, Sayurandi; Irwansyah, Edy
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i2.157

Abstract

Variabilitas genetik plasma nutfah karet di Indonesia telah diperkaya dengan melakukan konservasi genotipe karet  dari hasil ekspedisi IRRDB (International Rubber Research and Development Board) di Sungai Amazon, Brasil pada tahun 1981. Peluang untuk mendapatkan genotipe unggul baru akan lebih besar dengan menggunakan persilangan antara RRIM 600 X PN 1546. Tahapan awal dalam pemuliaan tanaman karet adalah dengan memilih genotipe terbaik di pengujian seedling evaluation trial (SET). Seleksi  genotipe dilakukan berdasarkan parameter potensi produksi (lateks dan kayu), pertumbuhan tanaman (lilit batang, ketebalan kulit), anatomi kulit (jumlah dan diameter pembuluh lateks, jumlah partikel karet), serta fisiologi lateks (indeks penyumbatan, indeks produksi,  kecepatan aliran lateks, kadar karet kering, sukrosa, tiol, fosfat).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe hasil persilangan klon RRIM 600 X PN 1546 menunjukkan keragaman yang tinggi untuk produksi lateks maupun produksi kayu.  Karakter lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, indeks produksi dan kecepatan aliran lateks menunjukkan adanya korelasi yang sangat nyata dengan produksi lateks. Adanya hubungan di antara 12 komponen produksi ditunjukkan dengan besaran nilai koefisien determinasi yaitu R2 = 92,7% dan sisanya 27,0% informasinya belum diketahui.  Komponen produksi yang mempunyai pengaruh langsung cukup tinggi terhadap produksi yaitu pembuluh lateks (0,722), partikel karet (0,591), lilit batang (0,588) dan tebal kulit (0,556).  Berdasarkan analisis lintas dan regresi bertatar, diketahui bahwa jumlah partikel karet dan jumlah pembuluh lateks memiliki pengaruh langsung paling besar sekaligus bebas dari efek multikolinieritas. Hal ini mengindikasikan bahwa, kedua peubah itu secara parsial menunjukkan hubungan yang nyata terhadap produksi lateks. Nilai koefisien determinasi kedua karakter tersebut sebesar 61,90%. Genotipe terseleksi berdasarkan produksi lateks adalah No. 18/G-518, No. 9/G-567, dan No. 28/G-577.  Berdasarkan produksi kayu ditemukan pada genotipe No. 17/G-669 (volume kayu bebas cabang), No. 19/G-567, No. 20/G-441 (volume kayu kanopi) dan No. 19/G-567, No. 20/G-441, No. 27/G-514 (volume kayu total). Diterima : 20 Maret 2014; Direvisi : 30 Mei 2014; Disetujui : 7 Juli 2014  How to Cite : Woelan, S., Sayurandi., & Irwansyah, E. (2014). Keragaman genetik tanaman karet (hevea brasiliensis muell arg) dari hasil persilangan interspesifik. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 109-121. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/157
KONSTRUKSI PETA PAUTAN GENETIK DAN ANALISIS QTL TANAMAN KARET PADA POPULASI HASIL PERSILANGAN ANTARA RRIM 600 DENGAN PN 1546 Woelan, Sekar; Nissa, Chairun; Chaidamsari, Tetty; Irwansyah, Edy
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v34i2.236

Abstract

Tersedianya peta pautan genetik merupakan salah satu  syarat dalam identifikasi QTL. Konstruksi peta pautan genetik dapat dilakukan pada tanaman turunan pertama dari suatu persilangan untuk tanaman-tanaman yang menyerbuk bebas dengan menggunakan strategi pseudo-testcross. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan posisi QTL komponen produksi karet (lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, partikel karet) yang mempunyai pengaruh langsung paling besar dengan produksi karet menggunakan analisis marka tunggal. Peta pautan genetik RAPD tanaman karet (2n=36) dibuat menggunakan data marka dengan strategi pseudo-testcross. Populasi hasil persilangan antara klon RRIM 600 dan plasma nutfah PN 1546 digunakan sebagai materi genetik untuk penelitian pemetaan QTL komponen produksi karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tetua betina (RRIM 600) telah diperoleh tiga kelompok pautan yang dikonstruksi pada LOD 3,0 dan lima kelompok pautan yang dikontruksi  pada LOD 2,0.  Sedangkan pada tetua jantan (PN 1546) telah diperoleh dua kelompok pautan yang dikontruksi pada LOD 2,0. Marka OPH19_650 pada kelompok pautan 2 (KP-2) dan OPB20_1650 pada kelompok pautan 3 (KP-3) diduga terkait dengan sifat produksi karet dan lilit batang. Marka OPC13_2000 pada kelompok pautan 2 (KP-2) dan OPB20_1650 pada kelompok pautan 3 (KP-3) diduga terkait dengan sifat produksi karet dan tebal kulit.  Marka OPC13_2000 dan OPH06_850 pada kelompok pautan 2 (KP-2) diduga terkait dengan sifat produksi karet dan jumlah pembuluh lateks.
ANALISA SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH DI SEKITAR LAGUNA SEGARA ANAKAN KABUPATEN CILACAP - PROVINSI JAWA TENGAH Irwansyah, Edy
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 12, No 1 (2010)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.363 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2010.12-1.113

Abstract

Luas penggunaan tanah mangrove di Laguna Segara Anakan mengalami fluktuasisignifikan yang diakibatkan oleh tingginya frekuensi penebangan mangrove disamping tumbuhnya mangrove pioner pada dataran pasang surut yang makin bertambah luasannya. Analisis data berbasis sistem informasi geografis (SIG) telah memperlihatkan bahwa selama periode 1940 – 1999 telah terjadi konversi hutan mangrove menjadi penggunaan tanah lain seluas 14.677 ha. Perubahan ini mengakibatkan terjadinya pertambahan dataran pasang surut seluas 3.297 ha.Kata Kunci : Perubahan Penggunaan Tanah, Laguna, Mangrove, Sistem InformasiGeografisABSTRACTWidth of mangrove in Segara Anakan Lagoon significantly due to high frequency mangrove cut off in one side and new mangrove pioneer in other side. Data analysis based on geographical information system (GIS) have showed that during period 1940 – 1999. Mangrove was converted to other landuse for the area of 14.677 ha. This results in tidal flat accretion of 3.297 ha.Keyword : Landuse change, Lagoon, Mangrove, Geographic Information Syste
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Angka Buta Huruf Melalui Geographically Weighted Regression: Studi Kasus Propinsi Jawa Timur Andiyono, Andiyono; Bekti, Rokhana Dwi; Irwansyah, Edy
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 4, No 1 (2013): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v4i1.2788

Abstract

Analysis of factors that influence the rate of illiteracy can provide important information for education. One such factor is the development of information and communication technology (ICT). Characteristics of illiteracy in East Java showes a spatial pattern. Therefore, to obtain the influencing factors Geographically Weighted Regression spatial modeling (GWR) is utilized. Modeling results indicate that the factors that influence the rate of illiteracy in every location are different. In general, factors influencing literacy rate is the percentage of households which have mobile phone and the percentage of households which access the internet at home. 
Hubungan Algoritma Bezier dan B-Spline pada Fungsi Harmonisnya untuk Menciptakan Bentuk Kurva Sesuai Keinginan Santoso, Djunaidy; Rasjid, Zulfany Erlisa; Irwansyah, Edy
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 2, No 2 (2011): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v2i2.2821

Abstract

Computer graphics is a science widely used in any areas. Its up-to-date technique is applied to solve image problems related to needs of customer and decision-making. Images can be analyzed so as produce good form which its accuracy is still under researches using CAD and CAM. This study aims to associate algorithm Hermite, Bezier, B-Spline on its harmony function by creating a proper image to a form that can be used in drawing engineering for decision making. This study produces an adequate algorithm for image design. 
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Zonasi Daerah Bahaya Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Bumi: Studi Kasus pada Kota Banda Aceh dan Sekitarnya Irwansyah, Edy; S., Iqbal; Ikhsan, M.; Yoga, R. I Made Oka
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 3, No 1 (2012): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v3i1.2463

Abstract

This study aims to develop a geographic information system software that has the ability to develop hazard area zoning of building damage due to earthquake, especially in Banda Aceh and the surrounding areas using peak ground acceleration (PGA) value approach. Analysis and design methods are implemented in this study. The analytical method consists of two stages, namely seismic data collection period 1973 - 2011 by magnitude more than 5 on the Richter scale and the calculation of earthquake acceleration on bedrock using the attenuation function of Crouse. The design method comprises several structured stages, which are designing: data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), menus, screens, and state transition diagrams (STD). The main conclusions of this study is that a GIS -based local zoning of earthquake hazard risk can be built and developed with calculation and classification approach of the peak ground acceleration (PGA). In addition, there is a relationship significant spatial found by comparing the results with the zoning patterns of building damage in the earthquake of 2004.
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MONITORING GEMPABUMI Irwansyah, Edy; Saputra, Tri Buana; Piu, Lim; Wirangga, Krisna
Jurnal Informatika Vol 11, No 1 (2012): MAY 2012
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.25 KB) | DOI: 10.9744/informatika.11.1.49-54

Abstract

This Research conducted to develop geographic information system (GIS) that can be used to manage data and visualize the earthquake information. The research methodology consisted of collecting spatial data and non spatial data and system design. System design consists of designing the flow of data, designing databases, designing menus and design screens. The conclusion that can be drawn from this study is that GIS is developed to display information about how the earthquake that has been and is happening with magnitude parameters in a visual form suitable conditions. GIS is designed to use its own database and have the capacity to perform spatial data processing and non-spatial to generate a tsunami early warning system. This system can also simplify and accelerate the delivery of earthquake information to the public.