Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI MIKROALGA LAUT DARI TAMBRAUW, PAPUA BARAT Debora Christin Purbani; Wiwik Ambarwati; Aradea Bujana Kusuma; Nurlaila Ervina Herliany
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.451 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i3.25862

Abstract

Tambrauw merupakan salah satu Kabupaten di Papua Barat, dikenal sebagai daerah mega-biodiversitas, termasuk mikroalga laut yang memiliki peran penting dalam sistem rantai makanan di perairan. Namun di sisi lain keanekaragaman mikroalga laut di daerah ini masih belum banyak diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroalga laut dari Tambrauw berdasarkan pendekatan morfologi dan molekular. Mikroalga laut diisolasi dari sumber alami di Tambrauw, dimurnikan dan dikultur di bawah kondisi standar. Empat belas kultur mikroalga laut dipilih berdasarkan pertumbuhan, keragaman morfologi dan homogenitas. Karakteristik morfologi diamati dalam kondisi kultur menggunakan mikroskop cahaya dan hubungan filogenetik dari masing-masing strain didefinisikan sesuai dengan analisis sekuen 18S rRNA pada kelompok mikroalga eukariot dan 16S rRNA pada kelompok mikroalga prokariot. Sekuen yang dihasilkan dibandingkan dengan database yang tersedia di situs web NCBI melalui alat bioinformatika BLAST. Hasil penelitian menunjukkan similaritas yang tinggi dengan identitas urutan nukleotida yang dikenal, sebagai Monoraphidium neglectum (99%), Chlorella sorokiniana (99%), Oocystis heteromucosa (99%), Ettlia texensis (99%), Dilabifilum arthopyreniae (98%), Auxenochlorella protothecoides (99%), Trichosarcina polymorpha (98%), Scenedesmus vacuolatus (99%), Chlorella kessleri (99%), Coelastrella oocystiformis (99%), dan Foliisarcina bertiogensis (99%). Studi ini menjadi informasi dasar dalam mengungkap pola keanekaragaman mikroalga, yang sangat penting untuk mendapatkan sumber daya baru genetik untuk kepentingan industri serta studi taksonomi.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU PEMETAAN Wiwik Ambarwati; Yar Johan
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.461 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.2.80-82

Abstract

Kebutuhan masyarakat menuntut kemujuan ilmu pengetahuan di dalam segala bidang, terutama di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan manusia akan sumberdaya alam yang terkandung di laut. Kebutuhan manusia ini dapat dipermudah dengan menggunakan pemetaan. Pemetaan merupakan bagian terpenting dari seluruh proses implementasi kebijakan produk survei pemetaan yaitu seperti peta, profil melintang, profil memanjang, galian dan timbunan dalam format digital. Pada dewasa ini, kemajuan teknologi pemetaan sudah menggunakan jasa satelit. Hal ini karena jasa satelit tidak membutuhkan waktu yang lama dan biayanya murah. Contoh satelit yang sering digunakan adalah satelit Lansat dan QuickBird. Di dalam pemetaan sering dikenal juga istilah pengindraan jauh, dan sistem informasi geografis (SIG)