Fitriani Agustina
Program Studi D-III Keperawatan STIKES Al-Ma’arif Baturaja

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN CEMAS IBU DALAM PEMBERIAN ASI TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI DESA GUNUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM Fitriani Agustina; Novalia Efrianty
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.404 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i1.135

Abstract

ASI adalah sumber nutrisi pertama untuk bayi yang mengandung vitamin dan mineral. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa faktor termasuk pengetahuan dan motivasi yang terkait dengan tingkat cemas dalam keinginan untuk menyusui. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tingakat cemas ibu dalam pemberian Asi. Metode Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan assidental sampling, Jumlah sampel 25 responden Ibu Menyusui Di Desa Gunung Agung Kabupaten Muara Enim, penelitian menggunakan kuesioner dan tehnik wawancara pendekatan, Observsi. Hasil Penelitian disimpulkan bahwa hasil pengetahuan responden yang baik sebanyak 21 (87.5%), dan yang kurang sebanyak 1 (100.0%). Sedangkan kelancaran produksi asi sebanyak 3 (12.5%) dan produksi asi yang tidak lancar tidak ada responden 0 (0.0%). Berdasarkan Analisa bivariat hasil uji Chi-Square diperoleh oleh p value 0.002 (<0.05). Kesimpulan Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan produksi asi. Sedangkan hasil dari Cemas menunjukan bahwa dari 25 responden yang memiliki cemas ringan tentang produksi asi sebanyak 17(89.5%) dan yang memiliki cemas sedang sebanyak 5(83.3%). Sedangkan kelancaran produksi asi sebanyak 2 (10.5%) dan produksi asi yang tidak lancar tsebanyak 1 (16.7%). Berdasarkan Analisa bivariat hasil uji Chi-Square diperoleh oleh p value 0.000 (<0.05).Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Cemas dan produksi asi. Saran meningkatkan pengetahuan ibu untuk mengurangi kecemasan agar bisa memperoleh produksi asi yang baik. Breast milk is the first source of nutrition for babies which contains vitamins and minerals. The low coverage of breastfeeding is caused by several factors including knowledge and motivation related to the level of anxiety in the desire to breastfeed. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and mother's level of anxiety in breastfeeding. Methods This type of research uses an analytical survey method with a Cross Sectional approach. Sampling in this study used incidental sampling, the number of samples was 25 breastfeeding mothers in Gunung Agung Village, Muara Enim Regency, the study used questionnaires and interview techniques, observation. The results of the study concluded that the results of good knowledge of respondents were 21 (87.5%), and 1 (100.0%). While the smooth production of breast milk as much as 3 (12.5%) and the production of breast milk that is not smooth there is no respondent 0 (0.0%). Based on bivariate analysis of Chi-Square test results obtained by p value 0.002 (<0.05). Conclusion This shows that there is a significant relationship between knowledge and breast milk production. While the results of Anxiety showed that of the 25 respondents who had mild anxiety about breast milk production as many as 17 (89.5%) and who had moderate anxiety as many as 5 (83.3%). While the smooth production of breast milk is 2 (10.5%) and the production of breast milk is not smooth is 1 (16.7%). Based on bivariate analysis of Chi-Square test results obtained by p value 0.000 (<0.05). This shows that there is a significant relationship between anxiety and breast milk production. Suggestions increase mother's knowledge to reduce anxiety in order to obtain good breast milk production.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG INFORMASI PRE OPERASI DENGAN KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG RAWAT INAP Fitriani Agustina
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Operasi merupakan tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan. Operasi yang ditunggu pelaksanaannya akan menyebabkan kecemasan pada pasien . Operasi yang akan dilakukan membutuhkan persiapan mental dan bergantung pada keperawatan pre operatif. Tujuan penelitian: ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien tentang informasi pre operasi dengan kecemasan pasien pre operasi diruang Rawat Inap Terpadu IV Dr. Ibnu Sutowo Baturaja Tahun 2017. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif dengan metode penelitian cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa bivariat untuk mencari hubungan antara variabel independen (pengetahuan) dan variabel dependen (kecemasan). Hasil: penelitian antara pengetahuan dengan kecemasan menunjukkan p value 0.001 (p < 0.05) maka hubungan antara kedua variabel tersebut bermakna. Simpulan: ada hubungan antara Pengetahuan tentang informasi preoperatif terhadap dengan kecemasan pasien. Introduction: Surgery is a treatment that causes a lot of anxiety. The operation that awaited its implementation will cause anxiety in the patient. The operation to be performed requires mental preparation and depends on preoperative nursing. The purpose: of this study was to determine the relationship of patient knowledge about preoperative information with preoperative patient anxiety in the Integrated Inpatient Room IV Dr. Ibnu Sutowo Baturaja in 2017. Method: This type of research is descriptive with cross sectional research methods. The sampling technique in this study uses accidental sampling. This research was conducted using bivariate analysis to look for the relationship between the independent variable (knowledge) and the dependent variable (anxiety). Results: of research between knowledge and anxiety showed a p value of 0.001 (p <0.05), the relationship between the two variables was significant. Conclution: relationship between Knowledge about preoperative information with patient anxiety.
Gambaran Tingkat Stres Pada Anak Sekolah Dasar Fitriani Agustina; Handry Darussalam; Nola Faiza
Lentera Perawat Vol. 1 No. 1 (2020): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.676 KB)

Abstract

Stres adalah respon manusia yang bersifat non spesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada didalam dirinya,Stres merupakan reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Tingkat Stres Pada Anak SD Kelas IV Dan V di SDN 11 Tanah abang kabupaten PALI. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskritif dimana populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelas 4 dan 5 berjumlah 40 orang siswa di SDN 11 tanah abang dengan mengunakan tekhnik total sampling, selanjutnya data diperoleh melalui kuesioner tingkat stress dan di analisa secara univariat dari setiap variabel jawaban pertanyaan.Penelitian yang diperoleh yaitu menunjukkan bahwa  hasil tingkat stres yang dikategorikan stress normal memiliki persentase paling besar yaitu sebanyak 22 orang (55,0%) rata-rata anak usia sekolah mengalami stress normal. Diharapkan untuk para siswa SD Negeri 11 Tanah Abang Kabupaten PALI, mampu menghadapi kondisi dalam proses belajar mengajar dan dapat menjalaninya tanpa beban serta  siswa disarankan agar memperhatikan gejala-gejala stres sehingga tingkat stres tidak bertambah.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Fitriani Agustina; Roni Ferdi; Ria Oktarina
Lentera Perawat Vol. 1 No. 2 (2020): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.271 KB)

Abstract

Jumlah balita di indonesia sangat besar yaitu 10% dari seluruh populasi, maka dari calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di indonesia perlu perhatian serius. Anak harus mendapat gizi yang baik, stimulus yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intevensi dini penyimpangan tumbuh kembang sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya dan mampu bersaing diera global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu terhadap deteksi tumbuh kembang balita diwilayah kerja puskesmas kemalaraja kecamatan baturaja timur. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif  yaitu suatu penelitian yang membuat deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Sampel penelitian ini mengunakan teknik accidental sampling. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan 27 responden (90,0%)berpengetahuan baik tentang cara tumbuh kembang balita,3 responden (10,0%) berpengetahuan kurang baik terhadap deteksi tumbuh kembang balita. Berdasarkan penelelitian ini diharapkan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik yang sudah ataupun belum memahami pentingnya pertumbuhan dan perkembangan anak diharapkan dapat meningkatkan lagi pengetahuan dengan cara mengikuti penyuluhan kesehatan, membaca buku,media massa atau media elektronik tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat meningkatkan kualitas status tumbuh kembang anak yang lebih baik.
Analisis Beban Kerja Tenaga Kesehatan Tim Covid-19 Dengan Tingkat Stres Pada Masa Pandemi Covid-19 Berta Afriani; Fitriani Agustina
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 7 No. 2 (2022): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v7i2.182

Abstract

Penyakit ini adalah penyakit tipe baru dengan gejala awal demam (suhu tubuh  > 38⁰C), sesak napas dan batuk kering yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Sumber Daya Manusia kesehatan menjadi pokok utama dari tercapainya kinerja yang baik, banyaknya beban kerja seperti pemeriksaan, pelacakan, pemantauan, pemberian vaksinasi covid-19 dan pencegahan penularan pada diri sendiri dan keluarga yang dirasakan oleh tenaga kesehatan tim covid-19 di uptd puskesmas kemalaraja dapat menyebabkan stres kerja serta adanya angka kematian pada Tenaga Kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien Positif Covid-19 yang dapat berdampak pada gangguan fisik seperti rasa letih atau lelah, pusing, gangguan sikap seperti gelisah, tidak sabar dan mudah marah, panik serta gangguan psikologis seperti sulit tidur dan sulit untuk berelaksasi dan bersantai. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study dengan populasi tenaga kesehatan tim covid-19 di UPTD Puskesmas Kemalaraja sebanyak 37 responden dan sample yaitu totally sampling. Alat ukur untuk stres kerja menggunakan kuesioner Depression, Anxiety and Stress Scale-42 (DASS-42) Sedangkan untuk pengukuran beban kerja menggunakan kuesioner National Aeronautics and space administration task load index (Nasa-TLX). Distribusi frekuensi Hasil penelitian tenaga kesehatan perawat sebanyak 59,5%  kesehatan masyarakat 16,2 %, bidan 13,5%, Dokter 8,1% dan farmasi 2,7%. Hasil uji chi-square hubungan beban kerja dengan tingkat stres  diperoleh p value 0,036. Ada hubungan yang bermakna antara Beban Kerja Tenaga Kesehatan Tim Covid-19  dengan Tingkat Stres.
Penerapan Manajemen Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Dismenorea Fitriani Agustina; Berta Afriani
Lentera Perawat Vol. 4 No. 1 (2023): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i2.187

Abstract

Dismenore terjadi karena proses kontraksi rahim yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari. Pada pasien Dismenore yang merasakan nyeri , maka dengan penerapan manajemen nyeri yaitu dengan kompres hangat buli-buli panas dalam ini diharapkan dapat memberikan hasil keperawatan yang lebih baik. Jenis Penelitian studi kasus ini deskriptif dengan metode Pendekatan Studi Kasus. Penelitian Studi Kasus ini dilakasanakan pada 2 klien Dismenore dengan diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis penerapan manajemn nyeri. Proses Keperawatan terdiri dari Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Inplementasi dan Evaluasi. Teknik Pengumpulan data penelitian studi kasus ini adalah observasi dan wawancara. Penelitian Studi Kasus menunjukkan bahwa Klien sudah memahami dan mampu menerapkan manajemen nyeri dengan mandiri. penelitian studi kasus menununjukan masalah nyeri klien teratasi. Penerapan Manajemen Nyeri dapat menurunkan intensitas Nyeri dengan melakukan intervensi yang telah dilakukan pada pasien dismenorea.
Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Penanganan Luka Bakar Di Rumah M. Agung Akbar; Fitriani Agustina
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Komunitas (Inpress)
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol9.Iss1.1153

Abstract

Handling burns quickly and appropriately will not cause adverse effects on the body. First aid is the initial treatment for the acute phase, which aims to improve the healing process, prevent injury severity, reduce pain, and save lives. The purpose of this study was to determine the description of community behavior toward the treatment of burns. This study uses a quantitative approach with a descriptive design. This research was conducted in the working area of the Puskesmas in Ogan Komering Ulu Regency in December 2021 by distributing online questionnaires using a google form. Sampling using a simple random sampling technique as many as 113 people using the Slovin formula. The description of the behavior of the community in the working area of the Puskesmas in Ogan Komering Ulu Regency towards the treatment of burns at home shows that 113 respondents showed poor behavior (59.29%). The usual procedure for treating minor burns at home is using toothpaste (64%) and ice (25%). The conclusion is that there is a fact that first-aid burns show poor behavior. The results of the study require health education from primary health services who are responsible for explaining the problem and initiating health education.