Mario Ari Yudistra
Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kelas I Jambi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sain Veteriner

Deteksi Edwardsiella Ictaluri pada Ikan dengan Metode Co-Agglutination Test Miftahul Fikar; Surya Amanu; Suhardo R.T. Simanjuntak; Mario Ari Yudistra
Jurnal Sain Veteriner Vol 33, No 2 (2015): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.995 KB) | DOI: 10.22146/jsv.17922

Abstract

Teknik immunodiagnostik dengan menggunakan uji serologis co-agglutination telah lama dikenal dalam mendeteksi infeksi bakteri dan virus pada manusia, hewan, ikan, dan cemaran pada produk-produk perikanan. Keunggulan teknik ini adalah sederhana, cepat, murah, dan akurat, terutama untuk penerapan di lapangan karena dapat mendeteksi langsung dari organ. Namun penggunaan metode kurang dikenal dibandingkan metode lain yang lebih kompleks dan mahal seperti ELISA dan FAT. Pengembangan metode ini di Indonesia telah dilakukan sejak tahun 2014 dan telah diaplikasikan di lapangan dengan hasil yang memuaskan, terutama dalam mendeteksibakteri Edwardsiella ictaluri penyebab penyakit Edwardsiella Septicemia of Catfish pada ikan patin (Pengasius hypophtalmus) dan lele (Clarias garipienus) di Jambi. Pengambilan sampel dilakukan di 70 lokasi sentra budidaya ikan patin dan lele di 4 kabupaten, di Provinsi Jambi selama bulan April-Juni 2015. Pengujian dengan teknik co-agglutination mendeteksi 5 lokasi budidaya positif tersebut E. ictaluri. Organ yang diuji dengan teknik ini diisolasi ke media agar untuk diuji secara konvensional dan serologis dengan metode rapid slide aglutination dan terkonfirmasi positif. Isolat yang diperoleh juga diujibandingkan ke laboratorium yang telah terakreditasi dalam ruang lingkup E. ictaluri di Batam dan Tanjung Pinang, dan mendapatkan hasil positif. Uji lapangan inimembuktikan bahwa teknik co-agglutination dapat memberikan hasil yang valid dalam waktu beberapa jam saja dibandingkan dengan metode konvensional yang memakan waktu berhari-hari, ataupun dengan metode ELISA dan FAT yang membutuhkan biaya tinggi. Inovasi teknologi dengan metode ini dapat menjadi jawaban atas tantangan globalisasi terutama dengan diberlakukannya kawasan Masyarakat Ekonomi Asean, dimana lalulintas peredaran ikan dan pengembangan industri perikanan makin meluas yang membawa resiko merebaknya wabahpenyakit ikan.