Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DISTRIBUSI Culicoides spp. (DIPTERA: CERATOPOGONIDAE) PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA = A DISTRIBUTION OF Culicoides spp. (Dag bRA: CERATOPOGONIDAE) ON THE LAYER POULTRY FARMS IN SLEMAN REGEN Ana Sahara; Dwi Priyowidodo
Jurnal Sain Veteriner Vol 20, No 1 (2002): Juli
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5330.004 KB) | DOI: 10.22146/jsv.315

Abstract

Telah diteliti distribusi spesies Culicoides yang ada di kitar peternakan ayam petelur di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui spesies-spesies Culicoides yang mempunyai peranan dalam menyebarkan penyakit leukositozoonosis pada ayam petelur. Sebanyak 762 ekor Culicoides (Diptera: Ceratopgonidae) dikumpulkan dari dua belas peternakan ayam petelur di wilayah Kabupaten Sleman dengan menggunakan perangkap serangga Pirbright type rniniatur light trap. Culicoides yang diperoleh dikelompokkan dan diidentiflkasi berdasarkan karakter morfologis menurut Wirth den Hubert. Basil penelitian menunjukkan tidal( ada perbedaan populasi Culicoides dari petemakan ayam petelur yang ada di wilayah Kabupaten Sleman pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Ada delapan spesies Culicoides yang diperoleh dari petenakan ayam petelur di Kabupaten Sleman yang berhasil diidentifikasi yaitu: C. lye, C. guttifer, C. arakawae, C. oxystoma, C. parahumeralis, C. peregrinus, C. sumatrae dan C. clavipalpis. Spesies Culicoides yang dicurigai sebagai penyebar penyakit leukositozoonosis di Kabupaten Sleman adalah C. huffi, C. guitifer , dan C.arakawae .
Efektivitas Pemberian Vaksin Koksidia Melalui Air Minum Dan Pakan Dwi Priyowidodo
Jurnal Sain Veteriner Vol 23, No 1 (2005): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2134.824 KB) | DOI: 10.22146/jsv.358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan vaksin koksidia yang diberikan melalui air minum dan semprot pakan terhadap infeksi tantangan E. tenella. Sebanyak 60 ekor anak ayam pedaging umur satu hari dipakai sebagai hewan percobaan. Ayam dibagi menjadi 3 kelompok secara acak, tiap kelompok terdiri dari 20 ekor. Pada umur 5 hari, kelompok II divaksin dengan Coccivac-D® yang diberikan melalui semprot pakan, kelompok III divaksin dengan Immucox® diberikan lewat air minumda kelompok I (kontrol) tidak divaksin. Duapuluh satu hari sesudah perlakuan, ayam dari kelompok I,II,dan III ditantang dengan 3.000 oosista E. tenella. Lima hari sesudah infeksi, 10 ekor ayam dari masing-masing kelompok dinekropsi untuk melihat derajat perlukaan sekum. Hari ke-7 sampai ke-11 setelah infeksi, tinja ayam diperiksa dengan metode McMaster untuk menghitung jumlah oosista per gram tinja. Data derajat perlukaan sekum dianalisis dengan metode Rank test, sedangkan data jumlah eliminasi oosista dianalisis dengan metode Split plot (Gill, 1978). Kesimpulan penelitian menunjukkan pemberian vaksin Coccivac-D® melalui semprot pakan lebih baik juka dibandingkan dengan pemberian Immucox® melalui air minum..
Investigation of tick-borne pathogen in goats, case study in Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta Yudhi Ratna Nugraheni; Rochmadiyanto; Apinya Arnuphapprasert; Dwi Priyowidodo; Nur Muhamad; Sarwo Edy Wibowo
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jipt.v6i2.3722

Abstract

Tick-borne pathogens of the genus Theileria and Anaplasma has been widely distributed and infect small ruminant in tropical and subtropical countries. Several species are considered highly pathogenic, while some cause subclinical infections in small ruminants. The distribution data of theileriosis and anaplasmosis in Samigaluh, Kulon Progo remain scarce and poorly understood. Therefore, further investigations are required to control this tick-borne disease. This study aimed to investigate the occurrence of theileriosis and anaplasmosis in domestic goats in Samigaluh, Kulon Progo, Western Yogyakarta. A total of 53 blood samples were collected from domestic goats. Blood sample was drawn from the jugular vein individually and kept in an EDTA tube. Thin blood smear was stained by Giemsa and observed under microscope for genus-level identification. As a result, it was found that theileriosis 12/53 (23%), anaplasmosis 25/53 (47%) and mixed infection 6/53 (11%) were detected in the present study.The conclusion of this study is that the incidence of Anaplasma sp. infection in goats is greater than Theileria sp. infection in Samigaluh, Kulon Progo.Although all domestic goats were asymptomatic, the finding of this study may shed light on the distribution of theileriosis and anaplasmosis infecting domestic goats in Samigaluh, Kulon Progo.