M Istianto
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Beberapa Aspek Bioekologi Hama Penggerek Batang Mangga Muryati, Muryati; Istianto, M; Affandi, Affandi
Jurnal Hortikultura Vol 20, No 2 (2010): Juni 2012
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Penggerek batang merupakan masalah utama pada budidaya mangga di wilayah rendah basah. Informasimengenai hama ini masih sangat sedikit, sehingga upaya untuk mendapatkan teknologi pengendalian agak sulitdilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai jenis penggerek, tingkat serangan OPT padabeberapa lokasi dan varietas mangga, serta eksplorasi untuk mendapatkan musuh alaminya. Penelitian dilakukandengan metode survai mulai Januari 2005 sampai dengan Desember 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwahama penggerek yang menyerang tanaman mangga di Sumatera Barat dan Sumatera Utara adalah Rhytidodera integra(Coleoptera: Cerambycidae) (Kolbe 1886). Selain didominasi jenis hama tersebut, di Kebun Percobaan Balai PenelitianTanaman Buah Tropika juga ditemukan jenis lain, yaitu spesies Palimna annulata Oliver (Coleoptera: Cerambycidae).Perilaku kedua jenis hama tersebut sama, yaitu menyerang mangga mulai dari pucuk kemudian menuju ke bagianbatang utama. Hama penggerek batang menyerang hampir semua varietas yang ditemui dan ditemukan di semuadaerah yang disurvai. Tingkat serangan rerata hama penggerek batang di Sumatera Barat 8,83% dan di Sumatera Utara10,36%. Varietas mangga yang terserang paling parah di Sumatera Barat adalah Cengkir (23,26%) dan di SumateraUtara adalah Podang (19,01%). Lima jenis agens pengendali biologi hama penggerek batang mangga ditemukanselama pelaksanaan survai. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal untuk menyusun teknologipengendalian hama penggerek batang mangga.ABSTRACT. Muryati, M. Istianto, and Affandi. 2010. Some Bioecological Aspects of Mango Stem Borer.Stem borer is the most important pest on mango in the wet lowland area. The information about this pest was stillvery limited, therefore, it is difficult to arrange its control strategy. The research were intended to collect data on thespecies of stem borer from some locations, its damage severity on some mango varieties as well as its natural enemies.The study was conducted by survey method from January 2005 to December 2006. The research revealed that thestem borer found in some locations was dominated by Rhytidodera integra (Coleoptera: Cerambycidae) (Kolbe 1886).Besides this species, another Cerambycidae, i.e. Palimna annulata Oliver was also found at Aripan Research Stationof Indonesian Tropical Fruit Research Institute. Both species have a similar behavior. The stem borer attacked almostall varieties that were found in research locations. The damage severity of mango by stem borer was 8.83 and 10.36%in West Sumatera and in North Sumatera, respectively. The most severe damage of mango variety in West Sumaterawas Cengkir (23.26%), while in North Sumatera was Podang (19.01%). Five species of natural enemies were foundduring the study. The results of this experiment can be used as initial information to control mango stem borer
Perkembangan dan Kemampuan Reproduksi Tungau Panonychus citri McGregor (Acarina:Tetranychidae) yang Resisten dan Peka terhadap Akarisida Istianto, M
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Panonychus citri adalah salah satu hama penting tanaman jeruk. Perbedaan sifat kepekaan tungau ini terhadap pestisida diduga menyebabkan perubahan karakter tungau ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan perkembangan dan kemampuan reproduksi tungau P. citri yang resisten dan peka terhadap akarisida pada saat tanpa dan dengan perlakuan minyak atsiri jeruk. Populasi tungau diambil dari kebun jeruk Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Tlekung, Batu, Malang dan kebun jeruk Kusuma Agrowisata Batu, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2003-Februari 2004 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Tlekung. Tingkat kepekaan tungau P. citri terhadap akarisida dianalisis dengan analisis probit. Untuk mengetahui perbedaan perkembangan dan kemampuan reproduksi dan pengaruh minyak atsiri terhadap tu-ngau P. citri asal kedua kebun tersebut dilakukan menggunakan analisis uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat membunuh 50-95% populasi P. citri asal Kusuma Agrowisata diperlukan konsentrasi propargite dan amitraze yang lebih tinggi dibanding P. citri asal Tlekung. Perkembangan dan kemampuan reproduksi tungau P. citri dari kedua lokasi tersebut tidak menunjukkan perbedaan nyata ketika tidak diperlakukan dengan minyak atsiri jeruk. Pada perlakuan minyak atsiri jeruk, tungau P. citri asal Kusuma Agrowisata relatif lebih toleran dibanding tungau asal Tlekung. Tungau asal Kusuma Agrowisata menghasilkan jumlah telur dan larva yang lebih banyak dibanding tungau asal Tlekung. Fakta ini menunjukkan bahwa resistensi hama sangat merugikan, karena selain hama tidak dapat dikendalikan dengan bahan kimia, sistem kekebalan yang dimiliki tanaman melalui metabolit sekunder juga menjadi tidak efektif. Oleh sebab itu aplikasi pestisida harus dilakukan hati-hati agar resistensi hama dapat dicegah.ABSTRACT. Istianto, M. 2007. The Development and Reproductive Capacity of Panonychus citri McGregor (Acarina:Tetranychidae) that is Resistance and Susceptible to Acaricides. Panonychus citri mite is one of the most economically important citrus pests in Indonesia. The different status of mite susceptibility to acaricides is suspected causing the characters of P. citri change. The objectives of this research were to understand the differences of development and reproductive capacity of P. citri that was resistance and susceptible to acaricides with or without citrus essential oil treatment. Samples of P. citri were collected from citrus orchards of Kusuma Agrowisata and Indonesian Citrus and Subtropic Fruit Research Institute, Tlekung. The studies were conducted from October 2003 to February 2004 in Indonesian Citrus and Subtropic Fruit Research Institute,Tlekung, Batu, Malang and Gadjah Mada University, Yogyakarta. The susceptibility level of P. citri populations to acaricides were analysed by probit analyses while development and reproductive capacity due to citrus essential oil application were analysed by T-test. The results showed that higher concentration of propargite and amitraze acaricides were needed to kill 50-95% of P. citri population from Kusuma Agrowisata than those from Tlekung. The development and reproductive capacity of P. citri from both locations were not significantly different in the condition without citrus essential oil treatment. Citrus essential oil treatment indicated that P. citri population collected from Kusuma Agrowisata was more tolerant than from Tlekung. The number of eggs laid and larva of P. citri from Kusuma Agrowisata were higher than those from Tlekung. This facts indicated that resistance insidence could cause more disadvantage effects. Resistance of miles to pesticides also caused secondary metabolites as resistance agent of plant to pests not effective. Pesticides must be applicated at exact time, target, and concentration to avoid extended disadvantages
Beberapa Aspek Bioekologi Hama Penggerek Batang Mangga Muryati Muryati; M Istianto; Affandi Affandi
Jurnal Hortikultura Vol 20, No 2 (2010): Juni 2010
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v20n2.2010.p%p

Abstract

ABSTRAK. Penggerek batang merupakan masalah utama pada budidaya mangga di wilayah rendah basah. Informasimengenai hama ini masih sangat sedikit, sehingga upaya untuk mendapatkan teknologi pengendalian agak sulitdilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai jenis penggerek, tingkat serangan OPT padabeberapa lokasi dan varietas mangga, serta eksplorasi untuk mendapatkan musuh alaminya. Penelitian dilakukandengan metode survai mulai Januari 2005 sampai dengan Desember 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwahama penggerek yang menyerang tanaman mangga di Sumatera Barat dan Sumatera Utara adalah Rhytidodera integra(Coleoptera: Cerambycidae) (Kolbe 1886). Selain didominasi jenis hama tersebut, di Kebun Percobaan Balai PenelitianTanaman Buah Tropika juga ditemukan jenis lain, yaitu spesies Palimna annulata Oliver (Coleoptera: Cerambycidae).Perilaku kedua jenis hama tersebut sama, yaitu menyerang mangga mulai dari pucuk kemudian menuju ke bagianbatang utama. Hama penggerek batang menyerang hampir semua varietas yang ditemui dan ditemukan di semuadaerah yang disurvai. Tingkat serangan rerata hama penggerek batang di Sumatera Barat 8,83% dan di Sumatera Utara10,36%. Varietas mangga yang terserang paling parah di Sumatera Barat adalah Cengkir (23,26%) dan di SumateraUtara adalah Podang (19,01%). Lima jenis agens pengendali biologi hama penggerek batang mangga ditemukanselama pelaksanaan survai. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal untuk menyusun teknologipengendalian hama penggerek batang mangga.ABSTRACT. Muryati, M. Istianto, and Affandi. 2010. Some Bioecological Aspects of Mango Stem Borer.Stem borer is the most important pest on mango in the wet lowland area. The information about this pest was stillvery limited, therefore, it is difficult to arrange its control strategy. The research were intended to collect data on thespecies of stem borer from some locations, its damage severity on some mango varieties as well as its natural enemies.The study was conducted by survey method from January 2005 to December 2006. The research revealed that thestem borer found in some locations was dominated by Rhytidodera integra (Coleoptera: Cerambycidae) (Kolbe 1886).Besides this species, another Cerambycidae, i.e. Palimna annulata Oliver was also found at Aripan Research Stationof Indonesian Tropical Fruit Research Institute. Both species have a similar behavior. The stem borer attacked almostall varieties that were found in research locations. The damage severity of mango by stem borer was 8.83 and 10.36%in West Sumatera and in North Sumatera, respectively. The most severe damage of mango variety in West Sumaterawas Cengkir (23.26%), while in North Sumatera was Podang (19.01%). Five species of natural enemies were foundduring the study. The results of this experiment can be used as initial information to control mango stem borer
Perkembangan dan Kemampuan Reproduksi Tungau Panonychus citri McGregor (Acarina:Tetranychidae) yang Resisten dan Peka terhadap Akarisida M Istianto
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v17n2.2007.p%p

Abstract

ABSTRAK. Panonychus citri adalah salah satu hama penting tanaman jeruk. Perbedaan sifat kepekaan tungau ini terhadap pestisida diduga menyebabkan perubahan karakter tungau ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan perkembangan dan kemampuan reproduksi tungau P. citri yang resisten dan peka terhadap akarisida pada saat tanpa dan dengan perlakuan minyak atsiri jeruk. Populasi tungau diambil dari kebun jeruk Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Tlekung, Batu, Malang dan kebun jeruk Kusuma Agrowisata Batu, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2003-Februari 2004 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Tlekung. Tingkat kepekaan tungau P. citri terhadap akarisida dianalisis dengan analisis probit. Untuk mengetahui perbedaan perkembangan dan kemampuan reproduksi dan pengaruh minyak atsiri terhadap tu-ngau P. citri asal kedua kebun tersebut dilakukan menggunakan analisis uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat membunuh 50-95% populasi P. citri asal Kusuma Agrowisata diperlukan konsentrasi propargite dan amitraze yang lebih tinggi dibanding P. citri asal Tlekung. Perkembangan dan kemampuan reproduksi tungau P. citri dari kedua lokasi tersebut tidak menunjukkan perbedaan nyata ketika tidak diperlakukan dengan minyak atsiri jeruk. Pada perlakuan minyak atsiri jeruk, tungau P. citri asal Kusuma Agrowisata relatif lebih toleran dibanding tungau asal Tlekung. Tungau asal Kusuma Agrowisata menghasilkan jumlah telur dan larva yang lebih banyak dibanding tungau asal Tlekung. Fakta ini menunjukkan bahwa resistensi hama sangat merugikan, karena selain hama tidak dapat dikendalikan dengan bahan kimia, sistem kekebalan yang dimiliki tanaman melalui metabolit sekunder juga menjadi tidak efektif. Oleh sebab itu aplikasi pestisida harus dilakukan hati-hati agar resistensi hama dapat dicegah.ABSTRACT. Istianto, M. 2007. The Development and Reproductive Capacity of Panonychus citri McGregor (Acarina:Tetranychidae) that is Resistance and Susceptible to Acaricides. Panonychus citri mite is one of the most economically important citrus pests in Indonesia. The different status of mite susceptibility to acaricides is suspected causing the characters of P. citri change. The objectives of this research were to understand the differences of development and reproductive capacity of P. citri that was resistance and susceptible to acaricides with or without citrus essential oil treatment. Samples of P. citri were collected from citrus orchards of Kusuma Agrowisata and Indonesian Citrus and Subtropic Fruit Research Institute, Tlekung. The studies were conducted from October 2003 to February 2004 in Indonesian Citrus and Subtropic Fruit Research Institute,Tlekung, Batu, Malang and Gadjah Mada University, Yogyakarta. The susceptibility level of P. citri populations to acaricides were analysed by probit analyses while development and reproductive capacity due to citrus essential oil application were analysed by T-test. The results showed that higher concentration of propargite and amitraze acaricides were needed to kill 50-95% of P. citri population from Kusuma Agrowisata than those from Tlekung. The development and reproductive capacity of P. citri from both locations were not significantly different in the condition without citrus essential oil treatment. Citrus essential oil treatment indicated that P. citri population collected from Kusuma Agrowisata was more tolerant than from Tlekung. The number of eggs laid and larva of P. citri from Kusuma Agrowisata were higher than those from Tlekung. This facts indicated that resistance insidence could cause more disadvantage effects. Resistance of miles to pesticides also caused secondary metabolites as resistance agent of plant to pests not effective. Pesticides must be applicated at exact time, target, and concentration to avoid extended disadvantages