Setiap anak pada hakikatnya dilahirkan membawa potensi kreatif. Potensi ini patut ditingkatkembangkan sesuai dengan kapasitas masing-masing, agar mampu mengarungi kehidupan global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Peningkatan dan pengembangan potensi tersebut juga menjadi tanggung jawab sekolah dasar (SD) melalui penyelenggaraan pembelajaran. Guru SD sebagai manajer pembelajaran diharapkan mampu merancang sekaligus melaksanakan kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran menggambar yang belum kondusif bagi peningkatan kreativitas anak. Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk implementasi dan keberdayaan Model Creative Problem Solving bagi peningkatan kreativitas anak SD dalam pembelajaran menggambar? Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya digunakan model interaktif melalui reduksi data, sajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggambar belum dilaksanakan di setiap SD dan pembelajarannya acapkali sebagai pengisi waktu luang, juga belum kondusif bagi pengembangan kreativitas anak. Pembelajaran menggambar dilakukan dengan pemberian contoh atau menggambar bebas (baca ââ¬Ësesuka hatiââ¬â¢) dan hanya sebagian kecil pelaksanaan pembelajaran dengan penyajian topik. Creative Problem Solving sebagai pendekatan pembelajaran belum familiar bagi para guru, sehingga hanya sebagian kecil yang mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran menggambar secara konsisten, sesuai dengan langkah dan karakteristik setiap langkah pembelajarannya. Pembelajaran menggambar dengan Creative Problem Solving, apabila dikelola oleh guru yang profesional, secara signifikan dan efektif mampu meningkatkan kreativitas anak, terutama dalam mengekspresikan unsur gambar. Kata Kunci: Implementasi, Creative Problem Solving, Pembelajaran Menggambar, Kreativitas, Anak SD