Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLIKATUR PERCAKAPAN TOKOH WANITA DAN TOKOH LAKI-LAKI DALAM FILM HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE Yunita Nugraheni
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.678 KB)

Abstract

As a human, people always do communication with others. Communication has several functions, such as, conveying idea and giving information to others. One main requirements needed by person who doing communication is make sure that the listener or people involved in the conversation will cooperate each other. So, the communication can run well. Paul Grice on 1975 stated the Cooperative Principle. The Cooperative Principle of conversation is elaborated in four sub-principles called maxims. They are maxim of quantity, maxim of quality, maxim of relevance and maxim of manner. Furthermore, this research also tries to discover the differences of women and men in applying the Cooperative Principle.
Analisis Reduplikasi Bahasa Jawa Pada Novel Dom Sumurup Ing Banyu Yunita Nugraheni
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.512 KB) | DOI: 10.26714/lensa.2.1.2012.%p

Abstract

Reduplication is one of the morfological process by which the stem or the root of the word is repeated. In this paper, the writer found the form of reduplication of Javanesse on the novel entitle Dom Sumurup ing Banyu. The research was done by collecting the data from the novel. The data classified into five groups of reduplication, namely; Dwilingga, Dwilingga salin swara, Dwipurwo, Dwiwasana, trilingga, and the combination of reduplication and affixation. Keywords: reduplication, stem, root, affixation
KAJIAN SSOSIOLINGUISTIK DALAM Style (RAGAM BAHASA) DIALOG FILM INDONESIA (STUDI KASUS: NASKAH FILM INDONESIA TAHUN 2005 – 2008) Adiprana Yogatama; Yunita Nugraheni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Sain, Teknologi, Kimia Sosial dan Humaniora, Kimia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.793 KB)

Abstract

Latar belakang: Kebangkitan dunia perfilman Indonesia telah dimulai pada tahun 2000 diawali dengan pemutaran film Petualangan Sherina di beberapa bioskop di Indonesia. Suksesnya penayangan film tersebut membangkitkan semangat sineas-sineas muda untuk memproduksi film dalam negeri. Hal ini ditunjukkan pada tahun-tahun selanjutnya dengan marak bermunculan film-film lokal dengan bermacam-macam genre. Tema yang paling sering muncul, seperti yang telah kita ketahui, adalah tema percintaan remaja dan horor. Bak jamur di musim penghujan, kedua tema tersebut tak pelak mendominasi dunia perfilman Indonesia 8 tahun terakhir. Inilah mengapa banyak para kritikus perfilman menyebut Indonesia sebagai negara jamur. Ketika satu tema film meledak di pasaran, dalam hitungan bulan muncul pula film-film ber-genre serupa. Namun, bagaimanakah kualitas film-film tersebut dibandingkan kuantitasnya? Layakkah pula film-film tersebut dikonsumsi oleh masyarakat? Pantaskah jika beberapa film tersebut menerima penghargaan? Metode: Penelitian ini akan menerapkan metode deskriptif-kualitatif. Disebut deskriptif karena merupakan metode penelitian yang mendeskripsikan sebuah situasi atau area permasalahan secara sistematis, faktual dan akurat (Isaac dan Michael, 1971:42). Penelitian ini juga disebut kualitatif dikarenakan tidak bergantung pada statistik data dan jumlah data yang ada dimunculkan untuk mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Hasil: Dari sepuluh film diambil 4 sampel yaitu “Gie”, “Ekskul”, “Nagabonar Jadi 2”, dan “Fiksi”. Keempatnya merupakan peraih penghargaan Film Terbaik FFI di tahunnya masing-masing. Dari keempat film tersebut penulis menilai film Gie sebagai film yang terbaik yang baik dan layak ditonton oleh semua umur. Khusus untuk anak-anak mungkin tetap masih diperlukan bimbingan orang tua. Terutama dalam menjelaskan cerita yang berkaitan dengan sejarah bangsa Indonesia. Alasan film ”Gie” dianggap penulis paling baik dan layak ditonton adalah berdasarkan analisis yang penulis paparkan. Yaitu bahwa film ini memiliki style bahasa yang paling lengkap dibanding film-film yang lain. Selain itu fungsi bahasa serta domain yang terdapat dalam film ini juga lebih banyak. Simpulan: Penulis berpendapat bahwa semakin banyak dan lengkap domain dan fungsi bahasa terdapat dalam sebuah film maka film tersebut akan mampu merangkul semua kalangan. Penulis menemukan bahwa film-film yang meraih penghargaan Piala Citra FFI tidak selalu laku di pasaran, begitu pula sebaliknya. Karena penghargaan seputar film itu sendiri masih selalu diliputi dengan kontroversi.
ANALISIS IMPLIKATUR PADA NASKAH FILM HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE Yunita Nugraheni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Sain, Teknologi, Kimia Sosial dan Humaniora, Kimia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.189 KB)

Abstract

As a human, people always do communication with others. Communication has several functions, such as, conveying idea and giving information to others. In conveying idea and giving information, people use a language. One main requirements needed by person who doing communication is make sure that the listener or people involved in the conversation will cooperate each other. So, the communication can run well. Paul Grice on 1975 stated the Cooperative Principle. The Cooperative Principle of conversation is elaborated in four sub-principles called maxims. They are maxim of quantity, maxim of quality, maxim of relevance and maxim of manner.     
PERUBAHAN MAKNA PADA ISTILAH EKONOMI Yunita Nugraheni
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 2 (2006): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.718 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v2i2.659

Abstract

Fenomena perubahan makna disebabkan oleh perkembangan pikiran manusia sebagai pengguna bahasa. Mereka seringkali menambah ataupun mengubah bahasa sesuai dengan keinginannya. Perkembangan ilmu pengetahuan, ekonomi khususnya, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena perubahan makna. Realisasi dari perkembangan ilmu ekonomi tersebut adalah terdapat banyak istilah ekonomi yang mempunyai makna berbeda jika istilah tersebut digunakan dalam konteks umum. Perubahan makna yang terjadi dalam konteks ekonomi terjadi melalui tiga cara, yaitu: meluas, menyempit dan bergeser.
COLLABORATIVE E-LEARNING BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH EXTENSIVE READING Riana Eka Budiastuti; Yunita Nugraheni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang Pendidikan,Humaniora dan Agama The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.268 KB)

Abstract

The application of e-learning nowadays is being the trend in education field. Unfortunately not many lecturers in English Education Department of Unimus is actively engaged in the application of e-learning. However, if it is used optimally, it will bring much benefit to both students and lecturer, because this can be collaborated with the collaborative learning method that enables the application of student-centered learning in the classroom. This study develops web-based collaborative e-learning in Extensive Reading subject. This Research and Design study aims to design and develop web-based collaborative learning. Besides, it also will describe the implementation of the product in the class of Extensive Reading by observing the result of the student’s assessment. The result of the study showed that students’ achievement in Extensive Reading is increased by 18.55%. According to the questionnaire and interview, it can be concluded that both students and lecturer find it easy and helpful by the existence of this collaborative e-learning.Keywords: collaborative learning, e-learning, mata kuliah extensive reading
Turn Taking Strategies in Loukgolf’s English Room Talk Shows Kassima Thainaphriao; Yesika Maya Ocktarani; Yunita Nugraheni
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 5 (2022): Innovative Practices in Language Teaching, Literature, Linguistics, and Translation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As long as people live in society, communication serves their vital need to convey their messages in the conversation. In doing conversation, speakers speak to each other in a certain order. It is called turn-taking in conversation. Turn-taking is an important aspect of conversation to get a smooth conversation. As a result, one must be understood and be aware of the techniques. However, a conversation sometimes does not run smoothly. In this situation, there might be something disturbing in the process of conversation. Therefore, an irregularity occurs that caused the conversation not to run well or might be cut off. Irregularity in conversation happens for certain purposes and the researcher aims to find out the form and the reason for irregularities performed by the host and the guest in “Loukgolf”s English room” talk show. To answer the problem, this research uses descriptive qualitative method. In analyzing the data, the researcher uses Natalia and Subekti’s theory to classify turn taking strategies and uses a system symbol from Jefferson and Cutting to represent the form of turn taking in transcribing the conversation. Based on theory there are four types of turn taking strategies. They are taking the turn, holding the turn, yielding the turn, and turn taking irregularities. Based on data analysis, this talk show found 79 turn taking strategies that categorize as regular 45 data consist of 19 taking the turn, 8 holding the turn, and 18 yielding the turn while the irregularities 34 data consist of interruption 18 data, and overlap 16 data. In addition, the researcher found 6 reasons of turn taking irregularities those are 4 asking for clarification, 1 asking for help, 2 rejection, 9 completions, 3 showing urgency, and 2 correcting. Based on the result the researcher concludes that turn taking occurs in each conversation both regular and irregular either with positive reasons or negative reasons depending on the context.
IbM KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA DI KAMPUNG KOKOSAN DALAM PRODUKSI ABON IKAN BANDENG Wikanastri Hersoelistyorini; Yunita Nugraheni; Diana Hardiyanti
Jurnal Abdimas Vol 19, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v19i1.4703

Abstract

Ibu rumah tangga memiliki peran dan potensi yang sangat strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Karena itu, program pemberdayaan ibu rumah tangga dalam bidang ekonomi perlu dimaksimalkan dan dilakukan secara berkesinambungan, melalui program- program usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang bertujuan untuk memaksimalkan peran serta ibu rumah tangga dalam mengisi waktu luangnya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Mitra kegiatan ipteks bagi masyarakat (IbM) adalah 2 (dua) kelompok ibu rumah tangga dari RT 10 dan RT 11 RW 07 kampung Kokosan, Sendangguwo, Tembalang, Semarang. Keluarga mitra masuk dalam kategori keluarga sederhana. Adanya keterbatasan ekonomi maupun pengetahuan serta peran dan potensi strategis yang dimiliki mitra untuk meningkatkan pendapatan keluarga, maka ibu-ibu rumah tangga ini layak dijadikan mitra dalam program IbM ini, melalui pelatihan produksi abon ikan bandeng. Metode kegiatan IbM ini menggunakan strategi pelatihan ketrampilan usaha dibidang boga dengan metode pendekatan participatory learning dengan menekankan learning by doing, melalui penyuluhan, pembinaan, demonstrasi, dan simulasi penyelenggaraan usaha produksi abon ikan bandeng. Melalui program IbM ini berhasil dibentuk kelompok UPPKS “MAKMUR JAYA” yang bergerak dibidang usaha boga produksi abon ikan bandeng. Produk abon ikan bandeng yang dihasilkan menggunakan merk “ETY” dan nomor P-IRT: 206337401514-17. Teknologi yang ditransfer pada program IbM ini adalah penggunaan alat presto elektrik untuk melunakan tekstur ikan bandeng dan penggunaan alat sealer untuk mengemas abon ikan bandeng.Kata kunci : Abon ikan bandeng, entrepreneurship, ibu rumah tangga,participatory learning, dan UPPKS.