Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Mekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang Joni Dewanto; Ninuk Jonoadji
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 1 (1999): APRIL 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is very important to study mechanism in a machine design in order to get an effective and precise movement. There are many ways to convert rotation into reciprocating motion. Each way has unique characteristics. However usually not for long stroke and they have dynamics problem. This problem can be overcome by the cross-screw mechanism without alternating rotation input. Reciprocating motion is produce due to the changing of the screw angle from positive to negative gradually at the end of the screw. Dynamics effect can also be minimised by designing this changing parabolically in maximum rotation angle interval. Abstract in Bahasa Indonesia : Studi tentang mekanisme adalah hal yang sangat penting dalam merencanakan suatu mesin agar menghasilkan gerakan yang efektif dan tepat.Untuk mengubah gerak berputar menjadi gerak translasi bolak-balik pada dasarnya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Masing-masing memiliki keunkan tersendiri. Akan tetapi biasanya tidak untuk langkah yang panjang dan memiliki efek dinamik yang besar. Problem tersebut dapat diatasi dengan mekanisme ulir silang sebagaimana power screw tanpa mengubah arah putaran masukannya. Gerak balik terjadi karena adanya peubahan sudut ulir dari poositif menjadi negatif dibagian ujung screw secara gradual. Dengan peubahan sudut ulir yang parabolik ( funsi kwadrat) pada interval sudut putar screw yang maksimum maka efek dinamik karena peubahan kecepatan tersebut dapat diminimalkan Kata kunci : mekanisme gerak bolak-balik
PEMODELAN SISTEM PENGATUR KETINGGIAN AIR PADA SEBUAH TANGKI TUNGGAL Joni Dewanto; Hega Rismawan Candra; Yohanes Trilaksono Dibyo Suprapto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes how to model and validate a control system of water level in a tank. The system consists of single tank, water level sensor, pump, pump driver, AD and DA converter. Each elemen system models is derivited emperically and then the whole system models is built from this models. Validation of this system modelling can be done by comparing theoritical respon curve and actual respon curve. Theoritical respon curve ploted according to the equation of system modelling and actual respon curve ploted according to the measurements. Validation of this system modelling shows that the modelling is good enough. Abstract in Bahasa Indonesia : Makalah ini membahas bagaimana memodelkan dan memvalidasi suatu sistem pengatur ketinggian air. Sistem terdiri dari sebuah tangki tunggal, sensor ketinggian muka air, pompa, driver pompa dan elemen-elemen perubah ADC dan DAC. Pemodelan sistem keseluruhan disusun dari pemodelan elemen-elemen yang diturunkan secara emperik. Validasi atas pemodelam sistem ini dilakukan dengan cara membandingkan kurva respon dari model persamaan sistem secara keseluruhan dan kurva respon riel dari hasil pengukuran. Pemodelan sistem ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Kata kunci : pemodelan, kontrol tinggi permukaan air, Algoritma PID, visualisasi.
Studi Karakteristik Kopling Plat Gesek Tunggal Pada Kondisi Transient Joni Dewanto; Fransiskus Jeffry Budiman
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4 No. 1 (2002): APRIL 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the trannsient state both of the friction plates of clutch are not yet fully connected so the power is transmited by kinetic friction force. This force change depend on normal and their kinetic friction. For maintain the speed and power of vehicle the clutch is often operated in the transient state because in this state the engine revolution can be increased. Study about this characteritics is done by an experiment and theoritical analysis on a single friction plate clutch model. The experiment variable consist of load, speed of revolution and normal pressing force. The result of this analysis shows that the torsion and power is increase linearly when the relatif speed of revolution increace. Because higher speed produce higher heat on friction plat so the the kinetic friction coeffisien is increase too. Abstract in Bahasa Indonesia : Pada kondisi transient kedua plat gesek kopling belum menempel sepenuhnya sehingga pemindahan daya terjadi karena gaya gesek kinetik. Gaya ini berubah tergantung dari normal dan koefisien gaseknya. Kopling sering dioperasikan pada kondisi transien untuk menjaga laju dan tenaga kendaraan karena dalam kondisi ini putaran mesin dapat ditingkatkan. Studi tentang karekteristik tersebut dilakukan dengan membuat sebuah kajian teoritik dan eksperimen dan menggunakan model uji sebuah kopling gesek plat tunggal. Variabel pengujian meliputi beban, kecepatan putar dan gaya normal penekanan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan torsi dan daya secara linear pada kecepatan putar relatif yang makin tinggi. Hal ini disebabkan karena makin tingginya kecepatan akan menimbulkan panas yang makin tinggi pada plat gesek sehingga besarnya koefisien gesek meningkat. Kata kunci: kopling gesek, dry friction.
Karateristik Perolehan Gaya Dorong Power Steering Pada Sistem Kemudi Kendaraan Wendy Wijaya; Joni Dewanto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2003): APRIL 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Power steering is a hydraulic equipment to make the steering system lighten. With power steering, the characteristic of ordinary steering system is change. This characteristic will be made as an object of study to developed this system in the future Gain in force characteristic of the system at constant speed revolution of pump is found by laboratory experimentally. This experiment shows that gain in force is increase exponentially to the torsion at the steering wheel. The time to reach this maximum force is increase also, but due to hydraulic losses the percentage of gain in force is decrease when the torsion bigger Abstract in Bahasa Indonesia : Power steering merupakan peralatan hidrolik untuk meringankan sistem kemudi. Dengan powersteering karakteristik sistem kemudi biasa (mekanik) menjadi berubah. Karakteristik dari system kemudi dengan power steering ini akan dijadikan sebagai bahan studi untuk pengembangan lebih lanjut. Uji laboratorium yang dilakukan adalah untuk mendapatkan karakteristik perolehan gaya dorong pada putaran pompa yang tetap. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perolehan gaya dengan power steering meningkat secara eksponensial terhadap torsi yang diberikan pada roda kemudi. Waktu pencapaian gaya maksimum juga meningkat, akan tetapi persen perolehan gayanya menurun ketika torsi roda kemudi lebih besar karena adanya rugi-rugi hidrolik. Kata kunci: power steering, pengatur kemudi.
Pemodelan Sistem Gaya Dan Traksi Roda Bambang Sudarsono; Joni Dewanto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 5 No. 2 (2003): OCTOBER 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wheel traction is defined as vehicles' ability to push or pull the load. This magnitude depends on the power of the engine, wheel dimension, wheel load and the friction coefficient between the wheel and the road. Base on this theory, so the wheel becomes importing section in designed of vehicles' cruise ability. This report is a result of study how the wheel dimension and load was influenced on maximum traction that produce on experiments' model. The result showed that the wheel traction linearly increase since the diameter and the load of wheel increase. Abstract in Bahasa Indonesia : Traksi roda didefinisikan sebagai kemampuan suatu kendaraan untuk mendorong atau menarik beban. Besarnya tergantung dari tenaga mesin, dimensi roda, beban pada roda terhadap jalan dan koefisien gesek antara roda dengan jalan. Berdasakan teori ini maka roda menjadi bagian penting dalam merencanakan kemampuan jelajah suatu kendaraan. Laporan ini merupakan hasil studi bagaimana pengeruh dimensi dan gaya tekan roda terhadap traksi maksimum yang dihasilkan pada model uji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa traksi roda meningkat secara linear jika diameter dan gaya tekan pada roda meningkat. Kata kunci: Roda, traksi, jelajah.
Pengembangan Sistem Transmisi Otomatis Pada Sepeda Motor Suzuki Joni Dewanto; Felix Pasila; Heri Susanto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 6 No. 1 (2004): APRIL 2004
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The fast growing technology in automotive has made possible to replace convensional transmission system on motorcycle with automatic transmission system to ease the rider. The development of automatic transmission system on motorcycle is intended to replace the convensional transmission system (semi automatic) with automatic transmission system by using microcontroller as brain of the new system. The final project used ATMEL 89C51 microcontroller to recieve pulse from wheel rotation sensor as a reference to energise DC motor to change transmission gear. This system used first gear at speed 0-18 kh/h, second gear at speed 19-37 km/h, third gear at speed 38-60 km/h and fourth gear at speed above 60km/h. The result of the experiment shown that the respons of this automatic transmission system is slower than convensional system. The experiment had shown that to reach velocity from 0 to 60 km/h, the automatic transmission system need 14.73 seconds, meanwhile convenssional system need 13,59 seconds. Abstract in Bahasa Indonesia : Kemajuan teknologi dibidang otomotif memungkinkan sistem tranmisi konvensional pada kendaraan bermotor roda dua diganti dengan sistem transmisi otomatis agar mempermudah pengguna dan tidak mengabaikan kenyamanan dalam berkendara. Pengembangan Sstem Transmisi Otomatis pada sepeda motor ini bertujuan mengganti sistem transmisi konvensional (semi otomatis) menjadi otomatis, dengan menggunakan mikrokontroler sebagai otak utama sistem. Mikrokontroler ATMEL C51 menerima pu1sa dari sensor putaran roda sepeda motor sebagai acuan untuk menggerakkan motor DC sebagai pengubah gigi transmisi. Pada sistem ini sudah ditentukan untuk gigi 1 bekerja pada kecepatan 0-18 km/jam, gigi 2 bekerja pada kecepatan 19-37 km/jam, gigi 3 bekerja pada kecepatan 38-60 km/jam dan gigi 4 bekerja pada kecepatan 60 km/jam ke atas. Dari percobaan yang telah dilakukan di dapatkan bahwa respon dari sistem transmisi otomatis ini lebih lambat dibandingkan dengan sistem konvensional. Untuk kecepatan dari 0 hingga 60 km/jam pada kondisi jalan lurus, dengan sisten transmisi otomatis memerlUkan waktu 14,73 detik, sedang untuk sistem konvensional memerlukan waktu hanya 13,59 detik. Kata kunci : Automatic, Motorcycle, Transmission System.